Hari ini adalah hari ulang tahun Aurel. Alva sudah meninggalkan kamarnya sejak subuh dengan bucket bunga disamping Aurel. Alva sengaja pergi lagi buta dan berencana tidak mau bertemu Aurel sampai malam tiba. Dia berencana memberikan kejutan-kejutan manis untuk istrinya itu.
Aurel bangun ketika cahaya matahari mulai memenuhi kamarnya. Aurel menoleh pada sebelahnya, tempat itu sudah kosong. Tidak ada Alva namun ada bucket bunga mawar merah yang sangat banyak.
Aurel tersenyum dan menghirup aroma bunga yang sangat memanjakan indra penciuman nya. Aurel mengambil surat yang ada pada deretan bunga yang indah itu. Aurel tersenyum saat membuka surat tersebut, sangat manis dan romantis.
My heart is all yours Baby. You make everyday meaningful and full of joy. I wish you
Aurel Khanza, seorang anak yatim piatu; kedua orang tuanya tewas pada saat dirinya berumur dua puluh tahun. Mau tak mau, dia harus ikut dengan Kakak perempuannya yang tinggal bersama suaminya.. Jessica Khanza, Kakak perempuan Aurel, satu-satunya keluarga yang dimilikinya. Setelah kematian kedua orang tuanya. Jessi merasa harus membawa adiknya tinggal bersamanya. Jessi tak mau jika adiknya yang baru saja berusia 20 tahun itu malah terjerumus pada pergaulan yang salah..
Sudahhampir satu tahun sejak Aurel tinggal dirumah Jessi dan Alva. Selama hampir satu tahun ini ada banyak perubahan yang terjadi. Salah satunya Aurel dan Alva yang semakin dekat dan terbuka.Jessi yang sering keluar kota dan Aurel yang sering makan saat Alva pulang kantor membuat mau tak mau membuat Alva menerima ajakan makan malam bersama Aurel. Lagi pula siapa yang akan menolak ajakan itu. Makan m
Aurelmenekan kepala Alva agar semakin mengulum payudaranya. Ini pertama kalinya bagi Aurel dan Aurel tidak menyangka jika ini sangat nikmat.Alva terus mengecup, menjilat dan mengulum payudara Aurel, menyusu selama yang dia mau. Sampai Alva merasa puas dan turun mengecup perut rata Aurel. Alva menatap Aurel saat sudah berlutut tepat didepan kewanitaan Aurel yang masih berada didalam hotpants nya."Can i?" tanya Alva sambil memegang
Alvabangun terlebih dahulu pagi ini, dia masih berada didalam kamar yang di dominasi warna putih pink milik Aurel.Alva tersenyum tipis saat melihat punggung telanjang Aurel, Aurel masih tertidur pulas membelakanginya. Setelah tadi malam Aurel membujuknya agar dia tetap berada disana dan menemani Aurel tidur. Alva kembali menggagahi Aurel sampai gadis itu lemas dan tak berdaya.
Aurelsudah berada dikamar hotel yang dibooking oleh Alva. Alva belum berada disana, karna lelaki itu belum pulang dari kantor. Aurel menonton televisi sambil berbaring ditempat tidur. Sesekali matanya menoleh pada jam, entahlah dia sangat ingin cepat-cepat bertemu dengan pria yang sudah menggagahinya tadi malam.Aurel mengendus sebal, dalam hati dia bertanya mengapa waktu berjalan lama sekali. Ingin rasanya dia menjemput pria itu ke kantor dan membawanya pulang sekarang juga.
Aurelsudah kembali ke rumah sejak pagi-pagi buta, begitu juga dengan Alva. Tentu saja keduanya kembali dengan mobil yang berbeda. Kini Aurel sudah berada dimeja makan dan berhadapan dengan Alva dan Jessi."Kuliah kamu gimana Aurel?" tanya Jessi membuka obrolan."Hm? Baik Kak, good gak ada masalah apapun." ujar Aurel sambil menatap Jessi.
Aurelsudah berada didepan kediaman orang tua Alva, Aurel pergi dengan Alva dan Jessi. Awalnya Aurel khawatir jika harus melihat Alva dan Jessi yang bermesraan di kursi depan. Aurel takut melihat adegan yang sebelumnya dilakukan Alva dengan dirinya. Aurel takut jika Alva menggenggam tangan Jessi dan mengecup mesra tangan Kakak nya itu.Egois memang. Namun semua tidak seperti yang dibayangkannya, Alva hanya sibuk menyetir dan Jessi sibuk dengan iPad-nya dan berbicara sesekali pada Aurel.
Waktuberjalan dengan cepat, sudah enam bulan berlalu sejak Aurel dan Alva punya hubungan diam-diam, sudah ada enam bulan mereka saling memberi rasa dan kenikmatan satu sama lain. Selama enam bulan ini keduanya melakoni sandiwara dengan hebat. Keduanya bersikap seolah mereka adalah ipar yang rukun dan damai.Tak jarang selama enam bulan ini Alva menerima pujian karna perhatian yang diberikannya pada Aurel adik iparnya yang mana terkadang Jessi Kakaknya pun tidak memberikan perhatian te