Share

Obsession of teacher
Obsession of teacher
Penulis: Megacecung

Prolog

Columbia univesity, New York

Terdengar suara jeritan dan rintihan dari seorang gadis menggema di sebuah ruangan kosong yang sudah tak terpakai di salah satu area kampus tempat gadis itu menempuh pendidikannya. 

"Arggghhhh.. " 

"Srettttt"

"Krettttt

"Brakkk

"Plakk"

Beragam Pukulan, tamparan, gadis itu dapatkan kan hingga berulang kali tanpa tau letak kesalahan nya apa

Bau anyir yang menyengat menyeruak tajam kedalam rongga hidung akibat tamparan keras menggores sudut bibirnya

Tidak hanya goresan di sudut bibir nya, luka lebam gadis itu juga dia dapatkan, hingga wajah cantik nya hampir tak terbentuk penuh dengan luka lebam dan darah. 

"Hiks.. Hikss.. Hiksss.. "

"Kenapa kau selalu menyiksa ku, apa sebenarnya kesalahan ku pada mu, aku tidak pernah melakukan apa pun tapi kau selalu saja berbuat kejam dan menyakiti ku" Ucap quiza dengan hisakan nya. 

"Sudah berapa kali aku memberitahu mu hah" Axton mencengkram kedua pipi gadis itu"- aku tidak suka kau berbaur dengan pria lain atau pun berdekatan dengan pria lain, kau mengabaikan ucapan ku jadi terimalah akibat nya sekarang, hukaman ini pantas untuk gadis pembakang seperti dirimu"

"Krett"

"Srettt"

Axton membuka paksa pakaian yang dikenakan Quinza dan merobeknya dengan sekali sentakan kuat. Quinza hanya bisa pasrah tanpa melakukan perlawanan. Kini tubuhnya sudah sangat lemah tidak berdaya dibawah kungkungan Axton. Pria itu menatapnya tajam sambil mengucap kan sebuah kata yang sangat mengerikan untuknya

"this is your punishment, a punishment that you will remember all your life, jika kau melakukan kesalahan satu kali lagi, i will kill All yout family Ingat itu baik baik quiza zelene" Peringatan axton menekan kan setiap kata yang axton ucapkan tanpa melepaskan tatapan tajam nya. 

"Don't be playing game with me"

Setelaha axton mengucapkan kalimat sakral, Axton memulai aksi nya mencium bibir quinza yang robek atas tidakan brutalnya, menjelajahi seluruh rongga mulut quinza, merapat dirinya ke quinza bahkan tangan nya pun ikut menyentuh bagian tubuh sensitif quinza dengan kasar tanpa ada nya kelembutan, ciuman itu berpindah ke arah leher jenjang milik quinza, menghisap dan memberikan kissmarknya di leher jenjang quinza, tanganya yang tadi menyentuh bagian tubuh sensitif quinza berpindah ke arah dua buah dada quinza, memegang meremas dan memainkan nipple pink milik Quinza. Hingga bibir nya ikut bermain di dada quinza

Gairah Axton pun sudah semakin menjadi, axton sudah tidak bisa menahan lagi hasrat yang timbul dalam dirinya, dengan sekali hentakan miliknya, axton merobek pusat kewanitaan milik quinza, hingga berkali kali axton melakukannya. 

Quinza hanya bisa menangis tanpa mengeluarkan suara nya, quinza merasa jijik dengan dirinya sendiri, di siksa bahkan di perkosa oleh dosen nya sendiri yang terobsesi pada dirinya.

Setelah axton mendapatkan semua nya, axton pergi meninggalkan quinza yang sudah tidak berdaya. 

Tak ada rasa bersalah dalam diri axton, bagi axton itu adalah hukuman yang pantas untuk quiza, agar quinza tidak bermain main dengan dirinya. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status