Share

Rencana Cerai

Pak Burhan sedang menghabiskan waktu dengan mereguk surga dunianya. Ia seolah lupa kalau punya istri pertama yang kemarin masih di rumah sakit.

Pak Burhan terkulai lemas setelah menuntaskan hasratnya. Rasanya dunia sedang berada di genggamannya saat ini. Saking nikmatnya yang dirasakan.

"Gimana, Mas? Puas kan?" tanya Bu Melvi setelah mereka selesai.

"Selalu, Dek. Kamu memang yang terbaik! Pokoknya service Dek Melvi gak ada duanya. Sampai pinggang Mas pegel ini," puji Pak Burhan sembari mengacungkan jempolnya.

"Iya dong. Aku emang paling jago muasin lelaki. Makanya, kalau mau terus sama-sama harus kasih setorannya yang banyak," celetuk Bu Melvi terdengar seperti menagih.

Bu Melvi tersenyum lebar sembari memeluk Pak Burhan. Itulah jurus andalannya saat sang suami marah atau ingin meminta uang.

"Iya, iya. Tar kalau udah ada biar Mas kasih lebih buat kamu, Dek," jawab Pak Burhan dengan sedikit kesal.

Istri keduanya ini persis angkot. Tergantung setoran baru bisa melayani dengan baik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status