Share

Bab LXIX : Harusnya patah hati.

“Kok kamu enggak tanya apa-apa?” tanya Ara begitu duduk berhadapan dengan Davina.

 “Memang ada apa lagi yang bisa aku tanya?” balas Davina sedikit ketus, ”Bisa-bisanya dirimu enggak cerita sama sekali.” omelnya lagi.

 “Maaf aku juga bingung harus bagaimana ceritanya.” jelas Ara memberi alasan.

 “Kamu sih benar-benar bikin aku malu di depan keluargamu. Mana baru pertama kali ketemu lagi.” keluh Davina sambil menahan senyum.

 Melihat kekasihnya itu tidak jadi marah Ara pun menghela napas lega.

#

 “Kamu benaran mau pergi?” tanya Embun begitu melihat Nara menutup teleponnya.

 Nara menghela napas panjang, ”Memang aku punya pilihan untuk enggak pergi?” jawabnya.

 “Kayaknya tante Ratih tahu apa enggak, enggak banyak pengaruhnya.” komentar Zia menanggapi.

#

 “Mama yang benar saja? Kalau mas tahu bagaimana?” oceh Nathan begitu tahu kalau ibu Ratih habis menelepon Nara.

 “Mama kan kangen sama Nara.” kata ibu Ratih m
Meg Cloudy

Nara tiba-tiba masuk rumah sakit. Bagaiamana dong? Tungguin ya dua bab terakhir nih. Jangan lupa vote dan reviewnya 😁 ❤ ♥ Terima kasih

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status