Share

Kado Istimewa

Alina memasukkan pakaian ke dalam koper. Sebagian masih ia simpan di lemari karena tidak mungkin dibawa sekaligus.

Tanpa disadari, seseorang berdiri di depan pintu yang sudah tertutup.

“Astagfirullah!” kejutnya. “Mas Fatih. Bikin kaget aja. Salam dulu kek,” rutuk Alina.

Fatih terkekeh melihat keterkejutan Alina.

“Semangat banget yang mau pindahan. Sampai-sampai mas mengucapkan salam gak dengar.”

Fatih berjalan, lalu duduk di tepi ranjang. Ia masih rapi dengan koko dan peci. Sebab, baru saja pulang dari jumatan.

“Gak dengar, Mas. Aku tuh, masih kepikiran Rey. Habis tamu-tamu pergi, dia juga ngilang gitu aja.” Alina menghentikan aktivitas setelah kopernya penuh.

“Palingan menemui Anisa,” balase Fatih.

“Mudah-mudahan mereka baik-baik saja. Oya, jam berapa kita pamitannya?”

“Sekarang, dong.”

Alina menatap, ingin protes.

“Kapan-kapan kan bisa ke sini lagi. Rey pasti maklum kalau kita pergi tanpa pamit sama dia. Lagian ....” ucapan Fatih menggantung membuat Alina didera rasa penasaran.

“Lag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
liza sarah
mantap. happy ending..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status