Jam 5 pagi Neta sudah bangun. Tubuhnya direnggangkan. Rasa pegal terasa dibadannya. Tadi malam Neta habis menangani pasien caecar Golden retriever. Pagi ini dia ingin melihat kondisi dari pasien berkaki empatnya apakah audah sadar atau belum.
Dilihatnya kandang dimana makhluk cantik itu berada. Infus masih terpasang tapi anjing itu sudah bangun. Tubuhnya masih lemah akibat pengaruh obat bius yang belum hilang.
Waniita cantik ini adalah Neta seorang dokter hewan pemilik klinik bernama " " Pet Animal " . Sebuah klinik peninggalan ayahnya. Ayah Neta
adalah dokter hewan sekaligus dosen Fakulltas Kedokteran Hewan di Universitas terkenal disalah satu kota besar. Ibunya dosen Farmasi di universitas yang sama.2 tahun sejak orang tuanya meninggal otomatis pengelolaan klinik hewan tersebut dia yang harus mengambil alih. Neta adalah anak tunggal. Untungnya sejak mahasiswa Neta sering membantu ayahnya di klinik sehingga dia sudah terbiasa dengan pengobatan hewan lagi pula juga membantu perkuliahannya.
Ayahnya membeli sebidang tanah disamping rumah yang kebetulan pemiliknya butuh uang dan pindah keluar kota. Awal mulanya klinik itu kecil saja. Ayahnya mendirikan klinik untuk mengisi waktu luang setelah mengajar disamping itu juga membantu orang orang yang membutuhkan tenaganya untuk mengobati hewan peliharaan saat sakit dan sadar akan kesehatan hewan.
Saat itu tidak banyak dokter hewan yang praktek dikota Surabaya.
Setelah Neta lulus kuliah dan menyelesaikan profesi dokter hewan dia membantu ayahnya sebagai asisten. Kecintaan Neta terhadap hewan tumbuh sejak kecil.Ayahnya memberi dia anjing chocho dan seekor kucing Persian. Dia memberi nama anjingnya Cleo sedang kucingnya diberi nama Wimpi. Kedua hewan itu seolah tidak bisa dipisahkan satu sama lain maklum mereka dipelihara sejak berumur kisaran 2 bulan. Sampai saat ini Cleo dan Wimpi menemani Neta dirumah.
Sesudah mandi Neta cepat cepat menyambar roti yang sudah disediakan Bik Inah dimeja makan dengan segelas kopi susu kesukaannya.
"Pagi Dok" sapa Ferdy asistennya, dokter magang yang membantu Neta diklinik.
'Pagi juga Fer, tumben ko pagi sudah datangnya "
"iya nih Dok, mau cek si Miko sekalian bawain pesanan dokter kemarin, obat cacing sama dog food " jawab Ferdy
"Tolong kamu cek suhu Si Miko, tadi malam sempat naik sih tapi aku rasa pagi ini harusnya sudah normal "
"Siap Dok " .
"Sini sarapan kue dulu, kalau mau kopi buat sendiri ya atau minta tolong Bik Nah buatkan"
"Ma kasih Dok, kopi saja tadi sudah sarapan dirumah"
Neta mempunyai 2 asisten magang yang bernama Ferdy dan Santi serta1 dokter hewan sebagai stafnya. Sedangkan karyawan yang menangani grooming ada 6 orang.
Stafnya bernama Erika. Dia adalah teman satu angkatan sekaligus sahabatnya difakultas. Setelah lulus kuliah Erika diterima dipabrik pakan ternak sedang Neta membantu ayahnya di klinik. 3 tahun bekerja dipabrik Erika rupanya tidak tahan. Dia memilih memgundurkan diri saat pabriknya membuka kantor cabang diluar pulau karena dia ditugaskan sebagai kepala cabang disana.
Erika tidak sanggup meninggalkan ibunya yang janda dan 1 orang adik perempuannya yang masih duduk dibangku SMA kelas 2. Erika memang menjadi tulang punggung keluarganya sejak ditinggal pergi sang ayah karena sakit jantung. Kematian ayahnya yang mendadak membuat Erika menjadi tulang punggung ibu dan adiknya.
Untungnya saat Erika menolak dipindah diluar pulau dan lebih memilih mengundurkan diri saat itu Neta butuh dokter hewan yang bisa menggantikan dirinya diklinik saat Neta visite pasien luar dan Erika menerima tawaran itu.
Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Neta berganti baju. Dia memilih memakai celana jins 7/8 dipadu dengan kaos polos warna ungu.
Wajahnya yang cantik dengan hidung macung , alis sedikit lebat, kulit putih membuat Neta hanya menggunakan sedikit riasan saat bekerja.
Rambutnya lurus, panjang dibawah telinga model bob dengan bagian belakang ditrap sehingga tampak menggembung dan sangat cocok dengan penampilannya yang lincah dan selalu bergerak aktif.
Selesai berdandan Neta masuk keklinik lewat pintu samping yang menghubungkan rumah induk dengan klinik. Saatnya bekerja.
Dua orang remaja datang kekliniknya jam 9 pagi tepat pintu pagar klinik terbuka. " Pagi Dokter Neta " . Sapa kedua remaja itu. Satu pria dan temannya wanita menyapa Neta sambil membawa tas kandang plastik berisi kucing. " Pagi juga Bim, Masuk aja, kenapa nih meongnya" . Remaja laki yang dipanggil Bim nengeluarkan kucingnya. " Si Cati Dok sudah waktunya disuntik KB". Kucing lokal yang dipanggil Cati berumur 2 tahun, tubuhnya gemuk dan mukanya chuby membuat orang yang melihatnya pasti gemas. Meskipun kucing kampung Bima merawatnya dengan baik. " Ok letakkan dimeja periksa ya". Neta mulai memeriksa kucing tersebut. Dilihatnya mata, mulut dan telinga Cati, normal. Suhu tubuh normal. Neta mulai mengambil spet dari lemari obat dan obat KB lalu ...srtt..jarum suntik itu sudah menembus kulit Cati tanpa disadari. Kucing itu hanya sedikit menggeliat setelah itu biasa lagi. " Ini pacarmu ya Bim " goda Neta. Bima dengan
Laki laki yang duduk diseberang meja Neta adalah Jason Narong Candrawinata. Mahasiswa pertukaran pelajar dari Thailand. Lahir di Bangkok. Ayah Indonesia Diki Candrawinata sedang ibu Thailand Kanika Narong. Ayahnya adalah pengusaha besar pemilik pabrik pakan ternak dan salah satu pemilik hotel serta apartemen di Bangkok. Nama Narong diambil dari nama ibunya yang juga nama kakeknya. Ibunya memang berasal dari Thailand sedang ayahnya orang Insonesia asli hanya saja sejak menikah dengan ibunya ayah Jason bekerja dan tinggal di Thailand. Diki membangun bisnis mulai dari bawah dimulai dari seorang pegawai biasa yang karena kepandaian dan keuletannya bisa menjadi salah satu pimpinan diperusahaan Chaevarat Corp. Keluarga ibunya memang orang berada, kakeknya adalah pengusaha property dan perhotelan. Ayah Jason adalah pebisnis handal. Setelah sukses memiliki pabrik pakan ternak sendiri dan membuat produknya terkenal sampai luar negeri, ayahnya m
Saat menerima tawaran pertukaran pelajar Jason begitu bersemangat. Mengingat ayahnya dari Indonesia bukanlah hal yang baru bagi dia untuk mengenal negara ayahnya. Beberapa kali Jason berkunjung ke Indonesia untuk liburan dan bertemu dengan keluarga ayahnya. Kedatangannya kali ini disambut oleh Ken sepupunya. Ken yang mencarikan tempat tinggal selama Jason tinggal di Indonesia. Ayah Jason sudah menyiapkan apartemen yang tidak begitu jauh dari kampus dan sebuah mobil untuk aktifitas selama kuliah. " How are you man " sapa Ken dibandara saat menjemput Jason. " I'm good " balas Jason sambil memeluk Ken. " Still speak Indonesian " tanya Ken sambil tertawa menggoda. "Are you kidding me, don't forget my father from this country " sambil mengatakan begitu tangan Jason meninju pundak Ken dengan pelan dan tertawa. Dirumah Jason di Bangkok keluarganya menggunakan 3 bahasa. Inggris, Indonesia dan Thail
Kuliah dikampus bagi Jason merupakan hal menyenangkan disamping dia memdapatkan teman baru juga mendapatkan pengalaman baru sebagai mahasiswa di Indonesia. Teman kampusnya memerimanya dengan baik termasuk gadis gadis kampus tentu saja. Gadis mana yang tidak tertarik dengan Jason tinggi diatas 187 tampan, mata coklat tajam. Lebih pantas dia jadi aktor Korea ketimbang mahasiswa (ha ha ha..). Dalam waktu singkat nama Jason sudah terkenal dikampusnya. Terutama dikalangan mahasiswi. Meskipun begitu Jason amat berhati hati dalam berteman dengan teman kampus wanita. Tidak seperti di Bangkok yang mana dia bebas gonta ganti wanita tapi dinegara ayahnya ini dia harus menjaga sikapnya kalau tidak ingin tersangkut masalah. Jason tetap ramah tetapi menjaga jarak. Meskipun banyak gadis dikampus ingin berkencan dengannya tapi Jason menghindarinya. Akhirnya dengan sikapnya yang seperti itu banyak yang patah hati akibat penolakan Jason.
Semenjak kejadian malam itu, hubungan antara Jason dan Neta mulai akrab. Sekali kali Jason memjemput Neta sepulang kuliah. Banyak tatapan iri dari gadis gadis dikampusnya. Tidak pernah disangka kalau Jason sosok terkenal yang jadi pembicaraan gadis dikampus akan tertarik dengan Neta yang cuek dan sedikit tomboy. " Net ada yang nyari tuh, ditunggu diparkiran " kata Listy sahabatnya sambil mencolek punggung Neta. Rupanya Jason sudah menunggunya. Melihat Neta berjalan kearahnya ada rasa bahagia dalam hatinya. Entahlah setiap menatap gadis ini hatinya selalu bergetar padahal dia sudah biasa bergaul dengan gadis gadis cantik dinegaranya sana. Bahkan tidak masalah bagi mereka untuk dijadikan teman kencan sesaat, namun itu tidak membuat getaran dihati Jason semenjak dikhianati Katya pacarnya. " Hai...Little Angel " sapa Jason sambil menyunggingkan senyum ketampanannya. " Sstt..apaan sih kamu, malu ah kalau kedengaran orang lain " tukas Neta
Hari berganti hari, minggu berganti dan bulanpun berganti masa kuliah Jason akan berakhir bulan depan dan Jason harus kembali kenegaranya. Jason ingin jawaban dari Neta atas perasaannya tapi sampai detik inipun Jason belum mendapatkan jawaban apapun dari Neta. Setiap Jason menyinggung masalah itu segera Neta memgalihkan pembicaraan sampai membuat Jason kesal. 2 hari menjelang kepulangan Jason kenegaranya dia mengadakan acara perpisahan dengan teman grup kampusnya dan tentu saja Neta diundang. Acara pesta akan diadakan di sebuah club hotel bintang 5. Jason sudah membooking beberapa meja dan ingin merayakan perpisahan dengan beberapa temannya karena dia tidak tahu apakah dia akan bisa kembali kesini meskipun nalurinya mengatakan dia pasti akan kembali kenegara ini lagi. Tepat jam 7 malam teman teman Jason datang. Mereka berpakaian seperti acara pesta besar. Yang pria berdandan rapi dan wanita berdandan cantik bak putri. Segala minuman dihidangkan disana. Jason me
Malam kian larut, Neta bersiap untuk pamit karena besok ada tugas pratikum yang tidak bisa ditinggalkan. " Jas aku pamit dulu ya dah malam " kata Neta dan dia juga berpamitan dengan teman Jason yang lain. " Aku antar Net. Ken tolong temeninyang lain ga usah nungguin aku balik " ujar Jason sambil berdiri meraih kunci mobil yang ada diatas meja. " Ga perlu diantar Jas, aku pulang sendiri dan pesan mobil jemputan " " Sudahlah Net jangan nolak. Ini permintaanku yang terakhir, besok aku sudah terbang pulang kampung " balas Jason sambil berdiri dan menggamit tubuh Neta. Didalam mobil jason agak sedikit lesu. Rasanya berat sekali berpisah dengan Neta. Kalau boleh jujur dia ingin tinggal disini dan membangun bisnis dikota ini dan yang lebih penting lagi dia selalu bisa melihat gadis yang ada disebelahnya ini. Jason sendiri heran kenapa ada keinginan yang kuat untuk selalu berada disisi Neta padahal sampai detik inipun Neta belum menjaw
6 tahun sejak perpisahan Neta dengan Jason dan 2 tahun sepeninggal kedua orang tua Neta tidak sekalipun mereka berdua saling kontak. Jason seolah menghilang dari kehidupan Neta semenjak Jason pulang ke Bangkok dan tidak ada kabar beritanya.Neta sibuk menggantikan ayahnya untuk meneruskan usaha klinik hewan yang sudah dibangun. Dengan uang yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya Neta mengembangkan usaha kliniknya kegrooming, penitipan hewan dan toko penjualan pakan dan kebutuhan pet animal. " Dok...ada pasien katanya mau ketemu sama dokter " Santi asistennya membangunkan Neta dari lamunnannya. " Suruh tunggu dulu San "Tak lama kemudian Neta masuk keruang praktek. " Bu Lisa kenapa nih si Momo " tanya Neta kepada wanita yang sudah menunggu diruang periksa. " Ini dok Momo ga bisa kencing dan ga mau makan " kata bu Lisa " Sejak kapan ga bisa kencing " " Tadi malam dan pagi tadi mengejan terus " suara bu Lisa ag