Andri sangat ingin menghabisi Hendy saat itu juga. Suara mereka pun begitu keras sampai terdengar anggota kelompok yang lain. Mereka satu per satu mengalihkan pandangan ke arah Andri dan Hendy, fokus kepada celana dalam yang dipungut Hendy.
Andri tak ingin mereka salah sangka dan mengira bahwa dirinya transgender, ia pun menjelaskan, “Kamu yang suka memakai celana dalam wanita! Aku ini membelikan pacarku!”“Kau sudah punya pacar?” Hendy menunjukkan ekspresi terkejut, seakan fakta bahwa Andri memiliki pacar adalah hal yang sangat aneh.“Kenapa? Tidak boleh?” tanya Andri.Hendy melihat celana dalam yang telah dibereskan oleh Andri dan berkata pelan, “Bro, apa kau tak tahu? Kelompok kita tak diperbolehkan berpacaran. Kalau sampai ketahuan oleh John Jiang, pasti kau akan dipecat!”Andri bertanya tak mengerti, “Ada peraturan seperti itu?”Hendy mengangguk-angguk, lalu melanjutkan, “Kepala John berkata, berpacaran bisa mengganggu pekerjaan.”Sementara itu, 3 anggota lain berjalan mendekat, masing-masing mengiyakan pernyataan itu, “Bro, sebaiknya kau berhati-hati, di kelompok kita sudah banyak sekali anggota yang dipecat.”Anggota yang lain, yang berpostur kurus pendek, berkata dengan nada getir, “Kamu lihatlah kita, melihat perempuan tidak boleh naksir, tahukah kamu betapa menjengkelkannya itu?”Anggota yang terakhir, usianya lumayan tua, ia tampak punya pengalaman paling banyak, “Aku sudah 4 tahun di perusahaan ini, usiaku sudah hampir 30, sampai sekarang belum memiliki pacar, cintaku sudah hampir terkubur di Dairy Milk LTD.”Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki yang terburu-buru, Devon Xu yang agak gemuk berkata pelan, “Kepala John datang.”Orang-orang segera kembali ke meja kerja masing-masing, John Jiang berjalan masuk, bertepuk tangan dan berkata nyaring , “Semua orang, hentikan pekerjaan kalian, kita akan mengadakan rapat kecil.”Semua orang segera mengalihkan perhatiannya ke John Jiang. John meletakkan tangan di belakang pungung, berpose layaknya pemimpin dan berkata, “Hari ini anggota kelompok 6 bertambah 1 orang, namanya Andri Chen. Mari kita sambut dia!”Mendengar namanya disebut, Andri berdiri dan membungkukkan badan. Keempat anggota lainnya meyambut bertepuk tangan.John Jiang berkata dengan hati-hati, “Peraturan di kelompok 6 sudah pernah saya umumkan dulu, namun karena hari ini kita kedatangan anggota baru lagi, maka saya umumkan sekali lagi, saya harap kalian semua mematuhinya dan berusaha menjadi kelompok terbaik di Departemen Pemasaran. Yang pertama, harus kompak sebagai satu kelompok; kedua, dilarang keras berpacaran; ketiga, makan-makan dan minum-minum sebaiknya pergi saja, kelompok kita tidak meninggalkan sampah; keempat, anggota kelompok 6 harus berani tantangan...”John Jiang seketika mengumumkan begitu banyak peraturan, tentu saja beberapa ada yang merupakan peraturan perusahaan, namun beberapa adalah ketetapan dari John sendiri. Ia ingin menjadi pahlawan penjualan di Dairy Milk LTD, sehingga ia menekan anggota-anggotanya dengan banyak beban berat.Di tengah rapat, sosok Yuni tiba-tiba muncul di tengah kelompok 6, kehadirannya menyedot perhatian mereka. Si gendut berkata pelan, “Bos baru kita cantik juga!”John Jiang menyapa hormat ketika melihat Yuni, “Direktur Lin!”Yuni hanya melihat sekilas dan menemukan sosok Andri di sana. Ia segera berkata pada John Jiang, “Aku mencari Andri Chen.”John tahu Andri si anak baru ini masih baru di perusahaan,namun sudah punya nama karena menyelesakan suatu masalah kecil di perusahaan.Namun, ia tak menyangka Direktur Lin yang baru menjabat bisa sampai datang sendiri ke Departemen Pemasaran mencarinya, dan lagi ia melihat hubungan keduanya agak tak biasa.John Jiang mencoba bertanya, “Direktur Lin, ada urusan apa Anda mencarinya?”Yuni sudah pasti tak bisa mengatakan perihal celana dalam kepada John Jiang , ia berkata dengan wajah dingin, “Ada urusan apa aku mencarinya, apa perlu seizinmu?”Begitu mendengar kesalahpahaman ini, John segera berkata sambil mengerutkan alis, “Direktur Lin, bukan itu maksud saya, saya hanya...”Yuni tak ingin mendengarkan penjelasan John. Ia pernah mendengar bahwa John Jiang adalah adik sepupu Wakil Direktur, sehingga ia menumpahkan amarah perihal Wakil Direktur yang tiba-tiba izin sakit kepada John Jiang.Yuni baru saja menjabat hari ini, Wakil Direktur sudah izin tidak masuk sebulan, beberapa manajer dari departemen lain juga bersamaan izin. Sepengetahuannya, manajer dari departemen-departemen ini adalah anak buah Chandra, jadi kasus izin bersama ini adalah perbuatan sengaja Chandra, tujuannya hanya satu, tak lain untuk mempermalukan Yuni, membuatnya menelepon dan memohon mereka untuk kembali.Alasan Chandra berbuat begini, adalah karena Yuni telah merebut posisinya. Awalnya, Dairy Milk LTD tidak memberikan kuasa penuh kepada Chandra untuk mengurus perusahaan, tak disangka, malah merekrut seorang gadis muda tak berpengalaman dari luar negeri. Chandra tak terima, atas dasar apa dia? Atas dasar beberapa lembar ijazah itu?Membiarkan seorang gadis muda yang sama sekali tak punya pengalaman memimpin tim Chandra, tentu saja pria itu tak rela. Dairy Milk LTD bisa berkembang sampai sebesar ini, semua berkat kontribusinya.Yuni berkata dengan tak sabar, “Cukup, aku tak ingin mendengar penjelasanmu.”Kemudian, Yuni langsung menyebut nama,”Andri Chen, ikut sebentar ke ruanganku.”Di bawah tatapan orang-orang, Yuni langsung membawa Andri pergi dari Departemen Pemasaran.Beberapa rekannya amat iri, semua memprotes dalam hati mengapa dirinya jelek, kalau tidak pasti juga bisa menikmati perlakuan khusus seperti Andri.Mereka juga sedang mencurigai apakah Andri dan Yuni memiliki hubungan khusus, kalau tidak bagaimana bisa mencarinya sendiri sampai ke Departemen Pemasaran.Setelah Andri dan Yuni pergi, John meludah ke tempat sampah, ia menggerutu, “Bah! Apa yang kau sombongkan? Cepat lambat aku akan menyingkirkanmu, lihat saja berapa lama kau bisa berada di atas angin!”Sesampainya di ruangan Direktur Utama, Andri segera memberikan celana dalam tersebut sambil meminta maaf, “Direktur Lin, maafkan saya tadi tidak sengaja merobek tasnya.”Yuni melihat sekilas celana dalam di dalamnya, dahinya berkerut dalam, “Bagaimana bisa merah muda?”Andri mengusap-usap belakang kepalanya, ia meringis, “Di catatanmu juga tidak tertulis keterangan mau warna apa, jadi aku memilihkan warna merah muda untukmu. Menurutku, merah muda pasti bagus kalau kau pakai.”Yuni memelototinya dengan marah, “Siapa yang bilang padamu kalau aku yang pakai?”Andri tergagap, “Direktur Lin, pagi tadi...bukankah kau tidak memakai...itu...”Belum selesai bicara, Yuni langsung memotongnya dengan paksa, “Diam! Selanjutnya tidak boleh mengatakan kejadian yang kau lihat pagi ini!”Andri segera mengangguk-angguk, menunjukkan ekspresi menurut. Ia tahu titik kelemahan Yuni.“Juga, tidak boleh berpikir aneh-aneh!” perintahnya tak masuk akal.Perkataan ini sedikit menyusahkan Andri, ia berkata dengan penuh rasa bersalah, “Direktur Lin, hal ini bagaimana bisa dikontrol? Otakku juga bukan televisi yang bisa berhenti begitu kau pencet.”“Aku tidak peduli, kalau kau berani berpikir macam-macam, aku bunuh kau!”Andri tertawa sinis dalam hati, dilakukan di atas ranjang, atau tempat yang tak biasa?”Memikirkan hal ini, muncul senyum nakal di wajah Andri. Yuni memergokinya.“Apalagi yang kau pikirkan? Percayakah kau kalau aku akan memegang kepalamu dan membongkarmu?” kata Yuni sambil mengeluarkan gunting dari lacinya.Melihat hal itu, Andri ketakutan, tanpa sadar ia memegangi selangkangannya, dengan tegang bertanya, “Direktur Lin, kau membongkar otakku untuk apa memegang gunting?”Kres! Yuni memotong tag harga celana dalamnya. Ia berkata penuh arti, “Kalau kau berani berpikir macam-macam tentangku lagi, aku akan memotongnya!”“Tidak akan!” Andri buru-buru berjanji.Di saat Yuni memotong tag harga itulah, ia berkata, “Kau keluarlah bantu aku menjaga pintu, jangan biarkan siapapun masuk, termasuk kau. Kalau kau masuk tanpa persetujuanku, aku benar-benar akan memotongmu!”Ruangan Yuni bermodel tertutup, begitu pintu ditutup, dari luar ruangan tidak akan terlihat apa-apa. Bahkan, di dalam terjadi hal apa juga tak akan terdengar dari luar. Tapi Andri melihat, selain kantor Direktur Utama, kantor yang lain bermodel terbuka. Kalau tidak begitu, Yuni hanya bisa berganti di kamar mandi.Andri tentu saja tahu apa yang akan dilakukan Yuni, ia sengaja berkata, “Direktur Lin! Kau pakailah dengan tenang! Aku akan menjaga pintu, takkan kubiarkan siapapun masuk.”Mendengar hal ini, wajah putih Yuni pun memerah karena malu, ia terus-terusan mendesaknya, “Kau cepatlah keluar!”Pintu ruangan Direktur baru saja tertutup, tiba-tiba Andri membukanya kembali. Yuni terkejut sampai hampir menjatuhkan celananya.Baru saja membuka mulut hendak memarahinya, pemuda itu malah cekikikan dan berkata, "Direktur Lin, lebih baik kau mencucinya sebelum dipakai, kalau alergi nanti akan repot sekali, apalagi bagian itu adalah..."Mendengarnya, Yuni amat kesal sampai meraih pulpen di mejanya dan melemparkannya ke arah Andri, "Keluar!"Namun, pulpen yang dilemparnya dapat ditangkap sempurna oleh Andri, hal ini membuatnya terkejut.Andri menutup pintu dan berjaga di depan ruangan Direktur seperti satpam. Ibu jarinya memutar-mutar pulpen yang dilempar Yuni tadi. Setelah bermain sebentar, ia mendekatkan pulpen itu ke hidungnya dan menciumnya, tak disangka pulpen yang pernah dipakai Yuni itu begitu wangi.Pikirannya mulai berkhayal yang tidak-tidak lagi. Saat ini Yuni sedang berganti celana di dalam ruangannya, ia sebenarnya i
Andri melihat dua satpam restoran itu mengeluarkan pistol yang mereka bawa, ia pun mempunyai firasat buruk, ia segera berkata sambil tersenyum kepada mereka, "Tuan-tuan, jangan panik, aku koki di restoran ini."Mendengar perkataan Andri, kedua satpam tersebut saling memandang satu sama lain, kemudian kembali mengarahkan pandangan penuh curiga kepada Andri.Andri melanjutkan penjelasannya, "Entah siapa orang kurang ajar yang mencuri pisau di dapur, sekarang aku baru membeli pisau lagi."Salah satu satpam mengambil pisau dapur itu dan melihat-lihat, pisau itu memang masih baru, ia dengan teliti melihat Andri, kemudian bertanya, "Kenapa aku tak pernah melihatmu di dapur?"Seketika Andri tertawa, kemudian ia berkata, "Tuan, aku masih baru di sini, namaku Frank, kalau ada waktu aku akan mentraktir kalian minum, sekarang aku harus cepat-cepat ke dapur, kalau tidak manajer ak
Godaan yang samar-samar itu membuat kedua mata Andri tertuju padanya, ia tak pernah menduga bahwa Yuni begitu menawan, dada yang montok, tulang selangka yang indah, rambut yang berantakan, tubuh yang seksi, kaki panjang yang cantik dan ramping, pemandangan ini membuat Andri tergiur, yang paling menggodanya terutama adalah yang dipakai di tubuh Yuni itu…Meskipun hanya samar-samar terlihat, namun memberinya dampak visual yang kuat.Ia tak tahan menelan ludah, juga seketika teringat kembali pemandangan indah di atas yang ia lihat dari bawah kantor, Yuni bahkan lebih memesona daripada model dalam pameran mobil, ia merasa model-model ini setingkat jika dibandingkan dengan Yuni.Memikirkannya, berbagai pikiran terus muncul di benaknya…Entah sudah berapa lama Andri tak berhubungan dengan wanita, karena dirinya tak mengingat kejadian yang terjadi bulan la
Andri Chen tidak menanggapinya, Yuni Lin dengan ganasnya menendang pria itu hingga jatuh kebawah kasur, dia tidak menyangka bahwa Yuni sangat kuat saat diatas ranjang, suatu saat jika wanita ini tidur sendiri diranjangnya, dia mungkin akan melempar dirinya kesemua sisi ranjang.Ketika Andri sedang mengelus-elus pantatnya, dia medongak dan melihatnya, Yuni tersadar dan langsung terduduk diatas ranjang tanpa sadar dia mengambil selimut untuk menutupi dirinya, “kau… kenapa kau bisa disini¬?” tanyanya kaget.Andri yang masih memakai piyamanya berdiri sambil mengelus-elus pantatnya berkata “Ini rumahku”“Rumahmu?” Yuni tertegun dan seketika memperhatikan sekeliling kamar dan merasa sangat asing dengan tempat ini.Yuni memperhatikan tempat tidur yang ia tiduri, ia tiba-tiba membungkus dirinya dengan selimut dan bangkit dari ranjang, dengan gegabah mengelilingi kamar dan melihat sebuah gunting yang terletak di atas meja kom
Hanya mendengar suara “bang” , Yuni Lin menutup pintu kamar mandi.Yuni mulai memperhatikan sekeliling kamar mandi, meskipun ruangannya tidak besar, tapi sangat bersih, mengambil handuk milik Andri dan menciumnya, merasa sangat lega karena dia handuknya tidak berbau.Saat itu, Andri berbicara dari luar pintu.“Nona Lin, handuk warna putih untuk mencuci muka, warna orange untuk mandi, dan sabun ada disebelah kotak plastik putih.Yuni menoleh dan mengamati sekelilingnya, di dinding dia melihat kotak plastik putih, “iya, aku sudah mengerti” jawabnya.Tak lama kemudian, Andri yang berdiri di luar kamar mandi mendengar air mulai berguyur, dia meletakkan telinganya dekat pintu dan mendengarkan dengan seksama. Andri berpikir kalau saat ini Yuni sedang tidak mengenakan apa-apa, kalau dia membuka pintunya sekarang ia akan melihat pemandangan yang sangat indah tapi ia tidak memiliki keberanian itu.
Yuni Lin tidak peduli padanya, di sini kelihatannya sangat akrab, ia berhenti di seberang kamar Andri.Andri Chen tidak tahu Yuni Lin lagi cari apa, jalan kesana, berdiri di depan pintu berkata “aku sudah tinggal disini selama satu bulan, tidak pernah ada orang yang ke sini, tidak tahu kamar ini kosong atau tidak.”Saat dia berbicara, Yuni Lin mengeluarkan kunci dari tasnya, dengan pelan pelan memasukkan ke dalam lubang kunci, dengan lembut memutarnya, setelah kedengaran suara “klik”, pintu di depannya terbuka.Ekspresi Andri Chen, mengerutkan alis dan melihat semua sisi, tidak ada seorang pun di koridor ini, pencuri itu berseru, “aku tidak percaya! Kamu bisa buka pintu ini, Direktur Lin, kamu bersembunyi! Kapan kapan ajarin aku?”Setelah itu, Yuni Lin membalasnya, semalam minum terlalu banyak, jadi otak sedikit tidak berfungsi.Dia denga
“Aiya….” Hendi berbaring di lantai sambil berteriak.Andri segera menghentikan gerakkannya dan dengan terkejutnya bertanya “bagaimana bisa kamu disini?”Setelah selesai berbicara, dia segera membantu Hendy berdiri dan dengan paniknya bertanya “apakah kamu baik baik saja?”Hendy Wang berdiri, meskipun badannya masih sakit. Dia baru mengetahui Andri bisa kongfu dan dia itu penggemar kongfu Bruce Lee sejak kecil.Dia dengan bersemangatnya bertanya “apakah kamu bisa kungfu?”Andri dengan rendah hatinya berkata “bisa dikit dikit.”“Jadi pelatih aku bagaimana?” Hendy dengan antusiasnya memohon.Andri tersenyum dan berkata “kungfu aku biasa biasa saja, bagaimana aku jadi pelatih kamu, itu seperti bohongin anak perempuan.”“Geraka
Di saat Andri Chen memasuki kantor Manajer umum, Yuni Lin dengan tajam bertanya “Apakah kamu yang menjawab teleponku kemarin?” Begitu Andri mendengarnya, ia tahu bahwa Yuni marah karena sesuatu. Tentu saja, pada saat ini, ia tidak akan mengakuinya. Karna hal itu tidak baik, pria bernama Tommy Sun ini sebenarnya adalah pacar dari Yuni Lin, dan permasalahannya menjadi bertambah besar. Dia berpura-pura tidak bersalah dan berkata “telepon? Telepon apa?” “Apakah kamu menjawab telepon tadi malam ketika seseorang menelponku?” Yuni Lin memperingatkan dengan marah. Andri berpura-pura menggaruk kepalanya dan berkata bohong “Nona Lin, aku minum terlalu banyak semalam. Aku tidak bisa mengingatnya sama sekali.” Berbicara tentang hal ini, Yuni Lin tiba-tiba memikirkan sesuatu. Pagi ini, pelanggan besar perusahaan direktur Zhang selalu menelpon dan mengatakan bahwa ia mabuk kemarin.