Satu malam bersama James, Selena tidak tahu apa yang terjadi di luar sana. Apakah peperangan sudah berakhir? Tidak. Bangsa vampire itu tidak akan puas kecuali telah memusnahkan seluruh ras manusia serigala.
"Kira-kira, berapa lama peperangan ini terjadi, Sayang? Aku takut sekali keluar rumah. Takut diincar para vampire itu," tanya Selena."Aku tidak pernah tahu tentang peperangan, Sayang. Bangsa manusia itu jarang berperang. Mungkin pernah, tetapi untuk di masa ini sudah sangat jarang. Kami cinta perdamaian," jawab James lembut."Aku yakin, bangsa vampire dan manusia serigala juga tidak menyukai peperangan. Mungkin hanya ada salah paham." Selena menghela napas panjang."Apa yang kau takutkan, Selena? Kita sudah aman di sini. Jauh dari peperangan dan istana. Aku akan menjagamu sekuat tenagaku," tanya James khawatir."Tentu saja aku khawatir, James. Aku dan kau selamat di sini, tetapi rakyatku di sana bagaimana nasibnya? Sebagai ratu, aku sangat payah. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Pecundang." Selena mengutuk dirinya sendiri. James yang paham pun mengelus pundak istrinya itu."Kau bisa apa memangnya? Kekuatan dalammu dicabut. Kau sekarang seperti manusia biasa tanpa kekuatan. Yang penting kita aman. Ras manusia serigala tidak mungkin musnah begitu saja," ucap James berpikir positif.Selena menatap sendu. Dia membenci takdir ini. Tidak suka menjadi ratu dan segala tanggung jawabnya. Apalah daya pemujaan yang dilakukan oleh para rakyatnya? Ketika serentak berucap, "Hidup Ratu Serigala!"Selena tidak ingin itu. Dia ingin dianggap sebagai rakyat biasa yang lemah."Sudahlah, jangan dipikirkan. Kau masih terluka. Percaya padaku, semua akan baik-baik saja," ujar James menenangkan."Ketakutan ini sampai kapan, James? Aku tidak sanggup membendungnya lagi."Karena kasihan melihat Selena terus khawatir, James pun berencana pergi ke medan perang, memeriksa keadaan di sana. Ia mengendap-ngendap, mencari jalan pintas sendiri yang sulit ditemukan orang lain.***Selena berdiam cemas. Takut terjadi sesuatu yang buruk terhadap suami barunya. Bangsa vampire terkenal ganas dan rakus. Memangsa siapa saja di hadapan, tidak peduli status dan kekuasaan.Namun, begitu mendengar suara decitan pintu bergerak, Selena sedikit lega."Aku pulang, Sayang. Maaf lama," ujar James sembari membawa hewan hasil buruannya.Selena langsung bangkit, memeluk erat karena takut James terluka."Hei, ada apa ini? Sudahlah, aku tahu kau mengkhawatirkanku. Aku tidak terluka sama sekali. Hebat, 'kan? Memakai kemampuan kamuflase, kedua bangsa itu sangat mudah dibodohi. Ini, masaklah. Biar kubantu," jelas James."Suamiku memang yang terbaik!"***Sejak tinggal bersama James, Selena merasa bebas seperti rakyat biasa pada umumnya. Tidak dipusingkan dengan aturan kerajaan. Atau segala pertemuan membosankan yang mengharuskan Selena bersikap elegan."Maaf, Raja. Aku tidak tahan lagi tinggal bersamamu. Aku lebih bahagia hidup sederhana dengan James di sini. Lihatlah, kami sudah menikah. Sebentar lagi kami akan mempunyai anak. Tidak sepertimu yang sama sekali tidak membuatku ingin mengandung anakmu," batin Selena. Masih terngiang-ngiang sifat Raja Serigala.Karena James keluar berburu lagi, dia memutuskan untuk bersih-bersih rumah. Ada banyak sampah, kotoran, dan bekas hewan buruan. Belum lagi bau amis menyengat.Dua jam telah berlalu, sejak membersihkan rumahnya Selena merasakan sesuatu yang aneh. Namun, dia tidak mengerti apa yang aneh dalam tubuhnya.Akan tetapi, tiba-tiba Selena memegang perutnya yang sedikit menyembul mencetak di baju yang dia pakai."Apa akhir-akhir ini makananku banyak, ya? Sampai perutku terasa berat seperti ini?" tanya Selena berbicara sendiri.Dia menggedikkan bahu tidak peduli, kemudian memilih ke kamar dan menyetrika pakaian miliknya dan James.Ketika tengah asyik dengan kegiatannya sendiri, Selena dikejutkan dengan sesuatu yang tiba-tiba menendang dalam perutnya.Selena terdiam sejenak, tendangan di dalam perutnya tiba-tiba hilang. Padahal dia ingin memastikan kembali perasaannya."Mungkin hanya pikiranku," ucap Selena mengelak ketakutan yang tiba-tiba muncul dalam benak.Tendangan tadi kembali hadir dan kali ini dua kali berturut-turut. Membuat Selena terdiam membatu.Selena menatap ke perutnya cukup lama. Dia tidak menemukan perasaan aneh ini sebelumnya.Ia memilih duduk, menghentikan sejenak pekerjaan itu."Kelelahan? Atau karena lukaku yang masih basah?" gumamnya.Ketika tengah melamun diam, dia merasakan ada sesuatu yang bergerak di dalam tubuhnya."Apakah aku sedang hamil? Kenapa seperti ada tendangan dalam perutku?" tanya Selena sambil memandangi dan mengelus-elus perutnya.Siapa sangka jika ternyata ucapan Selena dibalas oleh seseorang. Suara itu berasal dari perut Selena sendiri."Iya, Ma, aku sudah tumbuh di dalam perutmu. Aku anak Mama."Kedua mata Selena membulat sempurna, dia tidak menyangka jika sekarang tengah tumbuh seorang bayi di dalam rahimnya sendiri.Selena tidak menyangka jika dirinya akan segera mengandung anak James. Dia berpikir tidak akan cepat hamil karena perbedaan ras mereka. Bahkan berpikir bahwa keduanya tidak bisa menghasilkan keturunan.Akan tetapi ternyata malah sebaliknya, baru tiga hari Selena tinggal bersama James, sekarang dirinya sudah mengandung seorang anak."Apa yang harus kulakukan sekarang?" tanya Selena pada dirinya sendiri.Dia bingung harus bagaimana, pasalnya selama ini Selena tidak pernah berpikir akan hamil secepat ini. Mengingat istri dan suami beda ras. Terlebih ia tidak pernah melihat perempuan yang sedang hamil."Ini adalah anak James, bagaimana ini? Apakah dia akan menjadi serigala sepertiku? Atau menjadi manusia biasa seperti ayahnya?" tanya Selena pada dirinya sendiri."Apakah akan menjadi setengah manusia serigala?" Selena menggelengkan kepalanya.Bukan itu yang harus dia pikirkan sekarang. Selena mendengkus kesal, dia tidak tahu lagi harus bagaimana.Selena memilih untuk menunggu James pulang kemudian dia baru akan mencari jalan keluarnya.Selena kembali melakukan kegiatannya, sesekali dia merasa sedikit geli karena sesuatu terasa bergerak di perutnya."Nak, diamlah sebentar. Ibu ingin menyelesaikan pekerjaan rumah ini," tutur Selena mengusap-usap perutnya."Tenang ya, Sayang. Bersabarlah sebentar, setelah semua pekerjaan rumah selesai ibu akan bermain denganmu," tutur Selena lagi.Beberapa menit setelahnya tidak terasa pergerakan dalam perutnya kembali, Selena merasa tenang dan bisa kembali fokus pada pekerjaan rumah.Sambil menunggu kepulangan James ke rumah, Selena sudah tidak sabar untuk bercerita pada James.Dia senang bisa memberikan sebuah anak untuk James, dan lebih senangnya lagi adalah dirinya bisa menyelamatkan garis keturunan dari serigala sendiri.Rasanya Selena banyak berterima kasih pada James. Dia tidak tahu bagaimana mengungkapkan rasa bahagianya ini."Apa? Kau hamil? Bagaimana bisa secepat itu?" tanya James terkejut. Ia langsung memegang nadi Selena, memeriksa denyutnya."Iya, James. Aku pun bingung." Selena tersenyum tipis."Kau benar, Selena. Denyut nadi ini menandakan ada nyawa lain di rahimmu!" James yang senang langsung menggendong istrinya bahagia. Layaknya sepasang suami istri yang telah lama menginginkan buah hati.***Selena mengusap perutnya yang mulai membesar dengan telapak tangan, perlahan mengikuti irama detak jantung dari calon bayi dalam kandungannya. Dia dapat merasakan jiwa sang anak, meskipun belum lahir ke dunia fana ini. "Aku mencintaimu, Nak," bisik Selena lembut.Kemudian dapat didengarnya sahutan dari si janin, membuat senyum Selena merekah.Perempuan itu menoleh dan memanggil kekasih hatinya, "James! James!"Kemudian James segera menemui Selena, pria itu berlari kecil dari arah dapur. "Ada apa?""Aku benar-benar hamil, aku sungguh bisa merasakannya," kata Selena nyaris memekik karena terlalu senang. "Aku juga tahu dia berbicara kepadaku."James berlutut di hadapan Selena, kedua matanya berkaca-kaca karena terharu. "Syukurlah. Aku akan menjagamu lebih baik lagi dari sekarang.""Tidak perlu berlebihan," ucap Selena sambil tertawa ringan. "Aku hamil dan bukan sekarat, meskipun kaum serigala sepertiku membutuhka
Mungkin karena sudah terlalu lama tidak meminum darah segar, Selena sampai terlihat seperti tidak memperhatikan hal lain lagi setelah itu. Dia terlalu menikmati. Terasa begitu segar mengalir di tenggorokannya. Ditambah lagi suasana hutan yang begitu mendukung. Angin yang membuat tubuhnya terasa sangat sejuk. Membuat rasa dahaganya menghilang begitu saja. "Pelan-pelan, Sayang. Jangan sampai tersedak," ucap James sambil mengusap pundak wanita itu. Hanya beberapa detik setelah dia mengatakan hal tersebut, Selena langsung tersedak. Selena tersenyum kecil dalam beberapa saat. Menertawakan dirinya sendiri. Dia merasa dibuat mabuk oleh segarnya darah rusa itu. Selena menatap James dengan tatapan yang menyiratkan agar James jangan terlalu khawatir."Maafkan aku. Rasanya sudah lama sekali aku tidak menikmati ini," ujarnya dengan mulut yang penuh dengan darah. "Baiklah, aku sangat mengerti akan hal itu. Lanjutkan saja. Nikmati semuanya." James kembali mu
Usai menghilangkan rasa dahaga kekasihnya, James mengajak Selena untuk kembali ke rumah mereka. "Selena, kalau nanti kamu ingin berburu lagi, bilang saja. Aku pasti akan mencarikanmu rusa, yang lebih besar dan gemuk."James memulai percakapan saat mereka berjalan."Wah, benarkah? Terima kasih, James. Kamu memang yang terbaik."Selena menggelayutkan tangannya pada lengan James."Aku jadi tambah mencintaimu," ujarnya berjeda."Sangat-sangat mencintaimu," lanjutnya. James yang mendengar ungkapan cinta tiba-tiba dari Selena terjekut, wajahnya memerah. Dia tak bisa untuk tidak tersenyum. Laki-laki itu lalu mengusap kepala Selena."Aku juga mencintaimu, Selena. Sangat-sangat mencintaimu. Juga—"James menggantungkan ucapannya bersamaan dengan gerakan tubuhnya yang terhenti. Selena ikut berhenti berjalan. James kemudian berjongkok di depan Selena, lalu mengusap perut buncitnya. "Aku mencintaimu, Bab
"Sayang, lihatlah anak kita. Betapa dia sangat cantik sama seperti dirimu." James memuji kecantikan putrinya sebab tak ada siapa pun yang menyanggah paras cantik yang dimiliki oleh sang ratu serigala ini. Wanita menawan hati yang sekarang telah resmi menjadi istrinya. Selena sungguh memesona dan memukau mata hingga dapat menghipnotis hati siapa pun yang melihatnya. Tidak heran jika para laki-laki dari bangsa serigala pun sampai rela bertekuk lutut mengharapkan cinta kepadanya. Jelas saja di posisi James sungguh sangat menenangkan dan menyegarkan sebab ia menjadi pemenang dalam perlombaan memenangkan hati sang pujaan hati dari banyak pria hebat itu. Sampai tidak dapat terungkap lagi rasa bahagia yang melingkupi relung hati James, merasa sangat beruntung dapat memiliki Selena seutuhnya. Bahkan bisa sampai memiliki seorang anak perempuan hasil dari buah cinta antara dirinya dan Selena. Suatu hal yang tidak pernah James sangka dan duga sebel
Pernikahan antara bangsa serigala dengan bangsa dari kalangan manusia biasa tentu memicu amarah para makhluk yang ada di dalam bangsa serigala. Aturan tak tertulis yang telah melegenda di dalam lingkup bangsa serigala sangat pantang untuk dilanggar karena sangat diyakini dapat membawa mala petaka yang berkepanjangan bagi kelangsungan hidup bangsa serigala. Namun, saat ini pertentangan itu bahkan dilakukan sendiri oleh yang mulia ratu mereka, Selena; wanita yang menjabat sebagai ratu bagi kalangan bangsa serigala untuk saat ini. Selena adalah seorang wanita berparas cantik yang berhasil membuat para pria dari kalangan bangsa serigala bertekuk lutut ingin memilikinya. Namun, Selena justru dengan berani menentang aturan turun temurun yang telah ada di dalam bangsanya sendiri. Berjejer para pria dengan kesaktian yang sungguh mumpuni menaruh hati kepada Selena, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang mampu membuat Selena jatuh cinta. Malahan
Kedatangan seorang dewa ke bumi seketika disambut dengan suara gemuruh petir saling menyala dan bersahutan di langit. Warna langit yang awalnya biru cerah pun perlahan-lahan kian menggelap tertutup awan hitam dan kabut tebal hingga tidak ada tersisa sedikit pun celah untuk cahaya matahari menyelinap masuk di bawahnya. Hal tersebut tentu saja membuat keadaan bumi tempat dewa berpijak menjadi gelap gulita tanpa ada cahaya penerang sedikit pun. Manifestasi dari sang dewa adalah selayaknya manusia biasa, tetapi tentu saja dengan rupa yang tampan memikat hati manusia serta kekuatan dahsyat yang tidak akan mungkin dapat tertandingi oleh insan biasa. Dia adalah dewa Charos, salah satu dari sekian banyak dewa dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Namun, jika dibandingkan dengan para dewa yang lain, maka dewa Charos sungguh terkenal dengan sikap ambisiusnya hendak menguasai seluruh alam di Jagad raya ini. Selain itu dewa Charos pun bisa sangat kejam apa
Peluh keringat telah membasahi sekujur tubuh James. Napasnya memburu tak beraturan sebab kelelahan berlari seharian penuh. Lolongan serigala benar-benar merenggut keberanian James hingga menyisakan rasa takut yang menggerogoti relung hatinya. Ketimbang takut nyawanya ada dalam bahaya, James lebih takut dan mengkhawatirkan nyawa putri terkasihnya; Anarhan. Keselamatan buah cintanya dengan Selena jauh lebih berharga dari apa pun bahkan jika ditukar dengan nyawanya sekalipun. Sekujur tubuh James timbul ruam kemerahan serta goresan luka sebab terkena berbagai macam rumput tajam di hutan belantara tadi. Betapa menunjukkan sungguh tunggang langgang ia melarikan diri dari kejaran kaum serigala. Langkah kaki James berjalan tungkak sebab nyeri dan sakit, sementara bangunan rumahnya telah ada di depan mata. Maka dari itu, susah payah James melangkah menahan sakit guna masuk ke dalam rumahnya. Tempat untuk kembali pulang mencari kehangatan dan keamanan
Sorot mata James yang tajam menelisik setiap orang yang ia temui satu persatu. Bahkan tidak hanya sampai di situ saja, James juga menyelidiki sikap dan karakter mereka semua. Menurutnya, sebagai seorang ayah ia harus memastikan sendiri sikap orang yang kelak akan menjadi orang tua asuh Anarhan sebelum benar-benar lepas tangan akan kehidupan Anarhan. James tidak masalah jika orang tua asuh Anarhan adalah orang dengan strata ekonomi yang teramat biasa bahkan sampai bisa dikatakan orang di kalangan ekonomi bawah, sebab yang menjadi tolak ukur baginya dalam menitipkan Anarhan bukan kekayaan harta benda, melainkan kebaikan dan ketulusan hati. Percuma James menitipkan Anarhan kepada orang kaya bila orang tua asuh putrinya itu tidak menyayangi Anarhan dengan sepenuh hati. Justru James khawatir bahwa ketamakan mereka akan menimbulkan bahaya bagi Anarhan yang polos. Bagaimana pun Anarhan bukanlah manusia biasa. Di dalam tubuhnya telah bersemayam darah mendiang rat