Share

Bab 18

Anarhan sungguh diliputi perasaan cemas dan rasa terkejut ketika dikepung oleh masyarakat desa dan ketahuan meminum darah kelinci. Tangan mungilnya yang masih memegang seekor kelinci mati langsung ia hempaskan begitu saja.

Anarhan berdiri bersama dengan kepanikan yang mendera relung hatinya. Dilihatnya warga desa yang memandangnya dengan sorot jijik, sinis, dan tidak sedikit juga yang menuntut penjelasan.

"Anak ini adalah seorang monster! Aku yakin itu!" pekik Sarah mengompori para warga yang datang agar percaya kepadanya dan satu suara dengannya mengusir rubah kecil itu dari desa mereka.

"Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri dia meminum darah kelinci dan memakannya mentah-mentah!" tambah Sarah dengan intonasi suara yang menggebu-gebu agar semua orang percaya kepadanya.

"Kalian semua pasti percaya kepadaku, bukan? Jika tidak percaya pun masih ada bukti nyata yang tertinggal di depan mata kalian. Kalian semua bisa me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status