Hallo AllDers, yuuk ikutin terus kisah Shilla dan Xander ini yaa. Jangan lupa untuk dukung karya sign kedua MDW ini dengan vote-nya yaa. Happy reading.. Salam sayang dari MDW.
Shilla tetap melakukan pekerjaan rumah tangganya dengan tanpa mengeluh. Meski kini dia menjadi cukup mendapat banyak tekanan dari bathinnya sendiri mengenai mendiang Seryl. Namun Shilla tak akan melepaskan begit saja tanggung jawabnya sebagai seorang isteri. Setelah selesai memsak bubur dan juga me
Empat hari sudah Xander berada dirumah, pria itu kini sudah mulai membaik dan semakin sehat. Sebuah hikmah luar biasa hebat yang dirasakan oleh Shilla. Karena sejak suaminya sakit akhirnya mereka menjadi jauh lebih dekat lagi. Shilla pagi ini tengah memasak bubur ayam kesukaan suaminya. Meskipun Xa
"Baiklah, ayoo kita lewat sana saja." ucap Xander yang akhirnya memutar arah langkah mereka menuju ke bagian luar lagi dimana sebuah tangga berada. "Mas, maaf jadi ikut capek yaa." ucap Shilla kepada suaminya itu. "Sudah, ayoo naik." ucap Xander sambil menggenggam erat tangan isterinya. Sepanjang
Pagi hari yang mendamaikan jiwa, membuat Shilla semkain bersemangat membuka matanya. Wanita ini tersenyum membuka pagi harinya manakala matanya menangkap sosok pria masih terlelap di bantal sebelahnya. "Bahkan kamu jauh lebih tampan saat tidur mas." ucap Shilla sambil membetulkan selimut yang memba
Shilla yang menemani Xander seharian di kantor, nampak mulai bosan dan jengah. Wanita ini merasa jika dia hanya jadi manekin pajangan saja di kantor suaminya ini. Untuk menghilangkan kebosanannya, Shilla kemudian berjalan-jalan keluar dari ruangan kerja Xander saat suaminya itu sibuk dengan beberap
Pagi ini hari kedelapan sejak Xander pergi. Dan mobil suaminya sudah kembali meraung dihalaman rumahnya. 'Aku harus meminta penjelasan.' gumam Shilla sambil berjalan ke ruang tamu hendak membukakan pintu untuk suaminya. 'ceklek' Pintu terbuka dan Xander langsung masuk sambil menyapanya. "Pagi sa
Hari ini, Shilla sudah mencapai kebulatannya. Dia tak akan lagi menjadi pengemis cinta. Dia juga tak ingin lagi mengasihani hidupnya sendiri. Aku Harus Bangkit! Begitulah tekadnya. Setelah menyiapkan semua dokumennya, pagi ini Shilla akan melamar di perusahaan sang suami yang memang tengah membok
Sepulang dari perusahaan, Shilla menjadi lebih sibuk dari sebelumnya. Wanita ini juga menjadi tak punya waktu untuk mengasihani dirinya sendiri. Diluar sana, terdengar suara mobil suaminya datang. Dan Shilla hanya diam saja mengacuhkannya. Wanita ini sudha bosan berjuang sendirian daja membangun r