Share

Bertukar Cerita

Pieter menutup matanya sebentar. Silau karena lampu menyala secara tiba-tiba. Dia tak punya persiapan.

"Bilang dulu kalau mau nyalain lampu," omel Pieter dengan mata yang masih terpejam.

Cyenna meringis, "Maaf, Tuan. Lain kali, Na bilang dulu."

Pieter mendengus. Dia lantas memerintah, "Ke sini, cepat!"

Mau tak mau, gadis itu mendekat. Sesaat kemudian, Pieter mengernyitkan dahi. Dia jadi bertanya-tanya mengapa rambut Cyenna sebasah itu. Keramas atau bagaimana?

"Kok basah gitu, Na?" tanyanya kemudian.

"Bukan, Tuan. Barusan nyebur ke kolam," jawabnya jujur.

Pieter menepuk jidat. Tidak habis pikir dengan tingkah Cyenna. "Kalau mau renang, kenapa malam-malam?"

Cyenna meringis, "Lagi galau, Tuan. Makanya langsung nyemplung. Tapi enggak lama-lama. Biar besok tetap bisa kerja."

Lelaki itu menggeleng-gelengkan kepala. Ada ya, perempuan se-absurd Cyenna. 

"Minta nomor ponselmu," ujar Pieter sembari menyodorkan ponsel.<

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status