Share

Bab 0006

Bumi terlihat menumpuk kedua tangannya di pembatas balkon kamarnya, jubah piyama tidur satin berwarna merah marun yang dikenakannya berkibar ditiup angin. Selama hampir dua jam Bima dan keluarganya berada di rumahnya, mereka sibuk membicarakan perihal pernikahan Yota dan Sakha.

Menatap bulan bundar yang baru saja manyembul dari balik awan, Bumi bukannya tidak diundang ikut makan malam itu. Wida mengajaknya duduk bersama seperti layaknya keluarga, tapi Bumi meyakini hal itu hanya akal-akalan sang mama tiri untuk membuatnya semakin sakit hati, karena Wida sebenarnya tahu dia menyukai Sakha.

"Kenapa kamu mau begitu saja dijodohkan dan menikah dengan Yota?"

"Kenapa? aku menyukainya, dia gadis baik."

Jawaban Sakha atas pertanyaannya membuat Bumi terkesiap. Namun, anehnya dia bahkan sama sekali tidak merasakan sakit layaknya orang patah hati.

"Cih ... apa hatiku sudah mati rasa?" gumamnya.

Bumi menatap sekilas ke arah bawah, dimana Bima dan keluarganya terlihat akan pulang dari kediamannya. Mereka semua terkesan sangat akrab, membuat Bumi benar-benar merasa bodoh karena mempercayai Bima selama ini.

_

_

_

Wida tersenyum sinis dan berlalu masuk ke dalam saat melihat Bumi duduk di meja makan sambil memasukkan potongan kentang ke dalam mulut, gadis itu hanya melirik mama tirinya sekilas dan membalas dengan lekukan bibirnya yang membentuk sebuah cibiran tak kalah menjengkelkan.

"Kenapa tidak ikut makan malam?" tanya Aryan yang langsung duduk di sebelah Bumi, menatap penampilan santai saudaranya yang begitu seksi.

"Apa kamu menyukaiku?"

"Apa?" Aryan melotot kaget, ia salah tingkah.

"Aku sudah bilang jangan mengurusiku, aku tidak butuh perhatian darimu," ketus Bumi yang langsung berdiri dari kursinya. Ia berjalan menuju arah anak tangga dan tanpa sengaja berpapasan dengan Yota.

"Apa kamu bahagia?" sinis Bumi ke saudara tirinya itu.

"Mungkinkah kamu menginginkan Sakha?" Mata Yota penuh tanya, dalam ia menatap wajah Bumi yang selama ini selalu menganggapnya sebagai musuh bebuyutan.

"Why? kenapa?" Bumi melipat tangannya di depan dada kemudian membusungkannya.

Yota tersenyum miring menyikapi sikap arogan yang diperlihatkan oleh Bumi, gadis berwajah kalem itu memalingkan mukanya sejenak sebelum kembali menatap Bumi. "Kalau begitu aku akan benar-benar menikahinya agar kamu semakin membenciku."

"Hah ... " Kurang ajar, aku tidak akan membiarkanmu menginjak-injak harga diriku.

Sejenak Bumi kehilangan kata-kata, Ia hanya bisa menatap punggung Yota yang berjalan menaiki anak tangga dan pergi menjauh darinya. Bumi sengaja berjalan cepat lalu memanggil nama saudara tirinya itu agar berhenti untuk mendengarkannya berbicara.

"Aku tahu kamu mencintai tukang ojol itu."

Benar saja, ucapan Bumi sukses membuat Yota menghentikkan langkah kakinya. Namun, putri kesayangan Wida itu tetap tidak berpaling ke arahnya.

"Aku akan menjadikan tukang Ojol itu milikku, bukankah menarik jika kalian bisa sering bertemu?" Bumi tersenyum menghina, kalimatnya sukses membuat Yota menatap kesal dan mengepalkan tangannya. Gadis itu bahkan sengaja melihat tangan Yota yang bergetar lalu tersenyum lebar sambil menaikkan alis matanya-mencibir.

"Kamu memang benar-benar gila, seharusnya Mama memasukkanmu ke rumah sakit jiwa."

Mendengar ucapan Yota, Bumi malah tertawa. Ia senang karena berhasil membuat saudara tirinya itu kesal. "Kenapa tidak kamu saja yang masuk ke sana?" ketus Bumi yang berjalan cepat dan dengan sengaja menyenggol kasar lengan Yota.

Sementara itu, Aryan yang sejak tadi melihat perdebatan dua saudaranya hanya bisa geleng-geleng kepala. Aryan tahu bagaimana sifat kedua gadis itu, Yota yang salalu bersikap manis bisa berubah kejam jika merasa terancam, sedangkan Bumi yang arogan akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Lebih baik aku keluar dari rumah ini," lirih Aryan yang masih tak habis pikir dengan sikap orang-orang yang tinggal satu rumah dengannya.

_

_

_

Menghempaskan tubuhnya di ranjang setelah masuk ke dalam kamarnya, Bumi menatap langit-langit, menyambar remot televisi lalu menengkurapkan badannya, gadis itu memikirkan nasipnya yang dirasa sangat tidak beruntung. Dari posisi tidurnya, ia mengeraskan volume televisi, gadis itu memiliki kebiasaan tidur yang aneh, Bumi tidak akan bisa terlelap jika kondisi di sekitarnya sepi.

Jadi kami bertemu lewat mak comblang, iyakan sayang? jadi aku tuh iseng, dia juga iseng. Eh...pas kencan buta kita merasa cocok, ya udah lanjut.

Bumi membalikkan tubuhnya, ditatapnya layar televisi yang menampilan hasil wawancara seorang artis yang baru saja menikah dengan seorang pengusaha ternama dengan mimik antusis.

Madame Zi namanya, dia terkenal kok di kalangan sosialita, pebisnis, sampai artis. Dia banyak membantu menjodohkan orang-orang seperti kita yang sibuk kejar karir, ga mikir buat pacaran, tapi pengen menemukan pasangan yang cocok.

"Wah ... apa mungkin Madame Zi juga bisa membantuku mencari identitas driver Go Back, apa dia bisa mencomblangkan aku dengan Kang Ojol pacar Yota itu? benar! karena aku juga tidak mungkin bertanya pada anak kesayangan nenek sihir itu dimana alamat pacarnya, iya kan?"

Bumi berbicara sendiri sambil tersenyum, ia berniat mencari Kang Ojol yang kehadirannya ditolak mentah-mentah oleh Wida. Kang Ojol yang beberapa saat lalu bertemu dengannya hanya untuk mengambil ponsel yang dia temukan di kamar mandi gedung Adiyaksa Group.

"Terima kasih."

Bumi mengenang ucapan dan wajah laki-laki yang dia tahu bernama Rey itu. Rey pergi begitu saja tanpa berbasa-basi setelah mendapatkan ponsel Miminya.

"Kang Ojol, aku pastikan akan menikahi kang Ojol itu lebih dulu sebelum Yota menikah dengan Sakha, Hahahahaha." Bumi tertawa terbahak sambil menendang-nendangkan kakinya ke udara. Baginya membalas orang-orang yang jahat adalah prioritas utama.
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Puput Gendis
hadeeehhhh ngakak
goodnovel comment avatar
eddy hadarian
Bumi aksn bertemu dengan org yg ditolongnya 11 th yg lalu
goodnovel comment avatar
reyy.....bumi mencarimuuuu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status