Share

Perang dingin

Suasana di dalam mobil terasa hening. Tak ada satupun dari mereka yang menyapa duluan. Sama-sama masih terlarut dalam dramanya.

“Apa-apaan sih, mengapa gadis ini sangat jual mahal?Sudah tampilannya norak, pake belagu segala!” batin Raka kesal.

Sepertinya, sang Direktur kesal karena sepanjang jalan tak ada pembicaraan ataupun pertengkaran yang terjadi di antara mereka.

“Mengapa pria ini menatapku dingin?Apa dia sangat membenciku karena aku miskin?Benar-benar pria yang sangat sombong dan membosankan!Aku sangat heran pada gadis-gadis yang mengejarnya,mengapa mereka begitu bodoh karena menyukai pria yang tak punya hati ini?Tampangnya aja yang ganteng, tapi kelakuannya naudzubillah!” batin Rania mengutuk.

Rupanya gadis ini memperhatikan ekspresi datar sang Direktur. Sepanjang jalan, mereka terlibat perang dingin. Saling mengutuk satu sama lain walaupun hanya dalam hati.

Sepertinya,Rania tak kembali ke istana megahnya. Dia takut,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status