Share

Itu foto editan

"Apa, cerai? Kamu lagi gak bercanda, 'kan, Lam?" tanya Anya terkejut saat aku menceritakan permasalahan rumah tanggaku. "Diminum dulu coklat panasnya, biar kamu lebih tennangan dikit!" Anya menaruh dua mug besar berisi coklat yang masih panas terlihat dari asapnya yang masih mengepul.

"Makasih ya An! Kamu adalah sahabat terbaikku," ujarku sembari meraih mugnya, dan melempar senyum, Anya pun membalas tersenyum.

"Memangnya kamu sudah yakin dengan keputusanmu?" tanya Anya lagi.

Anya adaalah sahabat sewaktu SMA dulu, dan sampai sekarang ini. Persahabatan kami semakin akrab saat tau kalau, Anak kami sama-sama bersekolah di taman kanak-kanak yang sama. Dari dulu sampai sekarang ini, kalau ada apa-apa kami sering bercerita dan berbagi, begitulah kekraban pertemanan ini,

"Sepertinya itu adalah jalan terbaik, agar Mas Restu bisa bebas melakukan apa yang diinginkannya," ucapku pelan. "Kuakui perempuan itu memang cantik, dan muda," lanjutku lagi, merasa minder.

"Paling juga cantik luarnya doan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status