Share

682

Bab682

"Bu ...."

Jelita menatap Bagus.

"Bagaimana kalau kita pergi umrah?"

Jelita terpaku sejenak, mendengar usulan Bagus.

"Gimana, Bu?" tanya Bagus lagi, membuat Jelita tersadar dari keterkejutannya.

Anak yang biasanya cuek, hanya memikirkan kesenangannya sendiri, kini mengajaknya pergi umrah.

"Kamu serius pengen umrah, Gus?" tanya Jelita balik, memastikan keinginan Bagus.

"Iya, Bu. Mumpung kita ada rezeki lebih. Kita ajak Enggar dan Lina juga, mana tau mereka mau. Tapi jika mereka menolak juga tidak apa- apa, kita berdua saja yang pergi ke sana, Ibu mau kan?"

"Tentu saja Ibu mau, Gus. Masya Allah, niat kamu baik sekali anakku, mana mungkin Ibu menolak."

Bagus tersenyum. Dan niat mereka pun, di sampaikan kepada Enggar dan Lina, ketika mereka makan malam bersama.

"Dalam waktu dekat ini belum bisa, Bu, Mas. Enggar masih harus fokus ke perusahaan," jawab Enggar.

Wajar sih, belum ada 1 tahun dia bekerja, masih tidak enak hati jika terus izin libur, untuk urusan pribadi.

Sebagai calon pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status