Share

Tawaran Salsa

"Bibir kamu manis, habis makan apa?" Imam menyudahi kegitan mencium Salsa yang belum lama disentuh bibirnya.

"Habis makan buah manggis." Salsa menunjukkan satu buah manggis utuh di hadapan wajah suaminya. Diambil dari bawah sofa.

"Pantes."

"Hehe. Kenapa A?"

"Cuma penasaran aja itu rasa apa."

"Aa mau? Aku suapin."

"Boleh, tapi suapinnya pake bibir kamu." Imam mengerling.

"Aa mah ... nanti ketahuan Ibu. Barusan Aa main nyosor aja."

"Ibunya juga lagi di luar."

"Kalo Ibu tiba-tiba masuk gimana? Udah, Aa pergi lagi ke bengkel. Jangan kelamaan istirahatnya. Dari sini ke bengkel Aa kan lumayan jauh."

"Cukup lima belas menit kalo bawa motornya cepet."

"Aa jangan ngebut bawa motornya."

"Iya, Sayang." Imam menjawil pipi Salsa gemas. Perempuan itu meringis kesakitan.

"Aa tuh kebiasaan. Suka nyubit pipi aku." Bibir Salsa manyun sebal atas tindakkan suaminya.

"Jangan dimanyunin gitu dong bibirnya. Nanti Aa nggak bisa jauh-jauh. Nanti Aa nyosor lagi."

Salsa melemparkan bantal sofa pa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status