Share

BAB 151

"Udah semua?" Brian menoleh menatap Heni, ia baru saja kelar mengangkut koper Heni ke dalam bagasi.

Ditanya begitu, Heni hanya tersenyum dan menganggukkan kepala. Ia lantas memalingkan wajah, menatap Yana dan Fitri yang berdiri lesu di depan pintu.

"Aku pamit ya, makasih udah jadi tetangga kost yang super-duper baik." desis Heni lirih, matanya berkaca-kaca.

Fitri maju selangkah, langsung meraih Heni dalam pelukan. Tangis mereka pecah, membuat Brian tersenyum sambil bersandar di mobil menatap ketiga gadis itu.

"Mbak cepet amat pindah sih? Kita belum ada setaun, loh!" protes Fitri yang tampak tidak ikhlas.

"Kan kita masih bisa ketemu nanti. Tetep jaga komunikasi, ya?" bisik Heni lantas melepaskan pelukan mereka secara perlahan.

"Nanti kalo udah lahiran, kabari ya, Mbak. Pengen lihat keponakan."

Heni menyeka air mata, ia tertawa lirih lalu mengangguk perlahan. Belum sempat ia kembali berkata-kata, kini Yana yang menjatuhkan diri ke dalam pelukan Heni. Ia pun ikut terisak.

"Nggak a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status