Share

Bab 8

Pekerja salon menatapnya dengan kening mengerut. Dia heran kenapa Yeona terkejut sampai seperti itu. Menghentikan kuas kecantikan yang masih merias di area wajah Yeona.

“Maksudnya?” Tanya pekerja salon menatap heran.

“Dia itu teman, bukan suami ataupun pacar,” sahut Yeona kesal sambil cemberut.

“Alah, jaman sekarang memang gitu. Bukan-bukan akhirnya jadian,” ucap pekerja salon tersenyum sambil memainkan alis.

“Ih, apaan,” sahut Yeona meringis. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa ingin tersenyum.

Yeona menatap cermin yang ada di hadapannya sambil sedikit membelok kanan dan kiri untuk melihat penampilannya.

“Mbak, kalau kamu bisa jadian sama dia lumayan loh, ganteng, putih, tinggi, wajah oval, berjenggot tipis, ah perfek lah. Kalau Mbak gak mau, kasihkan saya saja, Mbak,” ucap pekerja salon sambil meringis.

“Ih barang kali, ya, kasihkan,” sahut Yeona sambil tertawa lepas.

Yeona berdiri di hadapan Erlangga yang masih tertidur lelap. Karyawan salon berdiri tepat di samping Yeona.

Y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status