Share

BAB 22. Kabar Pertama Untuk Linda

Kedua tangan Rani memegang ponselnya, sibuk memberi nama di kontak barunya, nomor baru Dokter puji.

Di sampingnya ada Bagas yang setia merangkul Rani menuju loket pengambilan obat.

Walaupun begitu banyak orang berlalu lalang dengan kesibukan dan keresahan nya masing -masing. Tapi, Seluas mata Bagas memandang hanya ada keindahan, dan kebahagiaan.

Di dalam pikiran nya entah siapa dulu yang akan di berikan kabar bahagia tentang kehamilan Rani. Orang tua kandung nya atau mertuanya.

Sampainya di loket, Bagas menyuruh Rani untuk duduk di kursi kosong yang jaraknya tidak begitu jauh.

Sedangkan dia sendiri mengambil obat dengan kertas merah pudar di tangan nya.

"Kamu tunggu disini ya, biar aku yang kesana"

Mata Rani tertuju pada tangan Bagas yang menunjuk ke arah loket obat.

Loket itu berjarak kurang lebih 10 meter dari tempat duduk Rani.

Baru kali ini seorang CEO yang kaya raya mau terjun langsung, bahkan mengantri.

Dari dulu Bagas selalu menyuruh, pak Joko atau pak Riko untuk melakukan ha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status