Share

Mars Dan Antares
Mars Dan Antares
Penulis: Medusa37_

PT 01

Bagi Ji An, hidup di dunia ini bagaikan neraka versi nyata. Hidup dengan cinta pertama nya yang telah mati sejak ia masih remaja. Baginya sekarang harapan nya untuk hidup hanyalah keluarga, untuk cinta? Mungkin tidak akan ada lagi di hidupnya.

Benar kata ayah nya, cinta pertama tidak pernah bisa bersama. Kini baru ia rasakan hidup kesepian dengan harapan keluarga.

Disini, dikamar yang tak pernah berubah sejak ia remaja, Ji An berbaring sembari memakan snack dan menonton film. Bukannya dia menganggur, hanya saja dia tidak bekerja karena tidak ada yang mau menerima nya sebagai karyawan.

"Ji An, daripada kau bermalas-malasan seperti itu, lebih baik kau bantu adik mu belajar!" Kata tersebut tak pernah berubah sejak dia lulus sekolah. Karena tak bekerja, dia harus membantu adik nya belajar, adiknya yang berusia 15 tahun yang kini menempuh kelas 9 SMP dan hampir lulus.

"Ntar,tunggu film nya habis" jawab nya. Ji An sebenarnya tidak ada niat untuk membantu adiknya dalam hal belajar, karena otak nya juga yang tidak berkemampuan. Tapi mau bagaimana lagi, daripada kata mutiara ibunya keluar lebih baik mengajarkan hal yang ia karang kepada adiknya.

"Ji An eonnie, Ji Na dapat nilai A+ karena rumus yang eonnie ajarkan" mata Ji An seketika melotot, segera ia mengambil kertas ujian milik Ji Na, dan benar saja adik nya mendapatkan Nilai A+ dari rumus abal-abal yang dia buat. Suatu hal yang menakjubkan!

Note: Eonnie = kakak perempuan dalam bahasa Korea.

"Woah, Jinjja? Eonnie mu ini memang pintar Ji Na, tapi apa Eomma sudah tahu?" Tanya Ji An dan di balas gelengan oleh Ji Na.

Note: Jinjja = benarkah, tidak percaya

Eomma = Ibu.

Segera Ji An beranjak dari duduk nya, menghampiri Ibunya di dapur "Eomma, Eomma!" Ucap nya sambil berteriak. Tentu saja hal itu membuat kepalanya menjadi sasaran pukulan sendok wajan oleh ibunya.

"Yak, apa kau pikir ibu mu ini tuli? Tidak perlu berteriak bodoh" kesal ibunya, bagaimana tidak, rumah ini kecil tidak perlu berteriak untuk memanggil seseorang.

"Eomma lihat nilai Ji Na! Dia mendapat nilai A+ dari rumus yang Ji An beri. Hebat bukan, Ji an memang pintar Eomma" Ji An menyombong diri, karena ini kali pertama dia mengajar dan murid nya mendapat nilai bagus.

"Jinjja? Woah Daebak" wajah Ji An seketika kembali datar. Hanya itu? Hanya itu yang ibu nya katakan? Benar-benar keterlaluan.

Note :. Daebak = Keren

* * *

Memasak nasi.

Memasak Sushi.

Menggoreng ikan dan daging babi.

Merebus ramyeon.

Itulah yang sekarang Ji An lakukan, karena nilai Ji Na yang sempurna semalam, Ji An membuatkan Ji Na makanan. Membuat acara kecil-kecilan untuk merayakan nilai adiknya.

Walau terkesan ' B E R L E B I H A N ' tapi itu tidak terpikirkan oleh Ji An, baginya keberhasilan pertama adiknya harus di rayakan.

"Ji Na, My Dongsaeng, makanan sudah jadi" teriak Ji An memangil adiknya.

Kepala kecil muncul dari sela gorden dapur "Woah, Gomawo Eonnie" Ji Na memeluk badan Ji An kemudian beralih menyiapkan makanan untuknya dan kakaknya.

Note : Dongsaeng = Adik

Gomawo = terimakasih (Informal)

Di sela-sela suara pergabungan sumpit, sendok dan mangkuk, Ji Na memulai percakapan dengan kakak nya "Oh iya Eonnie, kemarin di sekolah ibunya Jin Sol memberikan ku ini, katanya kalau mau ketemu sama Lee Kyung Soo Oppa, Eonnie bisa pakai ini" jelas Ji Na sambil memberi sebuah jam lipat era tahun 1973- an.

"Mwo? Apa ini, apa ini bisa membuat ku bertemu dengan Kyung Soo?" Ji Na mengangkat bahunya tanda tak tahu.

Apakah bisa bertemu dengan seorang yang sudah mati? Apa cara ini mempan? Atau ini hanya tipuan semata agar Ji An frustasi? Itulah pertanyaan yang ada di benak Ji An, tapi apa susah nya mencoba.

* * *

Selesai makan, Ji An tak segera mencoba benda itu. Namun, dia pergi menemui Ahn Seok Won, sahabat lelaki masa kecil nya.

Ji An Na, Lee Kyung Soo, dan Ahn Seok Won adalah sahabat sejak taman kanak-kanak. Sejak kematian Kyung Soo atau yang mereka panggil Kyung itu, persahabatan Seok Won dan Ji An tambah erat.

Ji An memprioritaskan tak ingin sahabat satu-satunya ini pergi meninggalkan nya lagi.

S

K

I

P

Sesampai di rumah Seok Won, Ji An di sambut hangat oleh ibu sahabat nya itu. Hubungan mereka bukan sekedar hubungan sahabat, tapi itu terasa seperti saudara, hanya saja Seok Won mempunyai perasaan lebih terhadap Ji An.

Walau dia tahu, bahwa Ji An tak pernah lagi ingin jatuh cinta, tapi dia tetap berusaha. Itulah disebut ' b e r j u a n g s e n d i r i a n' istilah itu sedang populer di kalangan anak remaja.

"Seok Won-aa, tadi Ji Na bilang kalau ibu nya Kyung Soo mmeberikan ku ini, pesan nya kalau aku ingin bertemu dengan Kyung Soo, aku bisa memakai benda ini" jelas Ji An, Seok Won menelengkan kepalanya. Dia bingung, benarkah ada benda seperti itu?.

Seok Won mengambil Jam lipat tersebut dan memperhatikannya "kayaknya ini cuma jam lipat biasa"

"Hmm, tapi apa susah nya mencoba?"

"Bagaimana kita ke museum barang antik saja? Kita cari kegunaannya" ajak Seok Won.

Tidak mungkin barang diciptakan kalau tidak ada gunanya, pasti jam ini memang ada manfaatnya untuk Ji An dan Seok Won.

* * *

Diluar rumah, Seok Won mengeluarkan mobil nya dan membawa Ji An ke museum barang antik.

Cukup 45 menit, mereka sampai ke kota. Sebelum ke museum, Seok Won mengajak Ji An mampir makan di restoran seafood.

Setelah memesan makanan, Ji An dan Seok Won duduk di meja pelanggan. "Semoga sesampainya kita disana, kita bisa tahu kegunaan benda ini" Ji An mengangguk kan kepalanya kemudian berdesah, dia lelah mencari cara agar bisa bertemu dengan cinta pertamanya. Walau dia tahu itu tidak mungkin, tapi dia mengikuti prinsip nya "Kita tidak akan tahu jika kita tidak mencobanya"

oOo 

To be continue.

Salam sukses.

-Medusa37_

Komen (2)
goodnovel comment avatar
amadea heatubun
Semangat mencoba
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening cant wait to read the next chapter.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status