Share

14. BELUM TERLAMBAT UNTUK MENGAKHIRI

Dengan alis yang hampir bertaut, Nada menatap layar ponselnya. Biasanya Nada tidak pernah mengangkat telepon dari nomor yang tidak terdaftar di kontaknya. Namun, entah kenapa sekarang dia merasa sedikit bimbang.

“Siapa, Ma? Angkat saja,” ucap Deven.

“Hah?” Nada menoleh pada anaknya, “oh, iya. Mama angkat telepon dulu sebentar, ya?” katanya meminta izin.

Segera Nada mengusap layar ponselnya, lalu menempelkan tombol berwarna hijau.

“Halo,” sapa Nada.

“Halo, kamu Nada?” tanyanya dengan sedikit suara yang terdengar sewot.

“Ya … tapi maaf ini dengan siapa?”

“Aku Sisil. Kamu tahu, kan?”

Nada mencoba mengingat-ingat temannya yang bernama Sisil.

Terdengar suara desahan kasar dari seberang sana, “Huh, aku Sisil tunangan Nicko.”

Seketika Nada mengerejap, lalu berkata, “Oh, iya. Ada apa?”

Sebenarnya Nada belum pernah bertemu dengan tunangan Nicko ini. Namun, memang beberapa kali Nicko pernah menceritakan tentang tunangannya.

“Bisa kita bertemu? Ada yang ingin aku bicarakan. Aku tunggu kamu
mayuunice

Halo, akak-akak! Selamat datang di novel terbaru mayuunice. Terima kasih karena sudah mengikuti kisah Nada dan Om Adrian. Semoga akak-akak suka dengan ceritanya, ya. Oiya, jika tidak ada halangan, aku akan update setiap jam 4 sore dan 8 malam, ya. Jangan lupa masukkan buku ini ke rak akak-akak. Nyalakan notifikasi aplikasi GN juga. Supaya ketika aku update, ponsel akak-akak berbunyi. Arigathanks, saranghae 🫰

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status