Share

Keserakahan Manusia

Mulan duduk menunggu ditemani secangkir latte panas dan sepotong “red velvet”di kafe milik model ternama, Anastasia Roesandi.

“Dasar lelet. Orang itu mau duit, ‘gak sih?” gerutu Mulan yang sudah menunggu lima menit.

“Jangan menggerutu begitu, nanti cantiknya hilang, Manis.” Suara berat pria mengejutkannya.

“Berengsek! Kau hampir membuatku terkena serangan jantung,” gerutu Mulan dengan mata yang menatap tajam.

Pria itu tertawa dengan kencang. “Kau terlalu berlebihan, Mulan. Jangan bermimpi terlalu tinggi, kalau jatuh pasti sakit sekali.”

“Tidak perlu berfilofosi, Delon. Kau bukan filsuf.”

“Tapi ....”

“Cukup, aku menyuruhmu datang untuk memberikan pekerjaan, bukan untuk menggurui, paham!” tegas Mulan.

“Baiklah, Manisku.” Delon memanggil pelayan dan memesan secangkir espreso dengan “double shoot&rdqu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status