Share

Perang Suami Istri

Perlahan Aeera membuka kelopak mata, dia mengintip situasi dan kondisi. Kemudian setelah itu membuka mata secara keseluruhan–setelah memastikan jika dirinya aman.

"Akting-mu lumayan," komentar seorang dengan suara bariton, membuat Aeera reflek menoleh ke sumber suara tersebut.

Aeera membelalakkan kaget, dia buru-buru duduk–merapikan pakaian kemudian memutar tubuh untuk menghadap Alarich.

"Aku sungguh pingsan, Pak," ucap Aeera dengan nada rendah.

"Cih." Alarich berdecis remeh, "bulu matamu tak berhenti bergerak."

Aeera menatap horor ke arah Alarich, lalu dia mengerjab beberapa kali–menjauhkan pandangan dari Alarich, menunduk karena malu dengan kelakuannya sendiri.

Berpura-pura pingsan hanya demi menghindari masalah tadi. Yah, itu yang Aeera lakukan.

"A--aku memang pingsang. Aku lemas karena belum makan sia …-" Ucapan Aeera terhenti ketika menyadari jika bekalnya tak ada bersamanya, "kotak bekalku mana?" ucapnya kemudian, mencari kotak bekal di pangkuan serta sekitar sofa tempat ia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Sondang Eka
semangat aera
goodnovel comment avatar
CacaCici
Hihihi ... baik, Kak( ◜‿◝ )♡
goodnovel comment avatar
Sintia Isabella
Thor lanjut lanjut ya .....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status