“Dilamar? Siapa yang melamarnya, Bu?” tanya Alex terkejut.
“Keponakanku, Letda Martin Scott! Dia baru saja selesai dari pendidikan militer dan boleh menikah. Bulan depan acara pernikahannya akan dilangsungkan.” Dia lalu membanggakannya. “Martin dan kau, ibarat rumah mewah dan kandang ayam. Martin jauh lebih baik dari pada kau karena dia berasal dari militer. Ingat, dia sudah Letnan Dua lho! Sementara kau? Haha! Kau hanya pakai kaos putih polos dan celana chinos abu-abu. Menyedihkan!” ledek Winnie sambil terkikik geli.Tidak lucu. Sangat tidak lucu.Alexander geram. Dia maju selangkah dan ingin langsung masuk ke dalam rumah, tetapi Winnie merapatkan tubuhnya pada pintu sehingga tidak ada celah bagi Alexander untuk masuk.“Untung Gabriella belum punya anak dari mu, Pria Payah!” cacinya sarkas. Winnie mengerutkan bibirnya dengan penuh kebengisan lalu meneruskan dengan nada remeh, “Lebih baik kau tidak usah lagi datang ke sini! Gabriella akan sangat bahagia jika menikah dengan Martin. Eh, Letda Martin Scott!”Alexander tidak terima. Dia berkata dengan nada tegas layaknya Dewa Perang. “Kami tidak bakal pernah bercerai dan Gabriella tidak mungkin menikah lagi sama pria mana pun!”Sudah diketahui bahwa hubungan antara Alexander dan Gabriella terjalin karena restu dan bujuk rayu dari Sarah, ibu kandung Gabriella. Pablo Callister cukup setuju karena pada saat itu Alexander merupakan pria yang baik. Hanya saja Pablo kurang puas karena Alexander cuma berasal dari masyarakat biasa dan tidak populer.Namun, karena cinta yang besar dari Gabriella dan restu dari Sarah, maka waktu itu Pablo pun menikahkan putri satu-satunya tersebut meskipun dengan hati yang setengah-setengah.Pablo sebenarnya menantu dari seorang Presiden sekaligus mantan Jenderal berbintang empat. Ya, ayahnya Sarah adalah orang besar. Pablo memanfaatkan pernikahannya dengan Sarah agar karir militernya bisa cepat meroket.Meski begitu, rencananya tidak sepenuhnya berhasil sebab ketika dia hampir menjabat sebagai Panglima menggantikan Jenderal George MacArthur melalui bantuan ayah mertuanya, tiba-tiba saja pada masa itu, tepatnya sekitar empat tahun lalu, ayah mertuanya diturunkan dari jabatan Presiden karena dianggap sebagai pemimpin otoriter, korup, dan banyak terlibat dalam kasus nepotisme.Parahnya, saat Pablo meminta kenaikan pangkat dan jabatan kepada Presiden baru, yakni Harry Churchill, Pablo memberikan kesan intimidasi dan pengancaman, sehingga berakibat sangat fatal : Pablo dipecat dan dikeluarkan dari militer secara tidak hormat, dengan pangkat militer terakhir Letnan Jenderal saja.Sementara pernikahan antara Pablo dan Winnie berlangsung cepat dan mengejutkan pasca meninggalnya Sarah yang mana sebab meninggal nya masih menjadi misteri. Agaknya, Pablo frustasi setelah melewati masa-masa yang sulit, maka akibatnya dia jadi asal memilih istri pengganti Sarah.Pablo yang memang sekarang sedang berada di rumah sontak kaget ketika melihat kehadiran Alexander. Dia menggeser posisi Winnie dan mengawasi Alexander dengan raut wajah heran. “Kau? Alex Luther? Bajingan yang kabur tanpa izin?”***Satu setengah tahun lalu, Alexander hanyalah menantu sampah yang tinggal di rumah keluarga istrinya. Selama dua tahun masa pernikahan Alexander mendapat perlakuan tidak pantas dari ayah mertuanya beserta ibu tiri istrinya. Dia dijadikan babu di rumah dan mengerjakan banyak sekali pekerjaan secara tak wajar, sampai-sampai dia pernah membersihkan kloset dengan tangannya sendiri.Salah satu kejahatan Winnie terhadap Alexander adalah memberikan racun yang pada akhirnya membuat tubuh Alexander menyusut dan sangat kurus. Alexander dengan tinggi 185 cm hanya punya berat badan empat puluh kilogram, sangat tidak proporsional, selain itu karena ulah Winnie pula, Alexander punya beberapa penyakit berat yang nyaris membuat nyawanya melayang. Di samping itu, Alexander difitnah mau memperkosa Winnie sehingga namanya semakin jelek di sana.Terakhir, Alexander diculik oleh orang tidak dikenal lalu dibuang ke sebuah pulau terpencil dan tidak terjamah manusia. Sebuah pulau asing yang berada sangat jauh dari wilayah Winland.Tempat pembuangan para korban penculikan!Beruntung, Alexander dipertemukan dengan lima orang korban penculikan, yang mana sebenarnya mereka adalah orang pintar dan hebat, hanya saja mereka difitnah oleh oknum lalu terpaksa menderita dalam waktu yang begitu lama. Alexander disambut baik oleh lima orang tersebut lalu dipersilakan tinggal di dalam goa bersama mereka.Warren Rockefeller : Bos minyak di Redchester.John Dalton Plato: Filsuf, ilmuwan, dan Guru Besar.James Crick : Dokter dan pemilik sebuah rumah sakit.Mike Ali : Petarung dan kepala mafia.Evans Holland : Artis dan CEO di sebuah media hiburan, Sky Vision.Dari sekian banyak orang yang pernah dibuang di sini, hanya mereka berlima yang masih selamat.Alexander mengernyitkan kening dan bertanya, “Siapa mereka yang telah menculik dan membuang kita di sini, dan juga membunuh? Siapa mereka?"Lalu satu dari lima orang tersebut pun menjawab, “Kami semua berasumsi bahwa pemerintah dan militer berada di balik semua tragedi yang kita alami.”Selama satu tahun penuh Alexander hidup dan belajar banyak dari mereka.James Crick si dokter hebat menyembuhkan penyakit Alexander dengan cara memberikan ramuan sehingga tubuhnya kembali normal dan sehat, serta mengajarkan teknik kedokteran modern dan tradisional.John Dalton si filsuf dan ilmuwan mengajarkan Alexander tentang beragam jenis ilmu sehingga Alexander menjadi sangat cerdas.Warren Rockefeller mengajarkan padanya tentang bagaimana caranya berbisnis dan menjadi orang kaya.Mike Ali menjadikan Alexander sebagai petarung hebat yang menguasai beragam macam bela diri, seperti boxing, MMA, judo, kung fu, karate, dan banyak lagi.Evans Holland memberikan kuliah bagaimana caranya menjadi pria tampan yang pandai berbicara dan berakting di hadapan orang.Bukannya tersiksa, di sana Alexander malah menjelma menjadi pribadi yang luar biasa!Mengejutkan, tiba-tiba saja ribuan tentara masuk ke pulau tersebut dan lari dari kejaran tentara musuh. Pada saat itu lima guru Alexander tidak mau ikut campur dalam peperangan karena mereka sebenarnya benci dengan pihak militer Winland. Akan tetapi, Alexander malah berpikiran berbeda dari lima gurunya. Di saat lima orang tua tersebut masih bersembunyi di dalam goa, Alexander meminta izin untuk turut membantu para militer Winland yang sedang terdesak.Karena sudah satu tahun, Alexander cukup paham tentang apa saja yang ada di Pulau Lambora. Sebab itulah dia pada akhirnya mampu memberikan siasat dan strategi kepada militer Winland untuk bisa bertahan dari kepungan musuh yang mengejar. Jika tentara musuh yang bergerak dari arah utara bisa menghabisi pasukan sisa yang berada di Pulau Lambora, besar kemungkinan musuh akan bergerak maju lagi dan menyerang wilayah utara Winland lalu pada akhirnya menguasai semua negara dan menjajahnya.Saat itulah Alexander dengan kecerdikannya mampu membantu pasukan tentara Winland yang hanya berjumlah tiga ribu saja pada saat itu untuk menghabisi tentara musuh yang berjumlah setidaknya seratus ribu. Di hari pertama dia dijadikan Komandan pasukan dan terus mengalami peningkatan yang cepat. Sampai pada akhirnya dia dijadikan Panglima Perang yang memimpin dua ratus ribu pasukan Darat dan Laut menghadapi total lebih dari satu juta tentara musuh demi merebut kembali lima pulau yang sudah dikuasai musuh. Perang berakhir dalam tempo yang cepat berkat kejeniusan dan kehebatan sang Panglima Perang!Satu tahun belajar bersama lima orang guru dan enam bulan berperang mengusir penjajah, kemudian Alexander pulang dan namanya begitu diagungkan!'Aku pulang. Ada dendam yang harus dibalaskan. Ada misi yang mesti diselesaikan."Alexander tetap ramah dan sopan. “Betul, aku Alex Luther. Ayah apa kabar?”Namun, Pablo tidak juga menyambut baik kehadiran Alexander di rumahnya. Karena sudah sering dicuci otak oleh omongan persuasif istrinya, dia juga memendam kebencian dan rasa muak pada Alexander. Dulu Pablo juga kerap memberikan serangan dan perlakuan tak pantas pada Alexander serta berkeinginan kuat agar Alexander bercerai lalu pergi. Itulah kenapa pria yang sudah beruban dan baru berusia lima puluhan itu tidak senang begitu melihat kehadiran Alexander.“Bagaimana ceritanya kau bisa balik? Kami pikir kau sudah mati.” Pablo tidak bisa menahan ekspresi terkejutnya. Dia sangat syok dan sampai memegangi rambutnya. “Ceritanya panjang, Ayah. Yang penting, aku sudah kembali. Maafkan karena lebih dari satu tahun aku menghilang tiada kabar. Sekali lagi, maafkan aku.” Alexander menunjukkan ekspresi merasa bersalah meskipun sebenarnya dia tidak sepenuhnya bersalah. Kepergian dirinya dan perpisahan dengan istrinya bukan b
Berbeda dari Winnie dan Pablo, justru Gabriella menyambut kehadiran Alexander dengan penuh antusias dan kegembiraan. Dia membuka lebar pintu rumah lalu berjalan melewati ayah dan ibu tirinya. Tidak berpikir panjang dan mengingat-ingat apa pun sebab dia yakin itu adalah suaminya, Gabriella memeluk Alexander dengan sangat erat.“Kau ke mana saja, Sayang?” Gabriella sampai menitikkan air mata karena saking terharu. Pelukannya sangat kencang, seakan-akan itu adalah pelukan terakhir untuk suaminya, seolah-olah hari ini adalah hari terakhir pertemuan mereka. Wanita penyayang itu benar-benar tidak mau lagi kehilangan Alexander untuk ke dua kalinya.Alexander menjawabnya dengan nada yang lembut tapi menggetarkan, “Ke mana pun aku pergi, aku tidak mungkin pernah meninggalkan mu, istriku sayang.”Melihat adegan menjijikkan itu, Winnie membekap mulutnya sendiri, matanya terbelalak dan nyaris keluar dari tempatnya. Dia sangat kaget begitu tahu bahwa ternyata Gabriella masih mau menerima kehadiran
Namun, Pablo membuyarkan romantisme itu. Pablo memandangi wajah Alexander dengan gusar sambil mengutuk, “Kau adalah menantu sialan pilihan Sarah! Jadi sebenarnya kau memang tidak pantas menjadi suami putriku! Ingat itu baik-baik!”Dengan tenang dan santai Alexander menjawab, “Ayah adalah orang yang menikahkan aku dengan Gabriella. Tidak mungkin Ayah menarik lagi sebuah keputusan yang sudah disaksikan banyak orang pada waktu itu.”Gabriella tak bergeming. Dia menggeser badannya sedikit dan memandangi wajah ayahnya seraya berkata, “Alex benar, Ayah. Ayah waktu itu merestui dan telah menikahkan aku di hadapan banyak saksi. Mana mungkin Ayah menarik omongan Ayah kembali.Alexander memang bukanlah berasal dari kalangan atas yang terlibat di dalam pemerintahan dan militer. Sementara Pablo dan keluarganya sudah sangat terbiasa dengan hal yang berbau pemerintahan dan militer.Mending kalau Alexander berasal dari keluarga kaya, orang tuanya taipan terkenal, dan bisnis keluarga di mana-mana, na
Untuk memastikan berita tentang hilangnya orang tuanya, Alexander pun bergegas menuju rumah tempat di mana orang tuanya tinggal. Setibanya di sana, betapa terkejutnya dia melihat kondisi rumah tersebut yang kotor dan tidak terurus.Lantai berdebu dan sampah di mana-mana. Di langit-langit rumah banyak sarang laba-laba. Sebagian barang dan perabot hilang entah ke mana. Bisa jadi hilang dicuri. Intinya kondisi rumah satu lantai itu sudah tidak keruan, lebih buruk dari kapal pecah.Alexander menutupi hidungnya karena bau busuk yang menyengat. Dia sudah tidak bisa berkomentar. Jika kedua orang tuanya hilang sejak satu setengah tahun lalu, wajar kondisi rumahnya sudah separah ini.Pablo dan Winnie tidak mengizinkan Gabriella untuk merawat rumah milik orang tua Alexander, bahkan mereka tidak membiarkan Gabriella berkunjung hanya sesaat saja.Tetangga sekitar?Mereka tidak peduli.Bahkan bisa jadi mereka melucuti barang-barang yang ada di dalam sini.Tidak ada satu pun lagi benda berharga lagi
Alexander menoleh ke samping, mengawasi jalanan padat Kota Redchester yang sangat sibuk. Karena ibu kota negara, Megapolitan yang setidaknya ada sepuluh juta orang ini merupakan kota besar dan punya sejarah. Ada banyak cerita di Redchester, dan ada pula misteri yang mesti dikuak.Saat ini Farrell menjadi satu-satunya orang kepercayaan Alexander. Jika ada sesuatu yang bocor, itu pasti karena kecerobohan Farrell. Maka dari itu Farrell sudah bersumpah dan setia pada Alexander dalam mengemban semua pekerjaan yang diberikan serta melaksanakannya dengan sepenuh hati.Selain amanah, Farrell juga cerdas dan berbagai idenya sangat dibutuhkan oleh Alexander.Pada waktu pertempuran berlangsung, Farrell selalu berada di samping Alexander bersama sejumlah pasukan yang berada di bawah komandonya untuk memberikan penjagaan dan pengamanan kepada sang panglima perang.Sekarang, peran Farrel bisa dikatakan ajudan dan bodyguard sekaligus untuk mengawasi dan menjaga bosnya.Dan bagi Farrell sendiri, meng
Ruangan keluarga telah di-set sedemikian rupa. Ada satu buah kursi khusus yang diperuntukkan bagi Alexander. Semacam kursi yang akan diduduki oleh terdakwa sebuah kasus di pengadilan. Di depan kursi panas tersebut terdapat enam kursi lainnya. Di sanalah Brendon dan lima orang saudaranya akan menghukum Alexander.Sementara itu, anak-anak mereka yang besar dan kecil sudah dilarikan semua sehingga forum besar kali ini dijamin tidak akan terganggu oleh kebisingan. Mereka memastikan bahwa rapat keluarga penentu nasib Alexander akan berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang diinginkan, tentu saja tujuan mereka adalah menyingkirkan keberadaan Alexander dari Keluarga Callister.Alexander dengan setelan kemeja abu-abu dan celana jeans biasa terduduk. Di hadapannya sudah berdiri enam orang tua yang akan mencecar beragam kalimat untuk memojokkan dia. Lalu, apakah Alexander mampu melewati ujian besar ini?Brendon menyilangkan kedua kakinya sambil melipat kedua tangan di depan dada. Dia menatap w
Anak nomor empat di bawah Pablo itu bernama Shinta Callister. Sebenarnya siang ini sang dokter semestinya bekerja tapi karena ada acara penting dan mendesak, terpaksa dia izin sebentar walaupun tidak lama juga, hanya demi mensukseskan agar Alexander berpisah dari keponakannya yang malang.Shinta memperbagus jas dokter kebanggaanya sebelum berkata, “Tadi aku sudah mengecek kondisi fisik Gabriella. Badannya sangat lemas. Dia merasakan sakit di beberapa titik. Salah satunya di bagian perut dekat ulu hati. Dia juga merasakan nyeri di tengkuk. Aku memastikan dia sedang stres. Kejiwaannya terganggu dikarenakan beban pikiran dan mental. Tidak lain tidak bukan tentu saja karena makan hati sudah menjadi istri dari mu, Alex. Dia sebenarnya terbebani selama tiga setengah tahun ini semenjak menjadi istri mu. Dia makan hati. Tapi tidak mau bercerita. Puncaknya adalah sekarang. Sebagai dokter umum berpengalaman, aku menyarankan agar Gabriella dibawa ke psikiater untuk mendapatkan pengobatan dan jug
Enam orang di hadapan Alexander sepakat kalau Alexander tidak mungkin bisa melakukannya. Jika Dokter Shinta saja tidak bisa, lantas bagaimana dengan pria menyedihkan dari Keluarga Luther itu? Mustahil, sangat mustahil.Pablo menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil menyindir geram, “Kau pernah tersiksa selama hampir dua tahun. Badan mu kurus dan penyakitan. Bahkan kau tidak mampu mengurusi diri mu sendiri. Lantas kau mau mengobati orang lain? Alex, sudahlah! Aku tahu kau sedang membela diri agar tidak ditendang dari rumah ini dan pergi untuk selama-lamanya. Kami semua di sini tahu kau pasti mengeluarkan beragam alasan supaya kau tetap bisa bertahan. Tapi, semua yang kau sampaikan akan sia-sia. Mana mungkinlah kami bisa percaya pada omong kosong mu?!”Dengan tenang dan percaya diri Alexander pun menjawab, “Aku sudah belajar banyak dari Tuan James Frick. Aku bisa meracik ramuan dan menguasai teknik akupuntur. Aku juga paham tentang teknik pengobatan modern seperti yang dikuasai oleh Do