Share

Bab 17 - Percaya Diri.

Selesai makan dan membersihkan badan, kami langsung menuju peraduan. Setelah mencium keningku, Astrid menarik selimut hendak menutup mata.

"Mah ...."

"Apa, Yah?" tubuh Astrid bergeliat, lalu meringsek memelukku.

"Itu ... mm, gimana ya cara bicaranya," aku menggaruk kepala. Membuat Astrid mendongkak kearahku.

"Bicara saja?" ucapnya.

"Ibu ... dia kepingin kalung katanya," ucapku kemudian.

Astrid menghela nafas, lalu memejamkan mata.

"Beli saja, buat orangtua jangan terlalu perhitungan. Harga kalung berapa sih?" sahutnya.

Senyumku mengembang seketika, Astrid memang sangat baik hati dan pengertian pada keluargaku. Tak salah memang, aku sudah menjadikannya seorang istri.

"Sudahlah, Mah kali ini tidak usah, Ibu terlalu merepotkanmu," pancingku ingin melihat reaksinya.

"Jangan bicara begitu, Yah ... aku kerja kaya gini juga demi keluarga. Jika Ibumu senang, dia pasti mendoakan keba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Utami Sanjaya
cerita seperti ini kok minta bintang 5
goodnovel comment avatar
Helmy Abdullah
Ronal dn keluarga nya manusia sampah najis untuk di dekati
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
tahh laki² bangsat kelakuannya kayak binatang cuma bisa morotin aja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status