Share

6

“Kau benar, hubby. Aku tidak seharusnya menaggis,” balas Maria lirih dan berpindah ke dalam pelukan suami tercintanya yang menemani dirinya sampai sekarang ini. Suami yang selalu ada untuknya di saat senang dan sedih. bahkan sampai terpuruk sekalipun.

Kyo mengusap-usap punggung istrinya dengan gerakkan naik turun untuk menenangkan sang istri tercinta. yang masih terisak-isak dengan tangisan kecil.

“Jangan di masukkan ke hati, Lei. Maria memang seperti ini, jika terlalu bahagia. sikapnya sunggu cenggeng,” alasan Kyo untuk menipu Leila yang menatapi Maria dengan tatapan banyak pertanyaan.

“Oya, sepertinya kamu belum makan. Ayo oder makanan yang kamu suka, kita kan akan menjadi keluarga dan tidak perlu sungkan lagi. apalagi merasa tidak enak,” ucap Kyo dengan memasang wajah dengan senyuman ramah.

Leila melirik daftar makan dan Jack hanya diam tanpa bersuara selain sibuk main ponselnya. Tepatnya melihat foto Cindy yang ia dapatkan dari intragram berapa tahun lalu.

“Ayo di pesan, jangan di tatapi terus.”

Leila terkejut dan melihat ke arah suara yang mengaketkannya yang merupakan suara Bu Boss yang akan menjadi ibu mertuanya.

“Aku lagi liat jenis minuman yang enak yang mana?” alasan Leila yang sudah kaget-kaget dengan harga di daftar sehingga sejak tadi ia mencari makanan yang murah meriah. Yang pas di dompetnya yang sudah super tipis.

Maria melirik banyak jenis minuman di daftar menu dan ia mempercayai apa yang di katakan oleh Leila barusan.

“Kayaknya yang ini enak deh, kan kamu belum coba. Apa kita pesan satu persatu saja?” ucap Maria yang seenaknya menenetukan pilihan.

Leila memasang wajah tersenyum ala bisnis kepada Maria.

“Jika semuanya, siapa yang habiskan. Ini minuman ada 100 lebih jenis. Enaknya yang warna maple aja,” balas Leila yang akhirnya memilih minuman berwarna maple yang Maria juga ikutan. Sedangkan para pria hanya memesan makanan yang menurut mereka mau makan hari ini. Beda dengan para wanita yang masih saja milih satu makan saja hingga sampai halaman buku terakhir.

“jadi mau pesan yang mana, Sayang?” sahut Kyo kepada Maria.

“Pesan spageti dua dan minuman maple dua,” balas Maria dengan wajah bahagianya.

“Ciahh.. kompak nih, ibu dan menantu memang serasi deh. Sampai makananya sama,” goda Kyo yang menyatat makanan yang di oder oleh Leila dan Maria.

Leila menundukkan wajahnya karena malu dan Jack memaki-maki wanita di sampingnya yang terkesan mengambil hati ibunya dengan begitu lihai. Padahal Cindy sudah berjuang mati-matian demi mendapatkan hati ibunya. Tapi ibunya entah kenapa menunjukkan sikap tidak suka kepada Cindy dan tidak merestui hubungan dirinya dengan Cindy. Hingga akhirnya perjalanan cinta mereka putus di tengah jalan selama tiga tahun lalu dan kini ibunya seenaknya memilih wanita yang cocok menjadi istrinya. hal ini sungguh membuat Jack sangat murkah. Jack sangat yakin, Leila pasti meracuni pikiran ibunya hingga bisa mendapatkan perhatian sang ibu yang begitu besar.

“Jack, ibu harap kau bisa membahagiakan Leila. Karena Leila adalah menantu pilihan ibu dan anaknya akan mewarisi perusahan ayahmu,” ucap Maria dengan mata sembabnya yang membuat Jack menelan saliva dengan kasar. Ia tidak tegah menatapi mata abu-abu ibunya yang mengandung banyak kesedihan di dalamnya. bisa di bilang, setengah kesalahan adalah perbuatannya yang membuat mata abu-abu itu begitu redup.

“Iya, aku akan berusaha untuk membahagiankan Leila. Ibu tenang saja,” balas Jack yang menutupi apa yang ia rasakan barusan. Perasaan marah dan ketidak sukaanya kepada Leila bercampur aduk menjadi satu. Ia heran dengan wanita ini, menggunakan ilmu pelet apa. Hingga bisa menaklukkan hati ibunya yang sekeras batu itu.

Makan siang berlangsung ceria dengan banyak obrolan dari Maria. Leila dan Jack hanya memasang senyuman, terutama Leila. Ia berapa kali mencuri lirikan ke arah pria yang  begitu tampan dan ia cintai selama ini akan menjadi suaminya.

Terasa seperi mimpi, itulah yang di rasakan oleh Leila hari ini. Karena ia tidak pernah berpikir akan menikah dengan Jack yang merupakan cinta pertamanya. Senyuman Leila tidak pernah pudar dan hal itu membuat Jack jijik kepada Leila.

“Jack, kamu antar Leila pulang. Dad and mom mau jalan-jalan ke tempat lain,” perintah Kyo kepada anak satu-satunya.

“Jangan pernah membuat Leila menagis, Mom tidak akan pernah memaafkanmu. Ingat itu,” timpal Maria dengan ancamannya yang membuat Jack semakin membenci Leila.

“Leila, jika Jack membuatmu tak nyaman. Kasih tahu Mom,” pesan Maria kepada Leila yang tersipu malu.

“Iya Mom, hati-hati jalan dan selamat bersenang-senang. Jangan cenggeng lagi, kasihan Daddy. Di cap pria tak baik,” goda Leila kepada bosnya yang kini menjadi ibu mertuanya.

“Ieehh.. kamu ini ya,” balas Maria yang memukul pundak Leila, sebelum ia pergi.

Kyo hanya terkekeh dengan sikap istrinya yang suka main pukul kepada Leila. Melihat Maria sesenang itu, Kyo ikutan senang. Karena ia tidak ingin melihat air mata Maria berjatuhan lagi.

“Mom pergi nih, jangan lupa habiskan makananmu. Jangan di main-main kan seperti itu,” nasehat Maria kepada Leila.

“Iya Mom,” balas Leila yang menatapi Maria yang kini menjauh.

Setelah kepergian kedua orang tuanya. Jack mulai bersuara.

“Ilmu pelet apa yang kau pakai untuk menghasut ibuku, sampai menjodohkanmu dengan aku?” cibir Jack dengan nada tidak bersahabatnya.

“Tidak ada,” balas Leila kaget bukan main. Ketika mendengar kata-kata dari Jack yang benar-benar menusuk dan ia sempat berpikir apakah pernikahannya dengan Jack akan baik-baik saja ke depannya.

“Aku menikah denganmu, karena permintaan ibuku. Jadi jangan pernah berharap lebih dari apapun,” ucap Jack dengan nada dinginnya dan berdiri dari kursinya. Ia berjalan pergi meninggalkan Leila yang mematung di tempat duduk.

“Apa salah aku sih, sampai kau seperti ini?” lirih Leila yang kedua matanya memanas.

Tak ingin banyak berpikir, Leila memilih menghabiskan makanya dalam kesendirian dan seorang wanita menghampiri Leila. dengan cara duduk di depan Leila. wanita cantik itu adalah Miura Diametri. partner kerja Leila sebagai guide tour di perusahan Tour Sakura milik ibu Jack.

"Kok makan sendirian?" tanya Miura menatapi piring kotor di berapa tempat di atas meja.

"Kelaparan, jadi makan aja sendirian."

Miura menatapi Mata Leila yang sembab.

"Kamu menangis?" tanya Miura perhatian, karena ia tahu Leila tidak akan bisa membohonginya.

"Iya, sambal spageti ini sangat pedas. bisa kau bayangi gimana rasanya," dusta Leila.

Mata Miura menurun dan mendaptkan banyak sambal sous merah dan langsung tersenyum geli.

"Lalu piring di sebelahnya punya siapa?" tanya Miura yang kepo.

"Ngak tahu, aku datang dan duduk di sini. udah ada piring kotor, mungkin saja punya tamu sebelumnya dan pelayan lupa membereskannya," dusta Leila kembali.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status