Share

8

Miura Diametri mengerutkan dahinya sembari mencerna kata-kata Leila yang amigu dan sungguh membinggungkan untuk di cerna oleh otak Miura Diametri yang kini berisi pas-pasan.

“Maksudmu gimana sih, aku tak paham nih.”

Leila tersenyum lembut dan langsung memeluk Miura Diametri.

“Kamu kenal dengan bos kita kan?” tanya Leila tetiba.

“Ya, semua pekerja kenal dengan Bu Maria dan suaminya. Mereka merupakan pasangan romantis. Lalu kenapa dengan Bu Maria?’ tanya Miura yang benar-benar tak paham bagian yang ini.

“Bu Maria ingin aku menikah dengan putranya dan putranya itu adalah Jack Mikaela.”

“OH MY GOD, SERIUSLY?” pekik Miura Diametri sampai histeris dan menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan. karena kaget dengan perkataan mengejutkan dari Leila Valentina

“Iya, aku seharusnya senang kan. Tapi cintaku ini bertepuk sebelah tangan. Apakah rumah tangga yang aku jalani akan baik-baik saja?” ucap Leila Valentina yang langsung menjatuhkan diri di atas ranjang.

Miura Diametri menatapi sahabatnya yang kini galau.

“Kenapa kamu tidak menolaknya, jika memang kamu tidak yakin dengan perjodohan ini. Lagian ini bukan cerita novel yang happy ending,” saran Miura Diametri yang langsung ikut berbaring di samping Leila Valentina.

“Aku ingin menolak, tapi Bu Maria sudah aku anggap sebagai ibu kandung sendiri. Kamu tahukan aku hidup di jalanan dari pagi hingga malam dan seterusnya seperti itu. bahkan aku tidak tamat sekolah menegah pertama, siapa yang mau memperkejakan aku dengan pendidikan seperti ini tanpa skill dan kemampuan.”

Miura Diametri terdiam, sembari berpikir apa yang harus ia katakan kepada Leila Valentina. karena semua yang di katakan oleh Leila Valentina memang benar, jika ia di posisi yang sama dengan Leila Valentina. ia mungkin akan bersikap sama dengan apa yang di lakuakan oleh Leila Valentina dengan menerima perjodohan yang mempertaruhkan hidup 50:50%.

“Aku ingin mencoba meraih cinta Jack Mikaela untuk kesekian kalinya, bagaimana menurutmu?” tanya Leila yang melihat kearah sahabatnya.

“Sejujurnya aku menolak ide mu, aku tidak yakin dengan keputusanmu kali ini. Kau boleh mengatakan aku egois atau iri, aku tidak perduli. Aku hanya ingin yang terbaik untukmu,” jelas Miura Diametri jujur.

“Aku tahu, tapi di lain sisi aku terikat hutang budi dengan Bu Maria. Jadi biarkan kali ini aku membalasnya,” balas Leila Lirih.

“Kalau pernikahanmu tidak bahagia seperti di cerita novel, bagaimana?” tanya Miura Diamentri yang masih tidak setuju dengan keputusan Leila.

“Mau gimana lagi, mungkin jalani dan aku punya tempat untuk pulang. Jika suatu saat aku bercerai dengan Jack,” balas Leila dengan tatapan matanya ke arah Miura Diametri.

“Kalau begitu, aku harus kerja keras nih. Biar ada tabungan extra untuk menampungmu di tempatku,” canda Miura Diametri dengan tawanya. Ia tahu percuma saja menasehati Leila. Karena Leila terikat dengan hutang budi dan pasti tak akan pernah hidup dengan tenang. sebelu melunasinnya. sebagai sahabat, Miura Diamentri berusaha untuk mendukung kepuusan yang di ambil oleh sahabat baiknya itu.

“Lalu kapan kalian akan menikah?” tanya Miura Diametri yang penasaran.

“Satu minggu lagi, karena aku tidak ada wali. Jadi aku akan memintamu menjadi wali untuk proses ini itu,” jelas Leila yang membuat Miura Diametri mengerutka dahinya.

“Serius, aku tidak salah dengar?” tanya Miura Diametri tetiba.

“Tidak,” balas Leila dengan senyumannya.

Saat Miura Diamentri akan berbicara, tetiba ponsel Leila berbunyi.

"Siapa?" tanya Miura Diamentri penasaran.

Leila melihat ke layar ponsel yang menunjukkan nama pemanggilnya.

"Dari Bu Maria," balas Leila.

"Cepat angkat sana!" perintah Miura dan Leila langsung angkat panggilan tersebut.

"Halo Bu," sapa Leila ramah.

"Lei, sekarang kerumah ibu ya. ada yang mau ibu bicarakan soal pernikahan kalian berdua di percepat," ucap Maria dengan santainya dan Leila terdiam karena kaget dengan tatapan mata melihat ke arah Miura Diamentri

"Baik Bu. saya segera ke rumah ibu," balas Leila yang mematikan ponselnya.

"Busyet, apa ngak salah tuh di percepat? kau tidak hamilkan?" cercah Miura Diamentri yang sudah curiga dengan Leila dan mengelus perut datar milik Leila.

"Hamil, gimana mau hamil. orang aja baru dengar mau di jodohin tadi pagi?" protes Liela atas tuduhan tidak masuk akal dari Miura Diamentri.

"Siapa tahu kan?" balas Miura Diamentri yang ikutan bersiap-siap pergi.

Leila memilih untuk mandi dulu, sebelum pergi ke tempat Maria. agar otaknya tidak konslet mendadak setiba di sana dan ia juga tidak nyaman dengan bagian bawah yang sedang mengeluarkan cairan merah dalam jumlah banyak.

***

Miura menatapi sahabatnya yang memilih pakaian satu demi satu dan hampir semua isi lemari sudah di keluarkan oleh Leila.

"Bagus yang mana?" tanya Leila kepada Miura Diamentri.

"Kayaknya yang ini deh, lebih formal dan berwibawa. daripada yang lainnya," balas Miura Diamentri yang mengambil satu dress cream berenda dengan kerah tertutup dan lengan pajang yang terbuat dari brokat.

"Benar juga," ucap Leila yang bergegas memakai pakaiannya dan Miura sibuk melirik ponselnya yang menampilkan jadwal kerja untuk guide tour.

Selesai memakai dress formal bernuasa ala korea. Leila memoles wajahnya dengan make up tipis dan mengoleskan lipstik soft pink di bibirnya.

"Ayo," ajak Leila kepada Miura Diamentri yang sudah terhanyut dalam pekerjaan.

Miura Diamentri berjalan mengikuti Leila dari belakang sampai masuk ke dalam mobil. ia masih sibuk sendiri dan tidak menyadari Leila yang sudah panik besar.

Leila menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara pelahan-lahan untuk menghilangkan rasa gugup di dalam hatinya. karena untuk kedua kalinya, ia akan melihat Jack Mikaela dari dekat dan sekaligus senang. pria yang ia cintai selama belasan tahun akan menjadi suaminya dalam waktu dekat.

"Haruskah aku berbahagia atau dia sebaliknya sangat membenciku," batin Leila.

Mobil yang di kendarin oleh Leila masuk ke rumah mewah dan berhenti di pakiran.

"Miura, uraa.. Uraaaa..." sahut Leila pada sahabatnya yang sedari sibuk dengan ponsel.

"Berhentilah memangil namaku menjadi Ura," protes Miura Diamentri yang tidak suka dengan kata Ura yang terkesan mirip nama ular.

Leila terkekeh geli.

"Kita sudah sampai," ucap Leila yang bersiap-siap membuka pintu mobil.

"Ha!?" balas Miura Diamentri yang terkejut dan melihat sekelilingnya yang merupakan tempat pakiran mobil. 

"Cepatan keluar, jangan melongo."

Miura Diamentri akhirnya keluar dengan gaya lesu dan tetiba ia terkejut melihat rumah berwarna putih bernuasa barat yang merupakan rumah para orang kaya.

"Gila... mewah sekali rumah Bos?" ucap Miura Diamentri yang kagum dengan keindahan dan kemewahan rumah di depan matanya yang selama ini hanya bisa di lihat dari layar ponsel.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Blg lha klo pernah 1 sklh. Masa mau dipanggil miu2 udah nama branded aj donk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status