Pada 500 tahun silam, dunia dilanda kesengsaraan saat Alam Surgawi dan Alam Iblis terus berperang. Pada saat itu, Dewa Iblis berhasil menyempurnakan kultivasinya hingga tahap akhir. Ambisinya adalah memimpin dunia, menghancurkan 3 alam dan menyatukannya menjadi satu. Namun, ambisinya yang mengerikan itu berhasil digagalkan oleh Kaisar Langit Li Qin.
Dewa Iblis tidak bisa dibunuh. Kaisar Li Qin hanya bisa menyegel jiwanya dengan mengorbankan roh primodialnya untuk memperoleh kedamaian dunia. Dewa Iblis akhirnya berhasil disegel. Akan tetapi, setengah jiwanya berhasil luput dan menyebar ke alam lain.Hingga saat ini, Klan Iblis masih belum menyerah. Mereka selalu melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan Dewa Iblis guna mengembalikan kejayaan Klan Iblis seperti 500 tahun silam. Sedangkan sisa jiwa Dewa Iblis, sampai saat ini masih belum diketahui letak keberadaannya.“Zhang Xu Feng? Zhang Xu Feng!” Hei Na berusaha membangunkan Zhang Xu Feng setelah menyelamatkannya dan membawa tubuhnya kembali ke daratan.Hei Na bahkan dengan rela mentransfer energi spritualnya yang masih sangat lemah agar bisa menyadarkan Zhang Xu Feng kembali. Karena sebelum Ketua Sekte Murong menitipkan Zhang Xu Feng kepadanya, Hei Na telah berjanji akan melindungi Zhang Xu Feng segenap jiwa dan raganya.“Di mana aku? Apa yang terjadi?” cecarnya setelah sadarkan diri.“Ahh … akhirnya kau sadar juga.” Hei Na menghela napas lega, lalu reflek berhenti mentransfer kekuatan spiritualnya. “Apa kau baik-baik saja?” tanyanya.“Aku … aneh. Aku baik-baik saja.” Zhang Xu Feng masih ling-lung menghayati kondisinya. “Hei Na, ini aneh!”“Kenapa? kenapa? apa yang aneh? Biar kulihat. Tidak, kurasa tidak ada yang aneh. Kaki dan tanganmu masih utuh … apalagi kepalamu.” Tampak histeris mengkhawatirkan kondisi Zhang Xu Feng sembari memeriksa tubuhnya.“Aiiihh … bukan itu. Aku hanya merasa … tubuhku sangat baik. Aku tidak pernah merasa lebih kuat dan semangat dari sebelumnya,” imbuhnya.“Benarkah? Apa karena ini?” Hei Na memperlihatkan sebuah benda aneh yang dia lihat di genggaman tangan Zhang Xu Feng, selepas menyelamatkannya dari dalam mata air.“Apa itu?” Zhang Xu Feng bertanya-tanya.Dari penampilannya tampak seperti pedang mainan yang berkarat, dengan panjang hanya sekitar 30 Cm.“Apa kau tidak ingat? Benda aneh ini yang tadi memancarkan sinar merah dan membuatmu mengerang kesakitan. Tapi setelah kuperiksa, ternyata hanya rongsokan tidak berguna.” Menurut Hei Na seperti itu.“Benar. Entah bagaimana respon mereka jika melihat benda semacam ini ada padaku. Mereka pasti akan menertawakanku habis-habisan,” ucap Zhang Xu Feng dengan nada bicara lesu.“Terserah ingin kauapakan benda ini. Aaahh … aku sangat lelah setelah menghabiskan banyak energi. Kalau begitu, aku tidur dulu.” Tanpa menunggu persetujuan, Hei Na kembali ke wujud selestialnya sebagai hewan spiritual Hayulara.Hewan spiritual Hayulara adalah hewan spiritual kuno yang berlemen air dan juga tinggal di dalam air. Bentuknya seperti kucing laut yang memiliki sirip naga. Dan membutuhkan waktu 100 tahun baginya untuk memperoleh wujud manusia.“Kau hanya tahu tidur saja,” celetuk Zhang Xu Feng. Kemudian, dia bangkit. Awalnya ia berniat meninggalkan pedang rongsokan itu. Namun setelah dipikir-pikir, ia merasa tak tega dan akhirnya membawanya bersama.***Menyangkut masalah pembantaian satu desa yang terjadi di kaki gunung, Sekte Taiyun mengajukan petisi untuk mengumpulkan perwakilan tiap sekte kebenaran dengan tujuan merundingkan masalah yang mereka anggap serius. Namun, setelah para perwakilan sekte berkumpul di aula pertemuan, mereka tampaknya menyepelekan masalah itu. Respon mereka tak menunjukkan tanda keseriusan dalan menanggapi hal itu. Justru mereka mengecam pertemuan itu hanya membuang-buang waktu.Pada akhirnya, perwakilan Sekte Taiyun kembali ke sekte tanpa hasil. Mereka boleh menyepelekannya, tetapi tidak dengan Sekte Taiyun. Itulah sebabnya, turnamen yang mereka adakan sengaja dimajukan. Benar, acara turnamen yang dimajukan bertepatan pada hari ini. Para murid Sekte Taiyun pun menyambut acara dengan hati gembira, karena ini adalah kesempatan yang mereka tunggu-tunggu.Telah berlalu beberapa murid yang berpartisipasi dalam perlombaan. Tentu saja, ada yang menang dan lebih banyak yang kalah. Kini, tiba saatnya Zhang Xu Feng yang naik ke arena perlombaan.“Eh, lihatlah dia!”“Bukankah itu si pecundang Zhang Xu Feng? Untuk apa mempedulikan sampah sepertinya?”“Hei, bukan dia. Tapi lihatlah benda di tangannya itu.”“Apaan itu? Hahaha. Bisa-bisanya dia membawa rongsokan semacam itu.”“Hahaha. Jangan-jangan, rongsokan itu adalah alat sihirnya. Oh, ya. Bisa berkultivasi saja tidak, sekarang dia semakin mempermalukan dirinya sendiri. Alat sihir dan pemiliknya memang satu kesatuan yang sama. Sama-sama rongsokan yang tidak berguna.”“Hahaha.”Suara gelak tawa meremehkan terdengar menggema di telinga Zhang Xu Feng. Tatkala ia mengedarkan pandangannya ke arah mereka, yang dilihatnya hanyalah tatapan menghinakan dirinya.BRRUKKK!!!“Ouch,” lirih Zhang Xu Feng. Kesakitan tatkala lawannya menyerangnya secara tiba-tiba tanpa menunggu aba-aba terlebih dahulu.Tidak adilnya, meskipun ia melanggar peraturan, wasit tetap tak mendiskualifikasinya. Akan tetapi, tetap mempersilakan peserta melanjutkan pertarungan.“Hanya seorang pecundang rendahan. Berani sekali kau menjadi lawanku. Terima ini!!!”“Aaaarrrgghh!”SET!Belum sempat Zhang Xu Feng bangkit dari posisinya, lawannya yang tak lain adalah Zhu Hao dengan sengaja menginjak punggung Zhang Xu Feng menggunakan teknik Dianxue atau juga dikenal sebagai Titik Kematian atau Menekan Titik Tekanan akupuntur sang lawan hingga tak dapat bergerak sesuai keinginan. Setelah berhasil mengendalikan Zhang Xu Feng, kemudian Zhu Hao mengangkat tubuh Zhang Xu Feng dengan perkasa, lalu melemparkannya hingga sekali lagi tubuh Zhang Xu Feng terbanting kuat dan memuntahkan banyak darah.“Zhu Hao!”“Zhu Hao!”“Zhu Hao!”Serentak para murid Sekte Taiyun menyoraki nama Zhu Hao dan mengagung-agungkan namanya. Zhu Hao semakin merasa tinggi hati ketika namanya diagung-agungkan. Tangannya melambai-lambai, percaya diri bahwa kali ini dia akan memenangkan pertarungan dengan mudah kala melihat lawannya hanyalah seorang Zhang Xu Feng.“Pertarungan dimenangkan oleh … .”“Tunggu dulu!” Ketika wasit hendak mencetuskan sang pemenang, wewenangnya langsung disela oleh seorang juri yang melihat Zhang Xu Feng belum menyerah.Sudah dibuat babak belur, Zhang Xu Feng tetap tak gentar. Dengan sekuat tenaga, ia berusaha bangkit bersama dengan pedang tumpul berkarat di genggamannya. Kala Zhang Xu Feng memuntahkan banyak darah, darahnya tak sengaja memercik mengenai pedang di genggamannya. Selang beberapa detik kemudian, pedang di tangan Zhang Xu Feng tiba-tiba menunjukkan reaksi tak terduga.Seketika tubuh Zhang Xu Feng melayang di udara dan disaksikan oleh semua orang, termasuk para juri.“Kenaikan Inti Emas?”“Apa? Bukankah dia tidak bisa berkultivasi? Kenapa tiba-tiba bisa meningkat ke Inti Emas? Ini mustahil!”Mereka menduga-duga bahwa Zhang Xu Feng saat ini tengah menaiki ranah kultivasi tingkat ke-4/Inti Emas (Jindan). Reflek beberapa juri bangkit dari posisinya kala menyaksikan kenaikan ranah kultivasi Zhang Xu Feng di kala lomba tengah berlangsung.“HIAAATT!!!”Selama kenaikan basis kultivasi Zhang Xu Feng, lawannya yang tak lain adalah Zhu Hao seakan merasakan keanehan dengan tubuhnya. Aliran darahnya terasa ditekan kuat hingga tak kuasa mengendalikan tubuhnya sendiri dan akhirnya Zhu Hao jatuh dalam posisi berlutut di hadapan Zhang Xu Feng. Tubuhnya kaku tak bisa digerakkan, Zhu Hao hanya bisa mempertahankan diri dengan cara memfokuskan energi internalnya dalam jiwa dan pikirannya guna menyeimbangkan Qi energi dalam tubuhnya. “HIAATT!!!” teriak Zhang Xu Feng dengan lantang seraya mengangkat pedangnya yang telah memanjang sekitar 50 Cm. Pedangnya mengeluarkan sinar emas, lalu menghantam Zhu Hao hingga tubuhnya terpental jauh keluar dari panggung arena. “Ouucchhh! Hah?” Zhu Hao terkecoh kala mendapati dirinya telah keluar dari garis batas. Semua orang tercengang menyaksikan pertarungan yang cukup berkesan di mata mereka. Pada tahap ini, ternyata bukan Zhu Hao yang memenangkan perlombaan, melainkan Zhang Xu Feng. Tentu saja, semua orang tak
“Lihatlah siapa yang datang. Pemenang kita. Oy, pecundang, kemarilah!” seru salah seorang saudara seperguruan Zhang Xu Feng yang telah lama menunggu kedatangan Zhang Xu Feng di kediamannya. Malam itu, dia tak hanya datang seorang diri. Para rekannya yang ada di sana turut menyambut kedatangan Zhang Xu Feng. Seperti biasanya, mereka telah mengobrak-abrik kediaman Zhang Xu Feng. Namun, kali ini mereka tidak membawa pakaian kotor mereka. Tatkala Zhang Xu Feng datang, mereka menyambut hangat dengan seulas senyum semringah penuh aura kelicikan. Yang paling mencolok dari mereka semua adalah Zhu Hao, lawan yang berhasil dikalahkan Zhang Xu Feng dalam perlombaan tadi siang. “Lihatlah raut wajah pengecutnya. Bukankah tadi siang kau sangat hebat? Semuanya, apa kalian tidak penasaran dengan sihirnya?” “Bagaimana jika kita mengujinya?” “Ohoy, janganlah. Kita bisa dibuat babak belur nanti.” “HAHAHA.” “Kalau begitu, kita lihat bagaimana dia membuat kita babak belur.” Salah seorang dari merek
Usai seluruh pengumuman turnamen diumumkan, kemudian Ketua Sekte baru yakni Ketua Tian pun mengumpulkan para pemenang 10 besar turnamen, termasuk Zhang Xu Feng yang masih merasa kemenangannya tak masuk akal pula berkumpul di dalam aula utama Sekte Taiyun. “Bukankah dia Zhang Xu Feng?” “Benar, itu dia. Yang benar saja. Bisa-bisanya dia mendapatkan peringkat 9. Juri yang menilainya sungguh tidak adil.” Beberapa murid Sekte Taiyun yang berkumpul di aula kerap membicarakan kemenangan Zhang Xu Feng yang dianggap tak masuk akal. “Apa kalian lihat-lihat? Ah, aku tahu. Kalian pasti iri ‘kan karena tidak bisa sebaik Zhang Xu Feng. Akui saja!” celetuk Mu Lan seraya memajukan dagunya ke sekelompok murid yang ada di aula. “Hah! Kau pasti sedang bercanda. Untuk apa juga kami iri kepada pecundang sepertinya?” tantang murid wanita bernama Shen Yuan yang memenangkan peringkat 8. “Memang dua orang yang cocok,” ejeknya seraya memincingkan lirikannya. “Kalian memang cocok. Dua orang yang masuk sekt
Tidak ada cara lain lagi. Satu-satunya cara menghentikan keagresifan Tian Chun hanya dengan menyegel tubuhnya ke dalam peti es yang ditempeli banyak jimat. Tubuh Tian Chun akhirnya berhasil disegel, lalu dirantai dengan kuat, dan juga diberi formasi. Menurut pendapat Tetua Chonghua, Tian Chun yang saat ini sudah tak lagi bernyawa. Hanya menyisakan jasad kosong yang telah sepenuhnya menjadi boneka yang telah dikendalikan. Setelah berhasil menyegel tubuh Tian Chun di sebuah goa, Ketua Sekte dan Tetua Chonghua akhirnya meninggalkannya dalam keadaan khawatir. Sedangkan di aula utama, para murid telah lama menunggu kedatangannya. *** “Menurutmu … apa yang di maksud boneka hidup oleh Ketua Sekte?” tanya Mu Lan kepada Zhang Xu Feng yang sejak tadi hanya melamun sepanjang perjalanan menuruni gunung. “Ah? Aku tidak tahu. Mungkin … .” “Manusia hidup yang bisa memakan manusia. Zhang Xu Feng, hati-hati boneka hidup itu akan memakanmu. Haaarggh!” Mu Lan menakut-nakuti Zhang Xu Feng hingga berh
“Di mana ini? Arrggh,” lirih Zhang Xu Feng sembari memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing. Samar-samar pandangannya mengedar ke sekitar dan mendapati saudara seperguruannya yang lain terkurung di sebuah sel penjara. Suara bising suara banyak orang yang meminta pertolongan menggema ke seisi ruangan. Akan tetapi, anehnya Zhang Xu Feng tak melihat orang lain selain kedua seniornya. “Senior! Senior!” panggil Zhang Xu Feng dengan lantang. Berusaha keras membangunkan Mu Lan dan juga Mu Gang. “Senior!” Tap … Tap … Tap … Reflek Zhang Xu Feng menutup mulutnya tatkala mendengar suara langkah kaki yang saling bersahutan. Selang beberapa menit kemudian, muncullah seorang pria yang asing namun sepertinya Zhang Xu Feng pernah melihatnya di satu tempat. ‘Ternyata itu mereka,’ batin Zhang Xu Feng. Teringat terakhir kali sebelum mereka tak sadarkan diri, dua orang pria asing tiba-tiba muncul dan sepertinya itu mereka. Set! Dengan sigap Zhang Xu Feng membaringkan tubuhnya seraua memejamka
Hantaman keras membanting tubuh Zhang Xu Feng dan ketiga seniornya. Dari arah tak terduga, muncul seorang manusia yang tak tampak seperti manusia. Ya, manusia itu adalah salah satu manusia boneka hasil eksperimen. Kekuatannya jauh lebih kuat daripada manusia biasa. Sementara Mu Lan dan Mu Gang yang berusaha melawannya justru dibuat babak belur."Errrgghhh!" erang Mu Lan tatkala monster itu berhasil mencekik leher Mu Lan dan mengangkat tubuhnya hingga melayang."Seniorr!!!" teriak ZhangXu Feng.Sementara Mu Gang reflek melancarkan serangan, namun gagal karena serangannya terpental melukai dirinya sendiri."Oucch!" erang Mu Gang yang jatuh tersungkur membentur dinding gua.Zhang Xu Feng bergegas menghampiri Mu Gang seraya membantunya berdiri."Jangan sentuh aku! Ini semua karenamu. Jika saja kita ... lupakan! kau memang sangat merepotkan!" cerca Mu Gang dengan sikap ketus dan tatapan tajam dan dingin. Baru saja bangkit, Mu Gang tanpa putus asa menyerang sang monster yang tak juga melep
Melihat kondisi Mu Lan yang sungguh mengenaskan kala disisa oleh Jiu Lu, sangatlah menyayat hati Zhang Xu Feng dan Mu Gang. Mereka merasa sangat tidak berguna. Karena di saat seperti ini, mereka tak dapat berbuat apa-apa dan hanya bisa menyaksikan Mu Lan yang berteriak, mengerang kesakitan tatkala ilmu sihirnya diserap oleh Jiu Lu. Sementara Jiu Lu tak berhenti tertawa bahagia ketika melihat korbannya begitu tersiksa."Memohonlah padaku. Minta aku berhenti dan segera berikan Permata Empedu Merak kepadaku!" cetusnya dengan mata terbelalak kemerahan. Menatap Mu Lan yang tersiksa dengan perasaan bersemangat.Jiu Lu sengaja menghentikan perbuatannya dan membiarkan Mu Lan mengambil napas. Napas Mu Lan terengah-engah. Keringat dingin tak henti membasahi sekujur tubuhnya. Wajahnya pucat pasi bak mayat hidup. Ia amat sangat lemah tatkala energi kultivasinya telah diserap banyak oleh Jiu Lu."Cuih!" Meludahi wajah Jiu Lu. Bahkan ketika penampilannya telah dibuat mengenaskan sedemikian rupa, Mu
"HIAATTTT!!!"Reaksi tubuh Zhang Xu Feng sangat dahsyat tatkala jiwanya telah kembali ke dunia nyata. Essensi yang mengalir di dalam merdian tubuhnya terasa hampir meledak. Beriringan dengan pedang berkarat melayang menghampirinya. Tak seperti sebelumnya, pedang milik Zhang Xu Feng memancarkan cahaya merah. "Zhang Xu Feng? apa yang terjadi dengannya?"Semua yang ada di sana tercengang menyaksikan adegan yang mereka lihat secara langsung. Zhang Xu Feng mulai mempusatkan fokusnya terhadap lawan, hingga akhirnya Pedang Darah berhasil menargetkan lawannya. Tubuh Jiu Lu kaku tak dapat digerakkan. Sedangkan Pedang Darah seakan menyerap sesuatu dari tubuh Jiu Lu. Sesuai dengan namanya. Pedang Darah menyerap darah musuhnya hingga kering kerontang. Jiu Lu mati dengan cara yang mengenaskan. Tubuhnya mengering dan hanya menyisakan kulit dan kerangka saja.Setelah berhasil membunuh Jiu Lu, Pedang Darah melepaskan ikatan di tubuh Mu Lan dan Mu Gang. Kemudian, Zhang Xu Feng pingsan tak sadarkan d