Share

Tamu Tak di Undang

Setelah di tinggal oleh Om Kevin, aku menghabiskan kesendirianku hanya dengan main game, menonton film, makan-makan dan masih banyak lagi.

"Sekarang apa yang harus aku lakukan?" Bertanya pada diriku sendiri.

Aku kembali duduk di balkon sambil menikmati angin dan matahari sore. Pemandangan yang indah jika dinikmati bersama orang yang menyayangimu.

"Sekarang aku benar-benar kesepian," ucapku dengan kembali membuka game buatan Stella.

Sebelum login game, seseorang tanpa nama mengirim pesan private kepadaku.

"Aku akan balas dendam padamu!"

"Tak akan kubiarkan kamu hidup tenang!"

"Kamu akan mati di tanganku!" Tulisnya dalam pesan terkunci itu.

Aku yang lebih mementingkan kesepianku hanya tersenyum tipis melihat pesan itu.

"Mau aku mati di tanganmu atau di tangan orang lain, siapa yang akan peduli tentang kematianku!" gumamku dalam hati sambil meneruskan permainan yang sejak tadi menunggu dimainkan.

***Dua hari kemudian***

*Ting, ting, ting* bel pintu terus berbunyi. Aku yang s
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status