Share

Bab 2 - Ambisi Seorang Pria

Tang Hu membuka kedua matanya, dirinya masih bisa merasakan rasa sakit yang luar biasa pada bagian perutnya.

Jika itu manusia fana pasti akan langsung binasa setelah mengkonsumsi racun sebelumnya. Tang Hu yang Abadi walaupun kehilangan kultivasi karena racun. Dirinya tidak akan mati namun rentan akan kematian.

Kultivator tingkat Bintang pemula dapat membunuh dirinya dengan mudah, mengapa Tang Min dan juga Lan Fei tidak membunuh dirinya?

Tang Hu berjalan sambil memegang bagian perutnya yang sakit, dirinya melihat sekelilingnya dan dapat melihat jika dirinya berada di sebuah bukit. sedangkan tanah yang dirinya pijak tidak lebih dari 2 kali 3 meter dengan sekelilingnya terdapat tebing curam.

Di setiap sisinya terdapat cahaya kuning berkelebat sangat jelas jika itu sebuah Array yang diciptakan khusus untuk menahan Kultivator Abadi.

Tang Hu mulai mengingat kembali tempat dimana dirinya saat ini berada. Tebing Retribusi Abadi sebuah tempat untuk menahan Kultivator Abadi yang melakukan kejahatan.

Biasanya Tang Hu menghukum penjahat Kultivator abadi dengan melumpuhkan kultivasinya terlebih dahulu kemudian memenjarakannya di Tebing Retribusi Abadi.

Tang Hu tidak berharap jika suatu saat akan berakhir seperti Kultivator abadi yang melakukan kejahatan. Dirinya melepaskan pakaian yang dikenakannya untuk melihat apakah dirinya memiliki segel ular merah

Setelah melihat segel ular merah yang ada pada perutnya membuat Tang Hu semakin tertekan. Segel ular merah tersebut untuk mencegah penjahat abadi agar tidak melakukan bunuh diri.

Sekarang Tang Hu tidak bisa keluar dari Tebing Retribusi Abadi dan juga tidak bisa melakukan bunuh diri.

Sial...

Tang Hu hanya bisa duduk terdiam seorang diri sambil memikirkan kebencian dirinya meluap-luap. Hanya ada satu keinginan yang Tang Hu miliki yaitu sebuah balas dendam.

Karena dirinya abadi apakah Tang Hu hanya akan menerima nasibnya? Tinggal di Tebing Retribusi Abadi untuk selamanya?

Sial... Aku tidak menginginkan ini. 

"Tang Hu Apakah kamu ingin meninggalkan tempat ini?..." Sebuah suara dapat didengar dengan jelas.

Tang Hu sangat bingung karena Tebing Retribusi Abadi tidak memiliki siapapun lagi selain dirinya sendiri. Tang Hu mengelilingi tempat tersebut namun tidak menemukan pihak manapun kecuali Dirinya sendiri berada di tempat Tebing Retribusi Abadi.

"Siapa kamu? jangan bersembunyi…" Tang Hu bertanya dengan datar.

"Kamu mencari siapa? Aku tidak berwujud, Kamu bisa menyebutku Pengamat yang melihat semua alam semesta..." Suara jelas tersebut datang lagi dan kini Tang Hu tidak berkeliling melainkan diam di tempat.

"Apa itu pengamat?..." Tang Hu bertanya.

"Kamu bisa menyebutku Dewa yang melakukan Pengamatan dan pencipta Alam semesta beserta isinya..." Suara Misterius itu datang lagi.

"Dewa?..." Tang Hu berkata dengan bingung.

Setelah menjadi kaisar langit yang memiliki kekuatan layaknya seorang dewa, dirinya tidak percaya dengan keberadaan dewa pencipta alam semesta.

Kultivator Abadi ditentukan oleh tingkatan kultivasinya, Mereka yang kuat dan berdiri di puncak akan dapat memerintah yang lemah, mendapatkan kehormatan tertinggi. Tidak ada aturan tunduk kepada siapapun termasuk dewa sekalipun.

"Hahaha... Aku pasti sudah gila bahkan bisa mendengarkan suara tak berwujud dan mengaku sebagai Dewa..." Tang Hu tertawa.

"Jadi kamu tidak percaya tentang keberadaan Dewa... Pencipta Surga Dan Neraka, Yang mengatur kehidupan dan kematian semua makhluk Abadi dan Fana... Apakah kamu pikir itu tercipta dengan sendirinya?..." Suara misterius bertanya.

"Lupakan saja, Sebagai Dewa aku berniat membantumu. Karena Aku merasa kasihan melihat nasibmu, Keberadaan Dewa seharusnya tidak ikut campur dengan kepentingan Makhluknya..." Suara misterius itu menambahkan.

Tang Hu mulai berpikir keras jika keberadaan Dewa benar-benar ada kemana mereka selama ini, mengapa menutup mata tidak memberikan bantuan apapun.

"Tunggu..." Tang Hu berkata dengan terburu-buru.

Keinginannya hanya satu yaitu balas dendam, bahkan jika dirinya menjual jiwanya kepada iblis sekalipun Tang Hu tidak peduli.

"Untung saja sebagai Dewa, Aku maha Pemaaf jika tidak aku tidak akan berbicara lagi denganmu..." Suara misterius terdengar lagi.

"Dewa... Apakah kamu kuat?..." Tang Hu bertanya dengan minat.

"Kuat!!!... Hahaha... Jika Kaisar Langit Tang Hu dalam kondisi puncaknya, akan seperti butiran debu didepan keberadaan Dewa. Bahkan Kekaisaran Langit yang kamu banggakan beserta isinya, Aku bisa melenyapkannya dalam hitungan detik..."

"Aku bisa meniadakan sesuatu yang menurutmu kekal dan juga menciptakan sesuatu dari kehampaan..." Suara misterius menjelaskan.

"Apakah semua Dewa seperti kamu?..." Tang Hu bertanya lagi.

"Hem... Aku menyesal berbicara dengan makhluk ku sendiri. terlalu banyak pertanyaan. Biasanya aku memberikan kesempatan kedua untuk beberapa Makhluk tertentu, bahkan memindahkan jiwa dari tempat lain tanpa mengatakan apa-apa, Sekarang..." Suara misterius berhenti sejenak.

"Aku Dewa dengan keberadaan tunggal... Tidak ada keberadaan Dewa lainnya" Suara misterius memiliki nada kesal.

"Dewa... Bagaimana Caranya aku keluar dari Tebing Retribusi Abadi?... Juga apakah kamu bisa mengembalikan Bentuk Dantianku agar aku bisa berkultivasi lagi?..." Tang Hu sangat senang, sekarang dirinya memiliki kesempatan untuk melakukan balas dendam.

"Tidak seperti yang kamu pikirkan... Garis takdirmu berakhir di Tebing Retribusi Abadi... Jika aku melakukan sesuai perkataanmu maka garis takdirmu akan berubah... Terlalu banyak berbicara, Aku akan memindahkan jiwamu..."

"Tunggu se-" Sebelum Tang Hu bisa bertanya lagi, cahaya putih terang tiba-tiba menelan dunia, menghilangkan visinya.

_

_

_

Kota Yangzhou, rumah keluarga Su.

Segera setelah dibutakan oleh cahaya putih Tang Hu membuka kedua matanya lagi dan menatap ruang kumuh yang ada di sekelilingnya, matanya mengungkapkan sedikit frustasi pahit.

"Di mana ini?..." Tempat itu begitu asing untuk Tang Hu.

Tang Hu mengambil momen ini untuk dengan cepat mencari melalui ingatannya.

Dalam ingatannya, dia menemukan bahwa dia berada di dalam tubuh Manusia fana yang tidak dapat berkultivasi. memiliki nama yang sama Tang Hu, dan memiliki penampilan yang sama persis dengan dirinya yang lama namun lebih muda.

Adapun bagaimana ia masuk ke dalam situasi ini, Tang Hu perlahan mengingat segalanya tentang pemilik tubuh malang yang dirinya ambil alih.

Kota Yangzhou adalah sebuah kota yang berada di luar Benua Suci, bisa dibilang kota Manusia fana, di mana Kultivator tingkat Bintang Pemula sangat dihormati dan sangat ditakuti oleh manusia Fana.

Yang kuat memerintahkan yang lemah dan yang lemah hanya bisa tunduk. Tang Hu mengingat jika dirinya adalah tuan muda dari Keluarga Tang.

Ayahnya seorang Patriark namun binasa saat melindungi Keluarga Su dari musuh-musuhnya. Ibunya juga wafat saat melahirkan Tang Hu, Sekarang Patriark baru keluarga Tang diambil alih oleh pamannya yaitu Tang Murai.

Keluarga Su dan Keluarga Tang memiliki kontrak pernikahan dan itu antara dirinya dan putri keluarga Su. Karena kontrak pernikahan keluarga Su dan keluarga Tang tidak dapat dibatalkan. Untuk itu Pamannya yaitu Patriark Keluarga Tang mengirim Tang Hu ke kediaman Keluarga Su, sekaligus mengusir keberadaan Tang Hu dari keluarga Tang.

Selama Tang Hu tinggal di keluarga Su dirinya hanya tidur di sebuah rumah kecil dan kumuh yang bertempat di halaman belakang. Kemudian tepat satu minggu tanpa bertemu dengan istrinya yaitu putri keluarga Su. Tang Hu mendapatkan sebuah minuman dari seorang pelayan pribadi Putri Su.

Karena dirinya yang tidak bisa berkultivasi Putri keluarga Su tidak ingin menikah dengan Tang Hu. Sangat jelas jika minuman tersebut racun dan langsung membunuh pemilik tubuh lamanya.

Sial... Tidak di kehidupan ini, ataupun kehidupan sebelumnya. Aku diracun orang istriku sendiri.

"Tidak ada cinta sejati adanya musuh sejati..." Tang Hu berkata dengan dingin.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status