Matahari kembali menyapa, Aji Bagaskara dan Aaman baru saja keluar dari penginapan. Aji sama sekali tak membawa uang kecuali hanya barang-barang milik rekannya dulu yang disimpannya dalam bajunya. Aaman mentraktirnya untuk semua hal.
Aaman yang mentraktirnya, mulai sekarang Aaman adalah sahabaat baik Aji dan itulah identitasnya selanjutnya. Aaman tak akan mengungkit Legenda Pukulan Halilintar, dan bagaimana kisahnya hingga menjadi muda. Aaman sendiri tak mau menanyakan hal itu kepada Aji. Mereka telah sarapan dan siap melanjutkan perjalanan.
Perjalanan mereka cukup jauh hingga sampai di ibukota pusat Orpris. Aaman yang sebenarnya seorang bangsawan dan diminta oleh Ayahnya untuk menjadi tentara di bidang intelijen negara. Dia bebas pergi kemanapun dan mencari informasi soal keberadaan pasukan iblis dan pasukan gelap. Namun, dia akan kembali berkumpul dengan yang lain jika ada panggilan khusus untuknya.
Aaman membeli dua kuda untuk perjalanannya. Mereka pun menaiki kuda untuk meneruskan perjalannya, Aji mengucapkan terima kasih dan itu sangat memudahkannya karena tidak menghabiskan energi dan bisa menyimpannya dengan baik.
”Menurut Anda, apakah Lord Demon akan kembali muncul?” Aaman berusaha menyimpan pertanyaan itu, namun akhirnya dia tak tahan juga.
Sambil mengendalikan kudanya, Aji teringat beberapa bagian dalam perjalanannya saat melawan Lord Demon.
Saat itu, pertarungan sudah sangat mencekam. Pemukul Halilintar merasa cukup banyak menghabiskan energi dengan pukulan halilintarnya yang menghantam tanah dengan sangat kuat. Energi itu menyebabkan dentuman yang sangat kuat sehingga mementalkan banyak praktisi gelap pengikut Lord Demon.
Saat bumi bergetar dan pasukan Lord Demon banyak yang berhamburan ke atas. Ganada si Assasin paling cepat dan kuat melakukan gerakan mematikannya dengan meliuk seperti kecepatan cahaya bahkan hampir tak terlihat. Percik darah membuyar kemana-mana, pasukan Lord Demon tiba-tiba dimana-mana tewas tanpa menyadari kecepatan sang Asasin yang begitu cepat, itu adalah kemampuan Ganada sebagai Assasin Shadow. Meskipun tua, namun kekuatannya benar-benar melampaui usianya.
Di satu sisi, Yonan sang mage berjanggut putih yang memegang tongkat memutar tongkatnya dan kobaran api biru berpendar seperti bola api di seluruh tempat membakar para pengikut Lord Demon yang terpental dan memanggang mereka.
Brusshhh!
Gabungan kemampuan ketiga orang paling hebat di dunia beladiri itu seperti gabungan pasukan ribuan jumlahnya. Kemampuan mereka adalah anugerah bagi dunia persilatan aliran putih.
Lebih dari separuh pasukan Lord Demon musnah sudah.
Ketiga pendekar itu berkumpul lagi jadi satu. Mereka bersiap bertarung lagi, mereka akan habis-habisan malam ini demi mempertahankan keadilan dan kedamaian dunia persilatan. Namun, usia mereka memang sudah mulai menua. Mereka berkumpul lagi dan mulai mengatur ritme napas dan tenaga mereka setidaknya bisa mengembalikan kekuatan mereka.
Saat mereka saling bertatap muka, saling menguatkan.
Braakkk!
Sebuah ledakan yang dahsyat muncul. Genting dan tembok serta kayu pecah dari rumah megah di ujungnya. Rumah itu di tengah bangunan tenda-tenda, seorang dengan energi meluap dan mengelilinginya terbang keluar dari rumah itu. Rambutnya diterpa angin yang meledak-ledak di pundaknya armor naga dan ukiran kepala, nampak matanya mengkilat dan seolah mengeluarkan energi besar.
Lelaki itu terbang pelan namun tekanannya sangat luar biasa. Lelaki itu terbang mendekat ke arah tiga orang yang sedang bertarung mati-matian. Di belakang lelaki itu, tiba-tiba muncul lima orang yang juga memiliki energi yang meluap dan masing-masing memiliki karakteristik berbeda dari zirah dan senjata yang digunakan.
Mereka ada Lima Pilar Kegelapan, pasukan khusus dan penasehat langsung dari Lord Demon. Dan tentu saja, Lord Demon adalah lelaki yang memiliki energi meluap-luap tersebut.
Pertarungan tak bisa dihindari lagi. Tekanan demi tekanan dimunculkan, energi mereka seolah bertarung sebelum pertarungan fisik mereka. Ledakan energi saja menciptakan desau angin yang super besar dan mengacaukan keadaan sekitarnya.
Aji terbangun dari lamunannya dan kembali mengingat pertanyaan dari Aaman. Ingatan itu masih kuat terbayang dalam pikiran Aji.
”Dia pasti kembali! Dan kedatangannya, adalah untuk menguasai dunia persilatan dan menimbulkan malapetaka!”
Aji mengatakan itu tanpa ekspresi dan tetap menjalankan kudanya. Aaman mendengarkan dengan seksama. Dia semakin yakin bahwa lelaki di sebelahnya memang Pemukul Halilintar yang menjadi satu dari tiga legenda bela diri aliran putih. Tidak mungkin pemuda biasa sepertinya bisa memiliki kekuatan yang besar, dan juga pengetahuan mendalam soal Lord Demon.
Aaman juga mengetahui kisah dari manuskrip, bahwa malam pertarungan dua puluh tahun yang lalu. Ketiga legenda berjuang dengan kemampuan mereka untuk menghentikan invasi Lord Demon. Suara perang dan dentuman dan tekanan dari pertarungan itu bahkan dirasakan di seluruh benua.
Hingga, esok harinya mayat para pasukan Lord Demon seolah berserakan dengan ledakan besar. Entah apa yang terjadi pada tiga legenda dan apa yang terjadi pada Lord Demon. Ledakan besar dimana-mana dan perang besar itu bahkan mencapai radius yang sangat luas. Catatan menunjukkan kisah yang berbeda dari berbagai penulis. Ada versi yang cukup berbeda dari beberapa benua. Namun yang jelas, setelah perang besar itu. Ketiga pendekar menghilang juga dengan Lord Demon.
Setelah dua puluh tahun pun, kabar ketiga pahlawan itu tak terdengar, kabar Lord Demon juga menghilang. Namun, kabar bahwa ada pergerakan aliran gelap sudah dikonfirmasi oleh intelijen dan mereka bergerak di bawah tanah dan tak diketahui misi-misinya dengan jelas karena mereka sangat rapih dan tak terdeteksi.
Aaman tak berani bertanya apa yang terjadi dalam perang besar itu. Mungkin, suatu hari dia akan mengetahuinya dan Aaman hanya perlu menunggu.
”Sebentar lagi kita akan sampai di ibukota pusat yaitu Kota Prisma,” Aaman memberitahukan hal itu pada Aji, setidaknya itu mempermudah Aji memahami bahwa harus segera bersiap.
”Benar Aaman, tempat ini adalah tempat dimana lahirnya para mage hebat bukan? Dulu, Orpris merupakan tempat Yonan mengajar dan dia adalah orang paling terkenal di Orpris.”
Aaman menganggukkan kepalanya, Aji tahu banyak hal. Jika dia memang Pemukul Halilintar, tidak heran dia sangat mengenal Yonan. Karena mereka adalah teman seperjuangan dan teman hidup dan mati dalam melawan Lord Demon.
”Apakah tes Pasukan Langit itu juga diadakan di Ibukota pusat di Kota Prisma?” Aji masih penasaran.
”Benar Tuan, maaf Aji. Seluruh benua mengirimkan orang terbaiknya untuk mengikuti tes tersebut. Bahkan, dari setiap perguruan silat dan sekte juga mengirimkannya. Namun, dikatakan bahwa tes itu berat dan langsung akan dipimpin tesnya oleh God of War mengenai metode tesnya.”
Dari penjelasan Aaman dapat dimengerti bahwa tes ini untuk mengisi Pasukan Langit dan mereka memiliki otoritas penuh pada penyelidikan terhadap setiap perguruan silat di seluruh benua dan juga mereka adalah aliansi khusus penjaga perdamaian dan memiliki token emas untuk bisa masuk ke semua perguruan bela diri dan pasukan kekaisaran.
Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka dan pintu gerbang kota Prisma tampak dari kejauhan.
Kota Prisma yang megah, Aji dan Aaman mendekati gerbang yang besar dan terbuka tersebut. Siapa saja yang hendak masuk, akan diperiksa oleh petugas jaga gerbang. Para penjaga cukup ketat, ada sekitar 20 orang yang semuanya berjaga di depan gerbang masuk. Meski gerbangnya terbuka lebar, namun penjagaan ketat dan siapapun yang masuk harus bisa menunjukkan keterangan; tanda pengenal, maupun surat keterangan tinggal oleh pemerintah di mana dia tinggal.Aaman berada di depan, sedangkan Aji di belakangnya. Mereka menaiki kuda mereka masing–masing. Saat mereka berada di gerbang, mereka pun dihadang dengan tombak panjang. Meskipun memegangi tombak, di pinggang mereka juga ada pedang. Mereka dilengkapi dengan peralatan lengkap untuk bertarung jika ada penyusup yang datang untuk membuat onar.”Siapa kalian dan ada keperluan apa?” Salah seorang penjaga tegas berujar, mungkin dia pemimpin dalam tim penjaga kali ini.”Saya Aaman,” Aaman memperkenalkan namanya dan tangan kanannya merogoh sesuatu dar
Kota Prisma begitu ramai, hari ini adalah hari dimana ujian Pasukan Langit akan diadakan. Lapangan besar tempat test secara terbuka adalah di alun–alun kota. Tempat itu luas dan dikelilingi dengan undakan penonton yang dibuat mengitari alun–alun. Setiap orang bisa menonton dengan duduk mengelilingi alun–alun tersebut. Gedung tinggi di atas undakan tempat menonton pun ada, gedung tinggi dengan ruangan–ruangan terbuka.Gedung tinggi yang mengelilingi alun–alun, biasa digunakan untuk orang yang berpengaruh atau bangsawan, atau bahkan tamu penting dari benua yang lain.Ini adalah hari yang penting.Hari dimulainya test untuk Pasukan Langit yang akan dibentuk demi perdamaian dunia persilatan di seluruh benua. Siapapun bisa ikut, selama memiliki kekuatan aliran putih maka mereka bisa mengikutinya. Aliran putih adalah mereka yang berlatih ilmu bela diri dengan kejernihan dan latihan suci, bukan yang menggunakan cara gelap atau cara yang sesat untuk mendapatkan kekuatannya.Cara–cara iblis, a
Jumlah pendekar yang mendaftar untuk menjadi Pasukan Langit terdapat 10.985 orang. Yarko juga menyebutkan, tidak ada batasan untuk diterima sebagai anggota Pasukan Langit. Hanya saja, itu jika mereka lulus ketiga seleksi atau tiga ujian untuk menjadi bagian dari Pasukan Langit.Tiga ujian itu belum ditentukan seperti apa ujiannya. Pasukan Langit didirikan untuk pertama kalinya, dan hanya mereka yang kuat dan memiliki kemauan yang keras yang akan bertahan. Mereka nantinya, akan memiliki posisi tinggi bahkan mereka sejajar dengan lima kerajaan di seluruh benua.Mereka adalah perwakilan dan juga akan menjunjung perdamaian seluruh benua. Serta, mereka akan menjadi pion penting, dalam peperangan melawan Pasukan Gelap. Selain itu, Pasukan Langit akan berada sepadan dengan seluruh penjaga tertinggi di setiap benua.Prestise itulah, yang begitu diidam-idamkan oleh semua pendekar dan ingin masuk dalam Pasukan Langit.Siang hari nanti, setelah makan siang. Ujian pertama akan dimulai, semua pese
”Kamu beruntung kali ini, setidaknya aku masih belum bisa percaya pada sepupuku, Aaman,” ucap Barsha sembil kembali menurunkan kedua tangannya. Barsha beralih menatap ke depan, dimana panggung besar untuk ujian Pasukan Langit akan dimulai.Aji hanya tersenyum dan tak menanggapinya. Sudah banyak orang yang dia temui selama ini, orang yang hanya membual di awal memang sudah terlalu banyak. Dulu, dia menjadi legenda, bahkan ketika nama Pemukul Halilintar disebut banyak orang akan gemetar. Ada baiknya berada dalam tubuh muda seperti ini, begitu perasaan Aji saat ini.Tidak ada yang mengenalnya mungkin adalah salah satu kelebihannya saat ini. Dulu, dia selalu besar hati dengan namanya, kini dia menjadi seperti orang biasa. Dan, itu cukup menyenangkan.Aji pun melihat Barsha dari belakang. Aji tersenyum kecil, cucu dari sahabatnya memang tak beda jauh dengan sahabatnya dulu, Ganada. Temperamennya selalu galak, namun mereka akan menjadi teman baik jika kita bisa mengimbangi mereka dalam pert
”Siapa lagi yang ingin mencoba untuk gagal?!”Suara Yarko seolah meremehkan, dan bahkan terkesan menantang mereka yang ingin memasuki Pasukan Langit. Agar mereka paham, bahwa ujian sederhana ini tidak seperti yang mereka anggap enteng.Yarko yakin, dengan kemampuan sahabatnya, Gonan. Mage tingkat 8 dan termasuk penyihir paling tinggi di seluruh benua. Segelintir orang saja yang akan lulus dalam ujian tahap satu ini.Semua peserta pun berbaris sekarang, seolah tidak ingin mendahului siapapun sekarang. Namun, para peserta ingin melihat bagaimana orang lain maju terlebih dahulu dan memikirkan cara terbaik untuk membuat goresan pada kotak baja tersebut.Antrian dibuat panjang, ujian tahap pertama ini sangat cepat. Hingga 1000 orang yang maju, belum ada satupun yang lulus. Benarkah ini adalah ujian tingkat satu? Bahkan, sampai sekarang belum ada yang lulus! Dan, tidak ada yang memberikan goresan sama sekali pada kotak baja tersebut.Senjata mereka bahkan ada yang hancur sebelum menyentuh b
Seorang wanita maju dan mengambil gilirannya. Dia memakai tudung kepala dan menutupi rambutnya. Matanya terlihat tajam dan kehijauan.Wanita itu maju ke depan dan mendekati kotak baja, semua mata tertuju padanya karena hanya sedikit wanita yang bisa lulus di ujian sebelumnya.”Gayatri Adikku, kamu pasti bisa. Kamu hanya perlu fokus,” suara seorang lelaki dari arah antrian di belakang wanita itu mengingatkan adiknya.Mereka datang kakak beradik. Kakaknya adalah Lao dan adiknya bernama Gayatri. Keduanya adalah harapan dari sebuah desa Grayle. Desa terpencil yang bahkan jarang didatangi orang banyak. Namun, begitu mereka mendengar ada rekrutan untuk Pasukan Langit. Mereka pun datang untuk mengikuti ujian tersebut.Sebelumnya, Gayatri meminta izin pada Ketua Yarko. Saat bersiap, Gayatri memfokuskan kekuatannya dan bersiap untuk memberikan damage pada kotak baja itu.Awalnya, Gayatri menggunakan tangan kosong, mengangkat kedua tangan kanan dan kiri dari masing – masing sisinya. Jemarinya t
Lao dinyatakan lulus oleh Ketua Yarko.Ujian terus berlanjut dan banyak sekali kemampuan – kemampuan unik, yang diperlihatkan dalam ujian tes pertama tersebut. Dari 10 orang yang mengikuti tes tersebut, rata-rata satu diterima.Mereka yang lulus ujian pertama ini merasa sangat lega meskipun sudah mengeluarkan banyak energinya. Namun, persiapan untuk tes kedua dan selanjutnya tentu lebih berat lagi tentunya, dan mereka semua harus siap menghadapi itu semua.Giliran Barsha maju, dia terlihat begitu percaya diri dan membuat banyak mata lelaki tak bisa berkedip dari mulai Barsha berjalan. Barsha naik panggung dan memberikan senyum hormat pada ketua Yarko.Cara jalan Barsha saja dengan sedikit menggunakan kemampuan shadow, sudah cukup memikat siapa saja yang melihatnya. Apalagi, dia salah satu cucu sang legenda Ganada. Siapapun pria yang merupakan pendekar aliran putih, pasti sangat ingin membuat Barsha menjadi isterinya.Ah! Tentu saja itu seperti mimpi di siang bolong bagi kebanyakan pen
Pukulan tangan kanan Aji nampak membentur perisai Array dari kotak baja tersebut.SWIIINNNGG!Seperti desingan angin yang keras, benturan energi itu memekakkan telinga.Pukulan Aji tertahan cukup lama, semua orang yang awalnya meremehkan Aji kini mendadak menyaksikan pertunjukan itu dengan dada berdebar – debar. Seperti dua kekuatan saling bertolak, dan Aji masih tertahan tanpa ekspresi. Pukulan dengan energi tipisnya masih tertahan oleh Array yang juga terlihat energinya.Energi yang sama-sama menolak.Angin terus saling bertabrakan. Namun, kepalan dengan energi tipis Aji maju sedikit demi sedikit. Satu centimeter, dua centimeter, tiga centimeter. Semua melihatnya, perlahan dan Aji terus mendorong kotak baja itu meskipun selimut energi Array masih menahan pukulannya.Yarko pun sempat terpana. Dia merasa bahwa pemuda itu teramat gigih. Bagaimana tidak, menurut Yarko tenaga tipis dengan energi seperti itu, terus memaksakan diri untuk membuat goresan pada kotak baja.Lihat saja, kotak