”Kamu beruntung kali ini, setidaknya aku masih belum bisa percaya pada sepupuku, Aaman,” ucap Barsha sembil kembali menurunkan kedua tangannya. Barsha beralih menatap ke depan, dimana panggung besar untuk ujian Pasukan Langit akan dimulai.Aji hanya tersenyum dan tak menanggapinya. Sudah banyak orang yang dia temui selama ini, orang yang hanya membual di awal memang sudah terlalu banyak. Dulu, dia menjadi legenda, bahkan ketika nama Pemukul Halilintar disebut banyak orang akan gemetar. Ada baiknya berada dalam tubuh muda seperti ini, begitu perasaan Aji saat ini.Tidak ada yang mengenalnya mungkin adalah salah satu kelebihannya saat ini. Dulu, dia selalu besar hati dengan namanya, kini dia menjadi seperti orang biasa. Dan, itu cukup menyenangkan.Aji pun melihat Barsha dari belakang. Aji tersenyum kecil, cucu dari sahabatnya memang tak beda jauh dengan sahabatnya dulu, Ganada. Temperamennya selalu galak, namun mereka akan menjadi teman baik jika kita bisa mengimbangi mereka dalam pert
”Siapa lagi yang ingin mencoba untuk gagal?!”Suara Yarko seolah meremehkan, dan bahkan terkesan menantang mereka yang ingin memasuki Pasukan Langit. Agar mereka paham, bahwa ujian sederhana ini tidak seperti yang mereka anggap enteng.Yarko yakin, dengan kemampuan sahabatnya, Gonan. Mage tingkat 8 dan termasuk penyihir paling tinggi di seluruh benua. Segelintir orang saja yang akan lulus dalam ujian tahap satu ini.Semua peserta pun berbaris sekarang, seolah tidak ingin mendahului siapapun sekarang. Namun, para peserta ingin melihat bagaimana orang lain maju terlebih dahulu dan memikirkan cara terbaik untuk membuat goresan pada kotak baja tersebut.Antrian dibuat panjang, ujian tahap pertama ini sangat cepat. Hingga 1000 orang yang maju, belum ada satupun yang lulus. Benarkah ini adalah ujian tingkat satu? Bahkan, sampai sekarang belum ada yang lulus! Dan, tidak ada yang memberikan goresan sama sekali pada kotak baja tersebut.Senjata mereka bahkan ada yang hancur sebelum menyentuh b
Seorang wanita maju dan mengambil gilirannya. Dia memakai tudung kepala dan menutupi rambutnya. Matanya terlihat tajam dan kehijauan.Wanita itu maju ke depan dan mendekati kotak baja, semua mata tertuju padanya karena hanya sedikit wanita yang bisa lulus di ujian sebelumnya.”Gayatri Adikku, kamu pasti bisa. Kamu hanya perlu fokus,” suara seorang lelaki dari arah antrian di belakang wanita itu mengingatkan adiknya.Mereka datang kakak beradik. Kakaknya adalah Lao dan adiknya bernama Gayatri. Keduanya adalah harapan dari sebuah desa Grayle. Desa terpencil yang bahkan jarang didatangi orang banyak. Namun, begitu mereka mendengar ada rekrutan untuk Pasukan Langit. Mereka pun datang untuk mengikuti ujian tersebut.Sebelumnya, Gayatri meminta izin pada Ketua Yarko. Saat bersiap, Gayatri memfokuskan kekuatannya dan bersiap untuk memberikan damage pada kotak baja itu.Awalnya, Gayatri menggunakan tangan kosong, mengangkat kedua tangan kanan dan kiri dari masing – masing sisinya. Jemarinya t
Lao dinyatakan lulus oleh Ketua Yarko.Ujian terus berlanjut dan banyak sekali kemampuan – kemampuan unik, yang diperlihatkan dalam ujian tes pertama tersebut. Dari 10 orang yang mengikuti tes tersebut, rata-rata satu diterima.Mereka yang lulus ujian pertama ini merasa sangat lega meskipun sudah mengeluarkan banyak energinya. Namun, persiapan untuk tes kedua dan selanjutnya tentu lebih berat lagi tentunya, dan mereka semua harus siap menghadapi itu semua.Giliran Barsha maju, dia terlihat begitu percaya diri dan membuat banyak mata lelaki tak bisa berkedip dari mulai Barsha berjalan. Barsha naik panggung dan memberikan senyum hormat pada ketua Yarko.Cara jalan Barsha saja dengan sedikit menggunakan kemampuan shadow, sudah cukup memikat siapa saja yang melihatnya. Apalagi, dia salah satu cucu sang legenda Ganada. Siapapun pria yang merupakan pendekar aliran putih, pasti sangat ingin membuat Barsha menjadi isterinya.Ah! Tentu saja itu seperti mimpi di siang bolong bagi kebanyakan pen
Pukulan tangan kanan Aji nampak membentur perisai Array dari kotak baja tersebut.SWIIINNNGG!Seperti desingan angin yang keras, benturan energi itu memekakkan telinga.Pukulan Aji tertahan cukup lama, semua orang yang awalnya meremehkan Aji kini mendadak menyaksikan pertunjukan itu dengan dada berdebar – debar. Seperti dua kekuatan saling bertolak, dan Aji masih tertahan tanpa ekspresi. Pukulan dengan energi tipisnya masih tertahan oleh Array yang juga terlihat energinya.Energi yang sama-sama menolak.Angin terus saling bertabrakan. Namun, kepalan dengan energi tipis Aji maju sedikit demi sedikit. Satu centimeter, dua centimeter, tiga centimeter. Semua melihatnya, perlahan dan Aji terus mendorong kotak baja itu meskipun selimut energi Array masih menahan pukulannya.Yarko pun sempat terpana. Dia merasa bahwa pemuda itu teramat gigih. Bagaimana tidak, menurut Yarko tenaga tipis dengan energi seperti itu, terus memaksakan diri untuk membuat goresan pada kotak baja.Lihat saja, kotak
Ujian tinggal sebentar lagi, salah satu pendekar yang lulus adalah Midan. Ahli bela diri Midan, merupakan salah satu pengguna serangan jarak jauh, senjatanya adalah panah. Namun yang unik, panahnya dilengkapi dengan mana jadi dia adalah penyerang dengan sihir yang kuat, dan mampu mengintegrasikan serangan jarak jauh dengan ultimate damage yang besar melalui sihirnya.Midan, dia sanggup menyatukan antara serangan jarak jauh dan pengendalian dari energinya. Energi yang menyelimuti anak panah yang melesat mampu menembus pertahanan Array dan membuat goresan dalam pada kotak baja.Midan pun dinyatakan lulus.Cukup lama setelah Midan lulus para pendekar sedikit yang lulus kembali, karena lebih banyak yang gagal setelah Midan.Namun akhirnya, menyusul beberapa ahli bela diri yang lain baik itu pengguna pedang maupun pengguna senjata lainnya yang mampu menggores kotak baja. Artinya, tentu saja mereka ada pada kondisi memiliki tingkat kekuatan 6 atau 7. Mereka sudah pasti sudah berlatih sangat
Kota Prisma teramat ramai sebagai pusat dari benua Orpris. Apalagi, tempat ini dijadikan tempat untuk pusat dari seluruh rangkaian tes untuk menjadi Pasukan Langit. Pendekar putih dari seluruh benua pun datang dan ingin mengikuti tes. Orang biasa dan bangsawan pun datang untuk melihat dan mendukung para pendekar.Hal ini karena, para pendekar yang sedang direkrut untuk Pasukan Langit akan menjadi tameng utama, jika memang pasukan kegelapan datang dan ingin menguasai dunia ini sekali lagi.Pergerakan pasukan gelap memang sudah mulai tercium oleh intelejen dari seluruh benua. Gerakan mereka cukup licin dan sulit untuk ditangani.Aji duduk di sebuah kedai makan yang cukup ramai, di salah satu meja dia sendirian dan memesan makanan. Aji terus berpikir bahwa masuk menjadi Pasukan Langit tidaklah salah, dengan otoritas Pasukan Langit selanjutnya, maka hal itu mudah untuk mengumpulkan para pendekar yang bisa membantunya menumpas pasukan Lord Demon.Aji kembali teringat pengorbanan Ganada dan
”Masih mau melanjutkannya Jinho?” Pemukul Halilntar menepuk-nepukkan telapak tangan kanan dan kirinya, seperti membersihkan debu yang sempat menempel di telapak tangan.Seorang lelaki paruh baya, sekitar 40 tahunan itu pun bangun dari jatuhnya karena adu kekuatan yang baru saja dijalaninya. Dia tersenyum tanda ada kepuasan.”Kamu pikir hanya segitu kemampuanku? Aku baru saja melihat alur kekuatanmu sehingga aku tak akan tertipu lagi olehmu.””Kamu selalu saja bicara omong kosong. Sekarang maju dan keluarkan semua kemampuanmu, aku ingin melihat apakah kamu bisa menahan serangan pukulanku!” Pemukul Halilintar kini kembali bersiaga, dan mempersiapkan energi tipis di sekujur tubuhnya.”Bersiaplah!” Jinho mundur dua langkah dan melebarkan rentangan kedua tangannya ke sisi masing–masing. Dia bersiap kembali, di depan kedua telapak tangannya muncul seperti portal kecil lingkaran hole magic.Kedua tangan Jinho masuk ke masing-masing lubang energi tersebut. Jinho menarik sebuah senjata, dari m