Share

Chapter 12

"Tuan, bisakah kau tenang. Kau membuat kami pusing karena mondar-mandir seperti ini terus.

"Diam kau!"

"Lebih baik Anda kembali ke kantor."

"Apa!"

"Bukankah Clarisa sedang menunggumu? Dia bahkan sudah mengundurkan Rapat dua jam untuk mu. Biarkan aku saja yang berjaga di sini."

Randika tersenyum miring, sedetik setelahnya dia menatap kesal. "Kau sudah berani memberi perintah rupanya."

"Bukan begitu Tuan, tapi proyek kali ini sangat penting, jika kita gagal mengambil investor, Tuan Besar akan sangat marah kepadamu.

Randika kini semakin menatap tajam ke arah sekretaris andalannya itu, sekarang dia malah membuatnya terpojok. Dia menekuk dahi bimbang. Kedua pilihannya saat ini sama-sama sangat penting.

"Lebih baik kau saja Rilan, lihatlah pria ini sangat gelisah dia bisa mati penasaran jika memaksa untuk ke kantor."

"Tutup mulutmu bangsat! Ini semua ulah mu."

"Baiklah aku saja yang kembali."

"Sungguh,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status