Share

Chapter 125

"Bonne nuit Chérie. (Selamat malam Sayang.)"

"Bonne nuit aussi Bébé, (Selamat malam juga Sayang,)" ucap Arumi mengakhiri percakapan. Tidak lupa dia memberikan ciuman singkat di pipi pria dambaannya lalu mengucapkan kalimat pemanis. "Je vous aime. (Aku mencintaimu.)"

Randika tersenyum manis. Namun, sedetik setelahnya kembali muram.

"Hei, ada apa dengan wajahmu? Kenapa kau malah bersedih?"

"Aku akan merindukanmu."

Dahi Arumi berkerut. "Bukankah kita hanya berpisah untuk tidur?"

"Tapi aku tidak sabar menanti pagi Sayang."

"Oh Tuhan Randika!" Arumi berucap di ikuti lemparan bantal yang mengenai kepala kekasihnya. "Keluarlah, jangan menggombal di jam seperti ini."

"Apa aku tidak boleh tidur di sini?" tanya Randika dengan wajah memelas.

"No! Keluarlah!  Kita akan bertemu besok."

Randika memasang wajah sedih lagi. "Itu terlalu lama Sayang, aku ingin tidur dengan memelukmu malam ini."

"No, Randika!

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status