Share

Chapter 10

"Tunggu!"

"Ada apa Tuan, apa kau mencurigai sesuatu?"

"Sebelum Ke kafe? Arumi terlihat baik-baik saja, dia juga belum makan apapun dari Apartemen karena aku menjemputnya sangat pagi. Apa jangan-jangan." Randika melirik ke arah Brian yang terlihat gelisah dan gugup.

"Benar Tuan, pikiran kita sama."

"Shit, BRIAN!!"

"Ran maafkan aku," ucapnya penuh tekanan.

Tanpa banyak bicara, Randika menarik tubuh Brian dan melayangkan pukulan kepada sahabatnya.

Bugh ...

Pukulan keras Randika membuat pria bermanik biru itu tersungkur dengan dara menyembur dari sudut bibirnya. Tanpa belas kasihan Randika kembali menarik kerak baju Brian dengan tatapan penuh kebencian.

"Apa yang kau lakukan padanya."

"Ma-maafkan aku Ran."

"Cepat katakan!"

"Aku menaruh sedikit obat di minumannya tadi."

"What!"

"Kau gila Brian!" Rilan mendekat ingin memberikan  pukulan. Namun gelengan tatapan tajam Randika

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status