Share

Tahun Baru II

Pemandangan di senja hari tak kalah cantik dengan matahari yang baru saja terbit, matahari perlahan mulai tenggelam menampakkan keindahan yang sulit diungkapkan lewat kata-kata.

Embusan angin menerpanya lembut, seolah sadar, Arum yang merasakan sakit di kedua pergelangan tangannya itu lantas menoleh ke belakang.

“Aku kira Julvri sudah datang,” pikirnya yang merasa kecewa.

Kontak batin tersalurkan dalam sadar, meski berupa dugaan nampaknya Arum yakin bahwa Julvri benar-benar telah datang meski tidak mendapati keberadaannya itu.

Berjalan di atas pasir tanpa alas terasa lembut dan basah. Cuaca pun mendukung festival yang diadakan. Para pengunjung mulai tak sabar malam nanti, begitu juga dengan Arum.

“Arum, kamu sedang menunggu siapa?”

Dari samping Jean muncul dan membuat Arum sedikit terkejut, reflek ia menghindar. Sesaat mereka sama-sama terdiam. Dalam beberapa waktu setelahnya barulah Arum angkat bicara.

“Apa maksudmu? Kamu membuatku terkejut saja, Detektif Jean.” Sekaligus bertan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status