Share

Bab 12

Sepanjang perjalanan dari rumah Rumaisha, aku terus terngiang-ngiang semua kata-katanya. Juga terbayang wajahnya yang teduh dan tanpa riasan make up apa pun. Apa lagi kepolosan Hasan, membuatku semakin tak tega pada mereka.

Aku berjalan tanpa arah dan tujuan. Hanya mengikuti kaki melangkah. Untuk kembali ke rumah Mas Rayan, rasanya aku belum sanggup setelah mengetahui semua ini.

Teriknya cuaca hari ini membuat peluh di sekujur tubuhku bercucuran. Panas sinar matahari yang menyengat tak kuhiraukan. Terkalahkan panasnya hati yang menggebu.

Sedikit pun aku tidak menyangka, akan ditimpa masalah serumit ini. Pergi sulit, bertahan pun sakit.

Tiiiinn

Sebuh mobil menekan klakson cukup kencang hingga aku melonjak kaget dan terjatuh.

"Kamu tidak apa-apa?" Sebuah suara yang begitu kukenal terdengar persis di belakangku.

Aku menoleh. Mataku sedikit melebar melihat dia ada di sana. Pun dengan dirinya yang terkejut melihatku.

"Aluna? Kamu gak apa-apa?" Mas Zidan berjongkok. Lalu membantu aku berdi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
oh berarti yg bojong bukan Rayan tapi mertuamu .kenapa Rayan nikahin Rumaisya g membalin pernikahan kmu sama Rayyan padahal masi ada waktu 5 bln masi busa d bicarakan ...
goodnovel comment avatar
es teh manis
ah..... masa ga ada cinta??? tanggung jwb ga perlu nikahin juga kali bisa kasih santunan tiap bulan. karna yg di tabrak janda cantik jd tanggung jwbnya dengan cara begitu. sungguh amazing sekali.......!!!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status