Share

Bab 16

Aku menghela napas pelan. Mungkin saja mereka khawatir dan mencari keberadaanku. Tapi, apa mereka memikirkan perasaanku sebelum menyembunyikan hal sebesar itu?

"Keluargaku tidak akan khawatir, Bu. Tenang saja. Luna minta maaf sudah ngerepotin ibu di sini. Kalau besok Luna sudah merasa lebih baik, Luna pasti akan langsung pulang," jawabku pada Bu Halimah yang menampakkan raut cemas.

"Nak Luna jangan berpikiran seperti itu. Ibu senang kok bisa membantu Nak Luna. Gak repot sama sekali. Apalagi, ibu gak punya anak perempuan. Istirahatlah. Biar besok sudah baikan," timpal Bu Halimah seraya menyudahi aktivitas memijitnya dan menutupi tubuhku dengan selimut. Ah, bukan selimut. Lebih tepatnya kain jarik yang dijadikan selimut.

"Terima kasih," ujarku pelan.

Bu Halimah mengangguk lalu keluar kamar. Lekas ia tutup kain gorden di ambang pintu itu.

Aku memejamkan mata. Nyeri di kakiku sudah sedikit berkurang. Pun dengan kepalaku yang terasa lebih ringan. Kini berganti rasa kantuk yang menyerang be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
gpp kmu ngasi alamat cuma kmu minta kirimin baju dn uang aja kmu cari rmh kos2an yg jauh dr sana biar Rayan g bisa nyari lagi kmu minta bliin hp baru dn no baru sama Karin biar g bisa k lacak ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status