Share

Kuikhlaskan Suamiku Menikahi Sekretarisnya
Kuikhlaskan Suamiku Menikahi Sekretarisnya
Author: Rara

Bab 1

Della berlari terburu-buru sembari menggendong putranya yang tengah pingsan tak sadarkan diri. Darren, putranya yang baru berusia tiga tahun terbaring lemas tak berdaya di rumah sakit. 

"Kamu yang kuat ya, Nak." Air mata Della menetes membasahi pipinya, ia tak kuasa menahan tangis ketika melihat Darren, putranya yang masih kecil harus terbaring lemah di rumah sakit.

Tak lama, Della ingat bahwa dia lupa mengabari Pras, suaminya. Della pun langsung menelpon Pras dengan Isak tangis yang tak bisa dia tahan. 

"NOMOR YANG ANDA TUJU TIDAK DAPAT DIHUBUNGI"

Deggg. Detak jantung Della berdetak semakin cepat setelah mengetahui suaminya tidak bisa di hubungi. Della pun mencoba menelponnya untuk kedua kali. Namun, tetap saja Pras tidak bisa dihubungi. "Kamu ngapain aja sih, Mas!" Emosi Della semakin tak karuan. Dia benar-benar marah pada suaminya, karena tidak ada disaat anaknya membutuhkannya. 

Tak lama, Dokter datang menghampiri Della. 

"Apakah Anda Della? Ibu dari Darren?" tanya dokter.

"Iya dok, saya ibunya Darren." 

"Bagaimana keadaan anak saya, Dok?" tanya Della khawatir.

"Anak ibu sudah kami tangani, dan keadaannya akan segera membaik. Syukurlah ibu langsung membawanya kerumah sakit, kalau tidak dia bisa terkena step karena panasnya begitu tinggi." Mata Della kembali berkaca-kaca setelah mendengar perkataan dokter tersebut. Dia bersyukur karena Darren baik-baik saja. 

"Saya boleh menemui anak saya kan, Dok?" tanya Della. 

"Silahkan, Bu." Dokter mengizinkan Della masuk menemui anaknya tersebut. 

"Darren, sayang Mama." Della mengelus lembut rambut Darren. "Kamu harus sembuh ya sayang. Mama sedih ngeliat kamu begini, Nak." 

Della mengusap air matanya dan kembali ingin menghubungi Pras. Dan ternyata nomor Pras sudah aktif dan bisa di hubungi, Della tak sabar memberitahukan pada Pras bahwa Darren masuk rumah sakit. 

"Halo, Mas?" 

"Kamu ngapain aja sih, Mas? kamu tau gak kalo Darren masuk rumah sakit dan dia hampir kena step." 

"Duhhh apaansih? ganggu aja kamu Dell." Pras malah marah-marah dan membentak Della.

"Eh, Mas. Anak kamu sakit! dia masuk rumah sakit dan dokter bilang dia hampir kena step! kamu tuh kenapa sih gak ada pedulinya sama Darren?" 

"Yaudahla, kan yang penting dia udah baik-baik aja sekarang. Udahlah aku masih sibuk nih, banyak kerjaan." Pras langsung buru-buru mematikan telponnya.

"Jahat kamu, Mas!" Della kecewa dengan respon suaminya. Padahal dia berharap suaminya langsung datang kerumah sakit untuk menjenguk putra mereka. 

"Sesibuk itu kamu ya, Mas? sampe gak mau menjenguk anak kamu sendiri." Della pun langsung mengambil kunci mobilnya dan bergegas menghampiri Pras ke kantor tempat dia bekerja. 

"Mama pergi dulu ya, Nak." Mengecup kening Darren dan bergegas pergi. 

Della pun pergi menuju kantor tempat Pras bekerja. Saat itu Della mendatangi kantor Pras di jam sebelas malam. Della pun masuk ke dalam kantor dan melewati meja sekretaris yang kosong. Della pun masuk ke dalam ruangan tempat Pras bekerja. Dan betapa kagetnya Della saat melihat Pras sedang bercumbu mesra dengan wanita seksi berambut pirang yang diduga adalah sekretarisnya di kantor.

"Mas!" Bentak Della. 

"Keterlaluan kamu ya, Mas!" Della langsung menghampiri Pras dan melayangkan tamparan keras di wajah Pras.

"Anak kamu masuk rumah sakit, kamu malah

mesra-mesraan sama wanita ini!" Della langsung menghampiri wanita tersebut dan menjambak rambutnya. "Aduhhhhh, sakit." Wanita tersebut merintih kesakitan. "Rasakan! dasar wanita murahan! Masih banyak lelaki di luar sana, kenapa harus sama suami orang?" 

Della langsung menarik bajunya dan membaca name tag wanita tersebut. Ternyata nama wanita tersebut adalah Sarah. "Ohh Sarah ya? dasar wanita murahan! kamu lebih cocok jadi pelacur dari pada jadi sekretaris. Udah berapa banyak suami orang yang kamu rebut?" 

"Cukup, Dell!" Pras langsung menghentikan Della yang sedang memojokkan Sarah. 

"Awww, sakit." Jeritan Sarah saat Della menjambak kuat rambutnya. 

"Sakit? rasa sakit ini gak seberapa sama apa yang aku rasakan sekarang! dasar wanita gak punya hati!"

"Udah cukup, Dell!" Pras langsung melepaskan tangan Della dari rambut Sarah.

Della langsung mengeluarkan ponselnya dan merekam wajah Sarah. "Apa-apaan kamu?" tanya Sarah sembari menutupi wajahnya dengan tangan. "Kalian lihat baik-baik wajah pelakor ini ya, jangan sampai suami kalian di rebut oleh wanita murahan ini! udah jual murah juga tetap gak laku, makanya ngerebut suami orang!"

Selesai merekam, Della pun mendorong Pras hingga Pras terduduk di sofa. "Aku minta sekarang kamu talak aku, Mas!" Pras langsung terkejut mendengar permintaan Della. "Kenapa? kamu kaget, ya? untuk apa mempertahankan suami pengkhianat!" ucap Della. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status