Share

Prolog 2 : Tian Long

Berjuta-juta tahun yang lalu, saat Benua Kamandaria masih dihuni oleh makhluk-makhluk eksotik sudah tampak ada kehidupan yang lebih teratur di Benua Arkandaria. Manusia yang dipercayakan Tian Gong untuk menghuni benua ini dan mengelolanya dengan kehidupan yang selaras dengan alam dan penuh kedamaian mulai memuja para dewa terutama 9 naga yang dipercaya oleh mereka selalu menjaga keselamatan dan kesejahteraan mereka selama mereka hidup di tanah Arkandaria.

Sebagian besar manusia di Benua Arkandaria hidup dari bercocok tanam dan sebagian besar lagi sebagai nelayan penangkap ikan. Para petani sangat memuja naga Shen Long yang selalu menurunkan air hujan untuk menyuburkan semua tanaman mereka hingga tumbuh subur dan menghasilkan keuntungan bagi mereka untuk bertahan hidup. Para nelayan sudah pasti memuja naga Dhi Long dan Phan Long yang selalu menyediakan ikan dan makhluk air lainnya yang bisa dikonsumsi sebagai makanan mereka, juga bisa dibarter dengan hasil pertanian.

Sistim perdagangan jaman itu di Arkandaria adalah menggunakan sistem barter hasil pekerjaan manusia yang tinggal di sana. Sistim barter dalah sistim menukar barang dengan barang sesuai keperluan masing-masing. Seperti ikan yang dibarter dengan sayuran sehingga keharmonisan ini selalu terjaga sesuai perintah Kaisar Langit. Tidak ada yang berselisih paham karena hasil pertanian dan perikanan selalu dibagi sama rata oleh petani dan nelayan. Suasana kekeluargaan juga sangat terasa pada masa itu. Tidak ada yang merasa derajatnya lebih tinggi dibandingkan yang lain. Semua hidup dalam kebersamaan dan saling membantu satu sama lain. Sistim gotong royong sangat lekat di masyarakat Arkandaria saat itu. Tidak ada pemimpin, jadi semua saling melengkapi satu sama lain sehingga tidak ada yang merasa harus menuruti perintah yang lainnya.

Hanya satu naga yang tidak disukai oleh manusia yang saat itu menghuni Benua Arkandaria. Naga itu adalah Tian Long. Naga Langit ini dianggap tidak memberikan kontribusi apapun terhadap kehidupan mereka. Tugas Tian Long yang hanya menjaga singgasana dewa dianggap tidak layak lagi untuk dipuja manusia. Patung naganya mulai dihancurkan manusia saat itu yang hanya memuja 8 Naga serta sudah melupakan Tian Long sebagai dewa yang pernah dipuja manusia. Manusia saat itu juga menganggap Naga Langit tidak pernah peduli dengan kehidupan mereka dan hanya bersenang-senag dan bermalas-malasan saja di Istana Langit menjaga singgasana para dewa. Padahal tanpa sepengetahuan manusia, Tian Long sangat peduli dengan kehidupan manusia dan sudah dengan segala upaya berusaha ditugaskan membantu kehidupan manusia.

Naga Langit Tian Long yang awalnya sangat mencintai manusia dan berusaha semaksimal mungkin membantu mereka agar selalu hidup sejahtera kemudian menjadi murka dan berubah sifatnya sejak saat itu. Tian Long mulai membangkang tidak mau lagi menjaga singgasana dewa yang dianggapnya pekerjaan yang paling hina di antara pekerjaan 8 naga lainnya yang sangat berkontribusi terhadap kehidupan manusia. Perintah Kaisar Langit selalu dilanggarnya, berharap dia dihukum diturunkan ke dunia manusia seperti naga-naga lainnya yang menjaga Chenghu The terutama Arkandaria. Tujuannya hanya satu, jika diturunkan ke Chenghu The dia bisa membantu langsung kehidupan manusia sehingga manusia bisa ingat lagi pada dirinya.

Tian Long melalaikan tugasnya dan hanya bermalas-malasan saja di Istana Langit membuat Kaisar Langit marah besar terhadapnya dan menghukumnya. Namun bukan hukuman turun ke dunia manusia seperti yang diharapkannya, Tian Long dimasukkan ke dalam dimensi hampa yang ditujukan untuk menghukum para dewa yang sudah sangat melanggar batas seperti merusak kehidupan alam dunia manusia.

Tanpa disadari oleh Kaisar Langit, dimensi hampa membuka semua titik simpul chi di tubuh Tian Long membuatnya menjadi Naga Sakti yang tidak terkalahkan. Perubahan ini juga membawa perubahan besar di dalam diri Tian Long yang sejak saat itu sangat membenci para dewa, naga, dan manusia. Tujuannya hanya satu yaitu menghancurkan kehidupan mereka yang dianggap telah menghancurkan hidupnya. Tian Long yang dahulunya welas asih dan penyabar mulai menjadi naga yang beringas dan penuh dendam.

Dimensi hampa yang kuat yang biasanya menahan dewa-dewa yang melakukan kesalahan besar ini kemudian hancur oleh tenaga dalam chi Tian Long. Naga Langit ini mempora porandakan Istana Langit dan melukai semua dewa yang ada termasuk Kaisar Langit. Bukan hanya itu saja, ambisi Tian Long adalah menghancurkan dunia manusia tepatnya Benua Arkandaria.

*****

Langit di atas Benua Arkandaria tampak hitam kelam. Petir dan halilintar menyambar-nyambar tiada hentinya. Kilatan-kilatan cahaya berwarna merah jingga tampak memantulkan cahayanya di balik kumpulan awan hitam yang tebal yang menutupi langit. Tidak terlihat lagi langit yang cerah seperti biasanya yang menghiasi kehidupan di Arkandaria. Setiap hari Benua Arkandaria diselubungi kegelapan dengan petir yang terus menyambar ke bawah turun ke Bumi Karimun ini menghancurkan segala keindahan alam yang ada.

Bencana kemudian datang silih berganti. Letusan gunung berapi tidak ada henti-hentinya memuntahkan lahar panasnya menggenangi seluruh ladang pertanian penduduk Arkandaria membuat semua tanaman petani menjadi mati. Bukan itu saja, lautan mengamuk dengan mengirim ombak besar yang bergulung-gulung menghancurkan desa nelayan yang berada di sekitar pantai. Bahkan naga-naga yang masih ada di Arkandaria tidak kuasa mencegah bencana besar ini. Naga yang berada di sungai, danau, dan lautan juga tidak kuasa mencegah meluapnya air yang menghancurkan Benua Arkandaria ini. Bukan hanya itu saja, tanah tempat manusia berpijak mulai menampakan keretakan yang besar yang banyak menelan korban manusia yang terjatuh jauh ke dasar perut benua ini.

Manusia yang kelaparan karena tidak bisa lagi menemukan makanan mulai berdoa kepada Tian Gong agar bencana ini berakhir. Tapi doa mereka seakan tidak terdengar sama sekali. Masih saja terjadi badai angin yang bisa meniup manusia hingga berkilo-kilo meter jauhnya. Hal ini wajar karena saat itu Kaisar Langit dan semua dewa yang ada di Istana Langit terluka parah dan tidak mampu berbuat apa-apa. Tian Long juga selalu mengawasi mereka agar tidak sekalipun membantu kehidupan manusia. Naga Langit ini sangat senang melihat manusia yang melupakannya ini menderita terus menerus.

Bencana terus berlangsung selama 7 hari 7 malam yang saat itu menghancurkan hampir seluruh Benua Arkandaria. Tidak hanya Benua Arkandaria saja. Benua-benua di sekitarnya juga mengalami bencana akibat kemarahan Tian Long ini namun tidak separah yang dialami oleh Benua Arkandaria yang merupakan satu-satunya benua yang dihuni manusia yang menjadi sasaran kemarahan Naga Langit ini.

Tepat pada hari ke-7 langit yang berawan tampak seakan terbuka terbelah menjadi 2 bagian. Manusia-manusia yang tersisa dari bencana besar ini berlutut untuk berdoa mengharapkan turunnya Tian Gong yang membantu mengatasi bencana yang melanda mereka. Tapi bukannya para dewa dan Tian Gong yang turun menyapa mereka melainkan Naga Langit yang meliuk-liuk turun dari atas langit ini sambil menyemburkan api dari mulutnya mengenai alam di sekitar manusia yang sedang berlutut untuk memohon pengampunan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status