Share

Chapter 2 : Peramal Sakti Holy Peacock Sect

Kerajaan Arkandaria dihebohkan dengan temuan sebuah tulisan kuno yang menyebutkan tentang kiamat dunia Arkandaria yang akan terulang kembali dengan kembalinya Naga Langit yang dahulu pernah menghancurkan seluruh Benua Arkandaria. Tulisan kuno ini ditemukan terpendam di dasar lautan di Lost City yaitu kota yang peradabannya hilang jutaan tahun yang lalu.

Suatu ekspedisi dikirim untuk menemukan Lost City ini oleh Kaisar Zhu Hao yang saat ini menjabat sebagai Raja Arkandaria. Pemimpin ekspedisi adalah Peramal Sakti yang selalu mendampingi kaisar yang berasal dari Holy Peacock Sect yaitu Lu Ming. Peramal ini kelihatan seperti pemuda yang baru berumur 25 tahun padahal usianya sudah di atas 200 tahun. Lu Ming termasuk kultivator tingkat dewa yang bisa berumur panjang. Bahkan peramal sakti ini bisa memasuki Dunia Abadi yang menjamin kehidupan abadi bagi kultivator setingkat dirinya.

Kesaktian Lu Ming sebagai kultivator tidak diragukan lagi. Walaupun sebutan kultivator sudah dilarang sejak era Kaisar Zhu Long, masih banyak kultivator di jalur kebenaran mendalami ilmu kultivator ini. Namun pengalaman masa lalu membuat kultivator bersahaja dan rendah diri, tidak membeda-bedakan derajat mereka dibandinkan manusia biasa.

Lu Ming terkenal sebagai Ksatria Tanpa Tanding yang sesuai namanya dia tidak terkalahkan di setiap duel pendekar/ksatria. Namun uniknya, kultivator ini lebih suka mendalami ilmu ramalan karena bakat yang dipunyainya sejak lahir yaitu meramal masa depan.

Lu Ming lebih terkenal di Arkandaria sebagai Peramal Sakti dibandingkan gelar Ksatrianya. Kaisar Arkandaria juga mempercayakan nasib Kekaisaran di tangannya karena ramalan Lu Ming selalu terbukti tepat sasaran sehingga bisa mencegah kejadian buruk yang menimpa Arkandaria.

Kali ini Lu Ming memimpin ekspedisi ke Samudera Lost Continent untuk menemukan kota yang hilang Lost City yang terbaca dari ramalannya memiliki sesuatu yang penting bagi kelangsungan hidup umat manusia dan naga di Arkandaria.

Lost City adalah kota yang terkenal pada masa awal Arkandaria yang memuja Dewi Naga dan Dewi Phoenix. Pada masa itu rakyat Kamandaria lebih suka menjalani hidup dari perdagangan dan menjadi kultivator sehingga sebuah kota terbentuk dengan sendirinya yang disebut Lost City saat itu karena rakyat Arkandaria menganggap kota mereka yang hilang telah kembali. Pada saat itu Benua Arkandaria masih lebih besar dan luas alih-alih Benua Arkandaria sekarang. Sebuah fenomena alam yang ditimbulkan oleh naga-naga di daratan yang kembali ke Alam Dewa membuat badai besar yang melanda benua ini berlangsung terus menerus tanpa henti yang akhirnya menenggelamkan sebagian kecil Benua Arkandaria termasuk Lost City. Air laut yang bertambah tinggi menutupi kota yang hilang ini sehingga terbenam jauh di dasar lautan setelah berabad-abad lamanya.

Lost City bukan hanya menyimpan ramalan yang terkait dengan kelangsungan hidup manusia dan naga di Arkandaria, melainkan juga menyimpan berbagai pusaka baik dalam bentuk senjata ataupun dalam bentuk perhiasan seperti cincin. Pusaka ini bermunculan saat Naga Langit membelah langit dan turun ke Chenghu The untuk membalaskan dendamnya terhadap manusia saat itu.

Lu Ming tampak serius memegang gulungan kertas yang ada di tangannya ini. Peramal Sakti ini sangat berhati-hati membuka gulungan kertas ini agar tidak hancur karena termakan jaman. Terlihat beberapa tulisan kuno yang saat ini sudah tidak digunakan lagi.

Tidak butuh lama bagi seorang Lu Ming untuk menerjemahkan tulisan kuno ini. Peramal Sakti ini melakukannya di atas kapal ekspedisi dan mengetahui arti ramalan di gulungan kuno ini bahkan sebelum kapal ini mendarat di pelabuhan Arkandaria. Lu Ming melarang awak kapal untuk mengambil pusaka yang berada di dasar lautan ini karena khawatir akan akibatnya jika jatuh ke tangan yang salah.

*****

Lu Ming yang ingin segera mengabarkan berita buruk akhirnya tiba di Kerajaan Arkandaria, sebutan untuk Arkandaria sekarang. Raja Zhu Hao menghilangkan kata Kaisar yang dianggapnya terlalu otoriter dan merasa sebagai Anak Naga yang dikirim oleh Langit untuk memerintah di Bumi Karimun Chenghu The ini. Dia merasa lebih nyaman dipanggil Raja alih-alih Kaisar, karena menurutnya lebih merakyat.

“Lapor Baginda..Hamba menemukan gulungan kertas kuno yang berisi ramalan dari Phoenix Feng Huang kalau setelah jutaan tahun Naga Langit akan kembali membelah langit untuk turun ke Chenghu The membalaskan dendamnya terhadap manusia”, kata Lu Ming yang membacakan naskah kuno ini sambil berlutut di hadapan Raja.

“Bangun Lu Ming..Sudah sering aku katakan, aku tidak suka kamu berlutut seperti itu. Kita ini sama derajatnya jadi kamu cukup berdiri untuk membacakannya saja”, kata Raja Zhu Hao yang sudah menganggap Lu Ming sebagai saudaranya sendiri.

“Terima Kasih Baginda..Mengenai ramalan kuno ini, bagaimana Baginda menyingkapinya?’, tanya Lu Ming yang mengharapkan Raja Zhu hao segera mengambil tindakan untuk mencegah munculnya kembali Naga Langit

“Apa Ramalan ini bisa dipercaya? Naga Langit sudah tidak pernah muncul lagi sejak terakhir menampakan diri jutaan tahun yang lalu saat Arkandaria masih berupa pedesaan biasa”, lanjut Raja Zhu Hao

“Ramalan ini tadinya hanya legenda saja. Tapi setelah aku menemukannya, aku yakin ramalan ini benar adanya untuk memperingati kita di masa depan agar tidak mengulangi lagi kejadian hampir kiamat di masa lalu”

“Jadi apa rencanamu Lu Ming untuk mengatasi munculnya Naga Langit? Kita tidak mempunyai lagi Naga Long Ling dan Phoenix Feng Huang untuk menangkap Naga Langit ini kembali”

“Aku menemukan catatan lain selain naskah ramalan kuno ini. Naga Phoenix ini menyatakan akan muncul Ksatria Naga Phoenix yang akan mengalahkan atau mencegah Naga langit ini menjelang kemunculannya. Bahkan mereka telah menulis Jurus Naga Phoenix ke dalam Kitab yang tahan air untuk dipelajari Ksatria Naga Phoenix ini”, lanjut Lu Ming

“Tapi siapa yang akan menjadi Ksatria Naga Phoenix ini? Apa di Kitab ini juga diramalkan siapa yang akan menjadi Ksatria Naga Phoenix?”, tanya Raja Zhu Hao

“Kalau itu Baginda tidak usah khawatir. Aku sudah meramalkan siapa yang akan menjadi Ksatria Naga Phoenix berdasarkan ilmu ramal yang aku punyai”, kata Lu Ming sambil tersenyum

“Bagus kerjamu Lu Ming. Tidak sia-sia kamu mendapat julukan Peramal Sakti. Jadi kira-kira siapa yang pantas menjadi kandidat Pendekar Naga Phoenix di ramalanmu?”

“Saat ini kandidat ini masih bocah yang berumur 5 tahun Baginda”, jawab Lu Ming

“Apaaa..Bagaimana caranya kamu mengajarkan bocah yang masih berumur 5 tahun? Lagian memang pasti Naga Langit akan muncul setelah bocah ini dewasa, bukan sebaliknya?”, tanya Raja Zhu Hao yang tidak menyangka calon Ksatria ini masih bocah.

“Berdasarkan waktu dikurungnya Naga Langit di Alam Naga Langit, kita masih memiliki waktu 15 tahun lagi untuk menempa bocah ini menjadi Ksatria Naga Phoenix yang sakti. Tentunya harus kita kirim ke Akademi Naga Phoenix di Pulau Pek Long untuk membuatnya jadi kuat dan belajar berbagai ilmu silat dahulu sebelum mempelajari Jurus Naga Phoenix ciptaan Long Ling dan Feng Huang ini”, jelas Lu Ming

“Kalau begitu segera kamu bawa bocah ini ke hadapanku dan berangkatkan ke Pulau Pek Long segera!”, perintah Raja Zhu Hao

“Bocah ini tidak jauh kok Baginda. Dia masih berada di lingkungan istana kerajaan ini”, jawab Lu Ming sambil tersenyum.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status