Share

Jalan-jalan

Hai Guys..

Happy Reading!

Alana Baru saja membuka mata ia melirik sudah jam 9 pagi, ia pun bangun seperti biasa keadaan rumah yang sepi karena kedua orang tua Alana yang sibuk. Ayah Alana seorang Direktur sebuah perusahaan sedangkan mamah Alana seorang sekertaris di perusahaan Ayah Alana.

Alana selalu merasakan kesepian karna ia anak tunggal terlebih orangtuanya yang super sibuk namun orangtua Alana tidak pernah melupakan Alana mereka selalu memberi apa yang Alana Ingin.

Alana melamun, ia memikir jika ia mempunyai keluarga yang selalu ada, yang selalu menyiapkan sarapan setiap pagi meminum teh sambil bercerita dan tertawa. “Hmm Gak mungkin” Alana tertawa kecil.

“Rasanya gue ingin bertuker posisi sama lo Al” Bathin Alana karna Alana tahu bahwa keluarga Aletha sangat harmonis dan selalu memiliki waktu untuk keluarganya.

Ddrtt..drtttt Bunyi handphone Alana bertanda seseorang sedang menelpon Alana tertera nama Geaxara

Alana: Halo Ge, kenapa?

Gea: Alana, pergi yu hari ini kemana aja mau ga?

Alana: Yuk Ge kebetulan gue juga bosen dirumah, kita ke caffetarian Biasa aja Ge. Sore aja ya

Gea: Okee Alana.

Telpon berakhir mereka berjanjian untuk berpergian sore nanti. Saat ini Aletha pun segera menyelesaikan tugas-tugasnya dengan cepat agar nanti bisa pergi ke Pameran Lukisan. Jam sudah menujukkan pukul 3 sore, kini Aletha sudah mandi dan sedang berdandan sambil memilih baju yang cocok digunakan untuk ke Pameran. Aletha memutuskan memakai kemeja putih dan celana jeans seperti gambar berikut.

Biantara sedang otw menuju tempat Aletha dengan menggunakan mobilnya. Sebenernya Bian tidak terlalu suka dengan Pameran, Namun karna ia ingin sekali mengajak Aletha jalan tapi engga tau mau kemana akhirnya Bian mengajak ke Pameran lukisan yang kebetulan Aletha menyukai Art. Saat ini Bian sudah didepan rumah Aletha.

@Raskhabiantara: “Aletha.. gue udah didepan nih.”

@Alethanasya: “Oke bi tunggu.”

Dan Aletha pun sudah keluar rumah dan masuk ke mobil Bian. Saat membuka pintu mobil Aletha menyapa Bian “Haii bi, tumben pake mobil.”

“Tempatnya jauh al kasian nanti lu pegel-pegel kalo naik motor, hehe” jawab Bian sambil tertawa.

Selama diperjalanan mereka mengobrol lebih dalam tentang mereka masing-masing. Ketika Aletha bercerita Bian sangat mendengarkan Aletha karna ini yang ditunggu-tunggu Bian mengetahui tebtabg Aletha dari diri Aletha nya sendiri. Tidak terasa sudah 1 jam mereka mengrobrol dan belum sampai tempat tujuan.

“Oiya Al, boleh ga kita chatan nya lewat W******p aja hehe” pinta Bian yang cengegesan.

“Ohh okee. Nih no wa gue Bi” jawab Aletha sambil mengasih nomor wa ke Bian.

Notif hp aletha “08**********8 Ini Bian”.

“Oke al itu udah gue wa lo ya nomor gue” kata Bian

“Siapp Bi”

Tibalah mereka di Pameran Lukisan, Dan banyak sekali orang yang datang ketempat ini. Mereka pun mengelilingin tiap sudur lukisan. Aletha benar-benar menikmati lukisan tersebut sambil memfoto foto lukisan tersebut.

“Sini gue fotoin, lo berdiri disana Al” perintah Bian yang ingin memfoto Aletha.

“Okee, nanti gantian gue fotoin lo Bi.”

Saat ini mereka berhenti disalah satu lukisan yang membuat Aletha benar-benar suka dan ingin sekali memilikinya.

Gambar lukisan itu ialah lukisan Planet Galaxy

Aletha memandangi lama lukisan tersebut dan berkata “Bi lukisan ini bener-bener gue suka sebagus itu.”

“Apa yang membuat lo tertarik sama lukisan ini Al?” Tanya Bian.

“Dulu gue punya cita-cita pergi ke luar angkasa karna gue sesuka itu sama yang namanya luar angkasa dan gue pengen banget ke planet saturnus, dulu gue berpikir kalo gue udah di planet planet luar angkasa gue bakal teriak sekencang mungkin, tempat yang adem tentram dan tanpa ada manusia lain yang keganggu. Dan sampe sekarang pun gue masih berharap kalo gue bisa untuk ke Luar Angkasa Bi ya meskipun gue tau gaakan pernah gue bisa kesana.” Cerita singkat Aletha.

“Menarik cerita lo Al, iya gue tau rasanya ketika kita ingin sesuatu tetapi sulit untuk digapai rasanya seperti mimpi yang engga bakal jadi kenyataan. Tapi gue yakin al suatu saat lo bisa wujud tin apa yang lo harapkan sekarang, mungkin engga sekarang bisa 10 20 atau 30 tahun kemudian. Kita kan gatau takdir kita gimana Al. Yang jelas lo berusaha semaksimal mungkin dan jangan lupa berdoa.” Jelas Bian

“Tapi gue engga yakin dengan apa yang gue harapkan sekarang Bi.”

“Engga ada yang engga mungkin Al didunia ini semua tergantung TAKDIR kita gimana karna semua sudah diatur oleh Allah Al.” Tegas Bian.

Alana dengan Gea sedang bersiap pergi bersama sore ini. Namun seperti kebiasaan cewe yang selalu ngaret akhirnya saat malam mereka baru pergi. Mereka langsung ke tempat caffetarian biasa yang mereka kunjungi.

Setelah 3 jam Aletha dan Biantara di tempat Pameran Lukisan dan saat ini jam setengah 9 malam. Kini mereka berdua sedang makan sebuah restoran Ramen. Saat sedang memakan ramen disebuah caffe Bian pun bertanya kepada Aletha “Rencana lo setelah lulus S1 ini apa Al? Lanjut S2 atau langsung kerja?

“Gue punya rencana setelah gue S1 nanti akan lanjut S2 ke London bi tapi gue mau dengan full beasiswa Bi.” Kata Aletha.

“Waw rencana yang bagus Al gue yakin 100% Al lo pasti bisa dapet beasiswa kesana.” Ucap Bian

“Aamiin semoga aja Bi. Oiya kalau rencana lo apa kedepannya?” tanya Aletha.

“Rencana gue, gue juga pengen lanjut S2 di Belanda tempat S2 papah gue dulu al.” jawab Bian

“Kerenn Bi, semoga apa yang kita pengen sekarag terwujud ya kita bisa masing2 S2 di tempat yang kita impiin.” Harapan aletha.

“Iya  Al aamiin.”

Ketika makanan Gea habis ia melihat Alana sedang melamun “Woii, bengong aja lu” Gea melempar jepit rambut ke Alana. Alana kesal karena dikagetkan oleh Gea “Gea bisa gasih, gausah ngagetin orang”.

“Ya lagian lo melamun kenapa coba” Tanya Gea

Alana melipat tangannya dimeja ia menunduk “Gue kadang iri Ge sama lo dan Aletha”. Jessi yang Nampak bingung langsung pindah kesebelah Alana “Ehh kenapa Al? kenapa gitu?”.

Alana mendongakkan kepalanya hingga bertatap dengan Gea “Kehidupan keluarga lo, keharmonisan keluarga Aletha yang gapernah gue rasain selama 21 tahun gue hidup Ge.”

“Al ketika lo ingin kehidupan seperti orang lain percaya deh banyak yang pengen kehidupan seperti lo Al. Alana yang cantik, pintar, orangtua lo yang sukses bisa beli apa yang lo mau” Gea mengusap pundak Alana. “Al lo harus syukurin kehidupan lo yang enak ini bukan karna orangtua lo yang sibuk, lo merasa tuhan engga adil. Banyak diluar sana yang sudah ditinggal oleh orangtuanya, dan banyak juga orangtua yang meninggalkan anaknya karena perceraian.” Gea menyelipkan rambut ke belakang telinga Alana.

Alana kembali tersenyum dan tersadar bahwa yang dibilang Gea benar ia harus mensyukuri apayang ia miliki sekarang. “Gea makasih ya gue sadar sekarang bahwa engga semua yang kita mau harus kita miliki” ya memang apa yang Alana minta pasti diturutin tetapi jika Alana meminta waktu Orangtuanya jarang dikabulkan.

“Sekarang tiga lo jangan pernah kecewain mereka, karna lo satu-satunya yang mereka punya dan karna kehadiran lo mereka mengabiskan waktu bekerja untuk memenuhi semua kebutuhan lo” sambung Gea.

Alana mengangguk “Pasti Ge”.

Gea memperhatikan sekelilingnya dan ia melihat...

Hayoo apa kira-kira yang dilihat Gea ya

Thankyou for Reading Guysss!!

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status