Share

Bab 6b

“Maaf atas kekasaran saya, Nona Muda." ucap Tuan Muda Lunox.

Manik lavender yang menatap polos tampak tak berbahaya. Namun dalam hati, Kalista tengah mengamati pemuda di hadapannya baik-baik. Seperti cara pemuda itu menilainya secara diam, dia juga melakukan hal yang sama.

Di masa lalu, dia memang tak memiliki banyak persimpangan dengan lelaki itu. Saat pamanya ada, para bawahnya memiliki sentimen tersendiri pada keponakan atasannya yang kasar. Hal itu lebih parah setelah kematian pamanya.

Terlebih, dahulu dia tak repot-repot menyembunyikan fakta jika dirinya adalah dalang yang menyebabkan tragedi kematian pada atasan yang mereka hormati. Jadi wajar jika mereka tak mau melayaninya sebagai orang yang memegang title calon Duchess selanjutnya.

Berdasarkan pengamatan Kalista, pemuda yang dipanggil Tuan Muda Lunox itu memiliki penampilan yang sangat baik. Itu menyenangkan mata dan membuat seseorang ingin menatap lebih lama.

Meski memiliki mata merah yang umum, pemuda itu tampaknya mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status