Share

Bab 462

Sambil berbicara, tatapan tajamnya mendarat pada Cahya.

Cahya merasa bersalah dan mengalihkan pandangannya.

Dia tahu Rizki pasti meyalahkannya karena membiarkan Hana masuk.

Jika ini adalah wanita lain, dia tidak akan membiarkannya masuk begitu saja.

Akan tetapi ini adalah Hana. Meskipun tidak ada apa-apa di antara atasannya dan Hana, siapa yang tidak tahu bahwa Hana sudah mengambil hati ibunya Rizki.

Di mata orang lain, pernikahan Hana dan Rizki hanyalah masalah waktu.

Hana juga mengerti apa maksud dari perkataan Rizki dan merasa agak canggung. Akan tetapi, dia hanya bisa menjelaskan dengan pasrah, "Jangan salahkan Pak Cahya, aku yang memintanya untuk membiarkanku masuk. Aku bilang kalau dia nggak mau, aku akan membuat keributan. Jadi dia nggak punya pilihan lain."

Mendengar ini, Rizki terdiam sejenak. Tatapannya jatuh pada wajah Hana.

"Begitukah?"

Hana mengangguk dengan lemah. Sesaat kemudian, Rizki mencibir, "Kamu akan ribut kalau nggak dibiarkan masuk? Hana, sejak kapan kamu jadi se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ananda Lizani Lidya
mengapa ceritanya lambat,saya suka karakter Rizki yg mempunyai sifat tegas
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status