Share

Rencana licik Bian

Geligi Najwa mulai saling beradu. Kenapa semua kumpulan manusia-manusia ini seolah telah kehilangan urat malu mereka?

"Wa... kok malah melamun? Jadi, bagaimana, Sayang? Kamu setuju kan, sama idenya Ibu?"

Bian menyentuh pelan telapak tangan Najwa. Dia ikut membujuk Najwa supaya wanita itu bisa menurut seperti biasa pada dirinya dan juga sang Ibu.

"Tenang saja! Mas akan mengelola uang kamu dengan sebaik-baiknya, Sayang. Nggak akan Mas gunakan selain untuk keperluan rumah, biaya berobat Ibu dan juga uang belanja dan jajan buat kamu dan juga Salma."

"Dasar manusia-manusia tak tahu malu!" desis Najwa sembari menyentak tangannya kasar dari genggaman Bian.

"Najwa...," lirih Bian tak percaya.

"Bicara apa kamu?" tanya Bu Jannah dengan mata melotot.

"Aku bilang... kalian manusia yang tidak tahu malu!" ucap Najwa mengulang perkataannya.

"Kamu... Kamu...," Bu Jannah kehabisan kata-kata. Hanya telunjuknya yang mengacung gemetar ke arah Najwa.

"Enak sekali kalian mau mengatur uangku. Memangnya, kal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status