Share

Bab 160

"Iya, Den," sahut Bi Asih serta Bi Ijah serempak.

"Bibi, sini," ajakku.

Mereka berdua pun menghampiriku, sedangkan Bi Asih datang menghimpiriku, sambil menarik kopernya.

"Non, banyak betul orang yang mengangkut barangnya ya." Bi Ijah berkomentar, tentang pengangkut barang.

"Iya, Bi, Mas Andre bilang, supaya barangnya cepet selesai diangkutnya. Kalau barangnya sudah selesai diangkut, rumahnya mau sekalian dibersihkan, serta dirapikan sama mereka. Soalnya lusa Mas Wira dan keluarganya akan datang untuk menempatinya." Aku menjelaskan kepada Bi Ijah, alasan Mas Andre sampai meminta banyak orang untuk mengangkut barangnya tersebut.

"Oh, jadi begitu, ya Non," sahut Bi Ijah.

Ia baru mengerti, dengan apa yang aku sampaikan.

"Iya, Bi, seperti itu," sahutku.

"Pasti rumah ini di kontraknya mahal ya, Non? Soalnya rumahnya saja semewah dan sebesar ini," tanya Bi Asih.

Ia menanyakan soal harga sewa rumah orang tua Mas Andre tersebut.

"Lumayanlah, Bi, buat tabungannya Gio. Mas Wira, mengontak rumah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status