Share

Syarat Abdi

PAGI keesokan harinya, Abdi sudah tak terlihat ketika Tiara bangun. Tapi si gadis sudah mulai terbiasa dengan rutinitas pemuda itu. Kalau tidak mandi di sungai, mungkin sedang mencari bahan makanan untuk sarapan mereka.

Benar saja. Tak lama berselang Abdi muncul. Sebelah tangan si pemuda membawa beberapa ranting pohon duwet, lengkap dengan buahnya yang bergerombol lebat.

Sebelah tangannya yang lain menenteng benda bulat-bulat besar, yang tak lain adalah sukun yang sudah terbalut lumpur tebal. Sebelum menuju pondok, diletakkannya bola-bola tersebut ke dalam tumpukan bara api.

"Duwetnya banyak yang matang, Bu," ujar Abdi sembari menaruh ranting-ranting bersama gerombolan buah duwet.

Tiara tak menanggapi. Gadis itu tengah bimbang kapankah waktu yang tepat untuk menyampaikan maksudnya pada si pemuda.

Sementara Abdi langsung berbalik pergi ke arah api unggun. Bola-bola tanah liat berisi sukun tadi ia kubur dengan bara api. Lalu beberapa bola-bola tanah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status