Share

Tekad Tiara

SUASANA hati Tiara berubah murung setelah obrolan dengan Abdi siang itu. Semangat si gadis serasa patah mengetahui sopir perusahaannya tersebut tak punya petunjuk menuju ke jalan raya.

Padahal jalan yang mereka lalui sebelumnya itu bisa jadi pintu tercepat menuju pertolongan. Setidaknya di sana ada sinyal, sehingga Tiara dapat menelepon siapa pun yang bisa dihubungi untuk menolongnya.

Selepas mandi sore, sembari mencuci pakaian yang dipakai sepanjang hari itu, Tiara lebih banyak diam saat makan malam. Cepat-cepat ia habiskan jatah makanannya, lalu duduk bersandar memancing kantuk.

Untungnya Abdi bukan tipe orang yang banyak tanya. Mungkin juga karena pemuda tersebut merasa sungkan, sebab bagaimana pun Tiara adalah bos besarnya. Sopir PT Tirya Parkindo itu lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menyibukkan diri membuat apa saja di dekat perapian.

"Bagaimana ini sebaiknya? Aku tak mau bertahan lebih lama lagi di dalam hutan ini. Kalau memang kakiku sudah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status