Share

Bab 34. Kita Lawan Bersama

"Jangan, Mas. Kita tidak boleh melawannya sendirian," pinta Bowo pada temannya. "Kalau kamu lawan sendiri, aku takut dia akan semakin beringas,"

Jaka manggut-manggut mendengar perkataan Bowo. Dia tau temannya ini sangat baik hingga rela melakukan apapun untuk membantunya. "Jadi kamu mau membantuku?"

"Ya, tentu saja. Aku sudah sampai di sini, jadi sudah layak rasanya aku membelamu sampai selesai,"

"Ok,"

Mereka kemudian melanjutkan perjalanan mereka mengantarkan peti mati untuk hari ini. Memang kalau Bowo tidak mengantarkan barang, itu sama saja dengan dia tidak dapat upah hari ini, karenanya dia akan tetap pergi meski sebenarnya dia enggan.

Setiba di halaman rumah duka, mata Jaka segera menyapu sekeliling. Dia berusaha tau rumah siapa ini sebelum turun dari mobil yang dia kendarai.

"Kamu kenal rumah ini?" tanya Bowo saat mata Jaka terus saja mencari tau siapa empu dari rumah mewah berlantai dua yang cat rumahnya sudah pudar.

Jaka tidak menjawab, dia hanya memarkirkan saja mobil yang di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status