"Thomas!"
"Iya, Tuan?"
"Aku merasa ada yang tidak beres." King duduk seperti biasa mengamati dari jauh pasangan suami istri yang kemarin sempat bertengkar, kini sudah berbaikan.
Rey dan Suci duduk berdekatan di kursi taman samping kerajaan Kaum Hitam dengan kemesraan mereka.
Sempat bertengkar malah membuat keduanya semakin mesra satu sama lain. Suci bahkan tidak sungkan lagi mencium pipi dan bibir Rey di sana, tidak peduli ada di mana mereka saat ini.
"Apa maksud Tuan ada yang tidak beres?" Thomas bertanya.
"Tubuhku. Ada yang tidak beres dengan tubuhku." Thomas mengernyit, semakin bingung dengan maksud ucapan pemimpinnya.
"Aku merasa tubuhku semakin sehat sekarang. Kemarin tabib juga berkata demikian. Kondisi tubuhku perlahan membaik, katanya."
Thomas diam, mencoba menelaah perkataan King. Dari
"Bisakah kau jelaskan apa maksud semua ini, Nona?!" Thomas masuk ke dalam kamar istri pemimpinnya setelah Nani lebih dulu masuk ke sana. Maid pribadi Suci hanya tertunduk begitu Suci menatapnya bertanya-tanya melihat Thomas juga ikut masuk bersamanya. "Apa maksudmu menjelaskan semua ini, Thomas?" Suci bangkit dari sofa sudut kamar, mendekati pria dan wanita Kaum Hitam itu. "Ini … aku menemukan ini dari Nina!" Thomas menunjukkan botol kecil berisi cairan berwarna merah yang tinggal sedikit. Suci mengernyit kemudian beralih menatap Nina lagi. Dia mengerti kenapa maid pribadinya hanya tertunduk sejak Nina masuk ke sini. "Tolong jelaskan kenapa Nona meminta Nina memasukkan ini ke dalam ramuan obat Tuan King!" sambung Thomas tidak sabar. Suci terlihat membuang nafas kasar, melewati Thomas dan berhenti di depan jendela kamarnya. "Apa aku perlu menjelaskan kepentingan pribadiku padamu?!" Suci melipat tangan di depan dada. "Meskipun kau Kaum kepercayaan King, bukan berarti kau berhak
"Nona …." King mendekati wanita yang tengah sibuk dengan kegiatannya di taman samping kerajaan Kaum Hitam.Sembari menunggu Rey, suaminya. Suci mengambil beberapa bunga mawar putih dan merah yang sengaja ditanam King di sekitar sana.Selain ingin membuat Suci betah, King ingin wanita itu punya kesibukan di kerajaannya selain duduk berjam-jam bersama Raja Vampire.King tahu Suci pasti akan sangat bahagia jika ada bunga-bunga cantik yang ditanam di tempat itu."Kau … ada apa kau ke sini?" risih Suci.Dia hanya tidak mau Rey salah paham jika melihat King ada di sana bersamanya disaat Rey belum datang."Aku hanya ingin bicara sebentar denganmu," ucap King tanpa basa basi.Suci menghembuskan nafas panjang, beranjak dari dekat taman dan duduk di kursi panjang tempat dia dan Rey biasa menghabiskan waktu bersama. Bunga yang Su
Pukul delapan malam Suci memberanikan diri mengetuk pintu kamar King yang tepat bersebelahan dengan kamarnya.Dengan rasa gugup dan pikiran yang bersalah, Suci meyakinkan dirinya untuk bertemu dengan King malam ini juga.Entah keberanian dari mana sampai wanita yang hanya memakai gaun tipis dengan jubah panjang yang menutupinya berdiri di depan pintu kayu jati besar yang perlahan terbuka dari dalam.King menampakkan dirinya dengan wajah terkejut. "Nona?" ucapnya kaget.Suci tersenyum tipis dan masuk ke dalam tanpa dipersilahkan oleh King. Pria itu tertegun beberapa saat dan menutup kembali pintu kamarnya perlahan."Apa aku mengganggu malammu?" tanya Suci berdiri membelakangi pria bertubuh kekar itu."Ti-tidak. Aku hanya sedang membaca buku saja," jawab King sedikit gugup.Suci mengedarkan pandangan menatap ke seluruh sudut kamar King yang
"Kau apa…!?" "Aku akan mengakhiri kesepakatan kita hari ini." Rey tertegun selama beberapa saat, kaget mendengar pengakuan pemimpin terakhir Kaum Hitam di depannya. Setelah berbicara dengan Suci malam tadi, King pergi menemui Raja Vampire di kastilnya. Kedatangan pria berjambang itu sempat membuat seluruh penjaga kastil heboh termasuk Michael. Pria itu dengan sigap menahan King, menanyakan apa maksud kedatangannya ke sini. Rey yang saat itu tengah berada di kamar beristirahat, langsung keluar begitu mendengar suara keributan dari luar. "Besok kau bisa menjemput wanitamu di kerajaanku. Aku sudah mengatakan padanya dia bisa pergi besok pagi bersamamu." King menyambung ucapannya, berbicara lantang duduk berhadapan dengan Rey. Tidak terlihat keraguan sedikitpun diwajah King, dia sudah siap dan menerima semua takdir cinta bertepuk sebelah tangannya pada Suci. Rey masih diam mencerna perkataan King. Datang ke kastilnya disaat hampir pagi dan mendengar berita tidak terduga ini dari
Hai … Akhirnya novel kedua author di Platform ini selesai … Setelah hampir sempat terbengkalai dan kadang up karena kesibukan, author bisa menamatkan juga Tuan Vampire kita hari ini … Terima kasih untuk semua pembaca setia Tuan Rey dan Suci yang selalu setia menanti up … Terima kasih juga untuk pembaca yang sudah beli koin dan ngasih Vote untuk pasangan Vampire dan manusia kita, yah … Tidak ada kata-kata yang cukup menggambarkan kebahagiaan serta rasa terima kasih author untuk semua pembaca … Dan seperti pengumuman-pengumuman author sebelumnya, author akan umumkan pemenang Giveaway kita berdasarkan vote atau pemberi GEM 3 terbanyak … Nama-namanya adalah sebagai berikut:: 1. Sari Ariswati dengan jumlah 57 GEM 2. Sheril Warouw dengan jumlah 33 GEM 3. Ziza Ziz S dengan jumlah 30 GEM Untuk para pemenang bisa langsung DM author @adamvanda yah … Bagi pemenang yang tinggal di luar Pulau Jawa, author minta maaf nanti ongkirnya ditanggung pemenang yah … Atau bisa juga japri auth
"Eh, siapa dia?""Kamu tidak tahu? Dia yang kemarin dibicarakan semua karyawan di kantor. Katanya dia yang akan menggantikan Pak Willy.""Hah? Rambut putih begitu akan jadi bos kita? Astaga … aku pikir kantor kita sedang kedatangan oppa Korea!" kekeh Suci."Mulut kamu Suci … kalau bos baru kita dengar, abis kamu!"Suci hanya tertawa geli di samping rekan kerjanya Olivia. Pria dengan rambut yang dicat putih dengan kulit tubuh pucat berjalan lewat di depan mereka berdua."Dia orang mana memangnya? Itu rambutnya asli, atau dia sengaja mengecatnya begitu biar jadi pusat perhatian semua karyawan disini?" cerocos Suci masih asik meledek bos barunya."Astaga Suci, berhenti bicara begitu!" bisik Olivia. "Itu bos baru kita lagi perhatikan kamu dari tadi!" tunjuknya dengan matanya."Eh, iya … sorry."&n
Membalas serangan sosok berjubah hitam yang menyerangnya, Rey terbang dengan cepat menyambar perut sosok itu.Melayangkan pukulan hingga tendangan ke wajahnya, Rey berhasil menumbangkan sosok berjubah hitam hingga jatuh menghantam tanah dengan kuat.Sosok asing itu mulai kewalahan menghadapi Rey, bahkan jubah yang dia pakai terlihat mulai robek di sana sini.Tubuhnya mulai lemah karena kehilangan banyak energi menghadapi Rey yang notabene jauh lebih kuat darinya."Beraninya kaum hitam sepertimu menantangku. Apa kau tidak tahu ini adalah daerahku?! Pergi dari sini sebelum aku memusnahkanmu!"Manik mata biru Rey berubah menjadi warna merah darah, dengan sebuah tanda hitam seperti tato di wajah putih pucatnya. Simbol itu muncul jika dia sedang marah seperti ini.Mendengar ucapan Rey, sosok asing itu mundur dan menghilang di balik gelapnya malam
Kamar yang sudah di dekorasi begitu cantik dengan wangi segar aroma bunga mawar, adalah kamar pengantin Rey dan Suci.Raja Vampire yang baru saja diteguhkan itu, sudah resmi menikahi Suci pegawai di perusahaan miliknya.Selama beratus-ratus tahun mencari, Rey akhirnya berhasil menemukan mate-nya yang hampir saja diculik dan menjadi santapan kaum hitam.Awal pertemuan mereka tadi pagi sudah membuat Rey yakin kalau Suci adalah belahan jiwanya. Tatapan mata coklat tua itu sudah berhasil menggetarkan hati dan jiwa Rey yang selama ini kosong, hingga terpaut pada wanita ini."Selamat datang di kamar kita My Lady…." Rey mendudukkan Suci di atas ranjang mereka.Kelopak bunga mawar merah ikut menghiasi ranjang king size itu."Mulai sekarang, kamu adalah istriku … istri Rey Octoniamus Peorma, raja di klan Vampire. Ingatlah ini dalam alam bawah sadar